23| Somewhere only we know✅

4.6K 166 7
                                    

Hello guys aku kembali lagi.

Sorry yah, aku jarang banget update atau sekedar nyapa kalian. Tau aja akhir-akhir ini aku bener-bener ngerjain tugas kuliah yang numpuk ditambah masih ngikutin kegiatan di kampus juga, so semoga alasan ini buat teman-teman ngertilah yah🥺

Btw, yang kemaren itu aku salah pencet yah😭

***

Adira hari ini sangat bete sekali dikarenakan melihat keisengan dari sang  boss. Padahal Adira bukan seorang sekretaris pribadi, lantas mengapa mengajaknya untuk ikut berbelanja dan membiarkan dokumen-dokumen yang harus di kerjakannya menumpuk di atas meja dan meluangkan waktu berharganya hanya untuk menilai cocok atau tidaknya pria bule itu memakai setelan dengan berbagai warna.

"Taraaa apakah sudah tampan? Cool?" tanya Liamdro sembari memposekan gerakan super model terkenal.  Adira memijat kepala menahan kesal sembari terus melirik pada jam tangan dengan gusar.

"Bagus." ujar Adira a singkat nan malas. Adira begitu lelah, ternyata Liamdro memiliki selera seperti perempuan. Pria itu sangat memperhatikan tampilan pakaian, model pakaian membuat Adira pusing setengah mati.

"Jawab yang benar ...  Ah, ganti saja. Ini jelek!" ujarnya kesal sembari membuka kancing kemeja jas. Adira terdiam membatu. Tidak tahu hal apa yang harus membungkam mulut cerewet sang boss.

"Sir pekerjaan saya menumpuk, boleh saya balik ke kantor sekarang?" ujar Adira tak menghiraukan Liamdro sama sekali. Liamdro pun   berkacak pinggang dan  menatapnya tajam.

"Pergi saja kalau kamu mau."ketus Liamdro, lalu membalikkan tubuh menuju ruangan ganti untuk mengganti pakaian selanjutnya.

Mendengar itu, mata Adira seketika berbinar terang dan tanpa banyak protes, Adira pun mengambil tas jinjing mahal yang dibelikan Liamdro saat pulang dari restoran mahal bersama ibu dari Liamdro. Jangan tanya lagi berapa harga tas itu,  Adira bakal frustrasi mendengarnya. Apalagi itu adalah desain kesukaan ibu dari Liamdro. Sangat tak mungkin bukan Adira menolak.

Begitu Adira keluar dari toko khusus yang mahal yang Adira tebak menjual  pakaian sebesar gajinya itu, Liamdro keluar dari ruang ganti. Pria itu melangkah menuju tempat Adira duduk tadi dengan senyum lebar, tetapi tempat itu kosong  membuat Liamdro mendengus kesal.

"Mbak ... Lihat pacar saya tadi nggak?" tanya Liamdro pada mbak yang sedang mengatur pakaian yang hendak dibungkus pada tas belanjaan. Wanita itu pun mengangguk pelan dan menunjuk pada pintu keluar.

"Baru saja keluar Pak. Terlihat sedang buru-buru."ujarnya dengan senyum terulas, tetapi diabaikan oleh Liamdro. Pria itu mengacak rambut dan merogoh ponsel.

"Shit!Tadi saya bercanda." Kata Liamdro merutuki diri sendiri.

Begitu sambungan telepon terhubung, Liamdro pun membuka suara dengan wajah keras yang tak enak untuk dipandang.

"Kamu di mana?  sekarang juga kamu balik! Gimana pun caranya ... Saya nggak terima toleransi apapun. Masa saya sendiri yang menenteng belanjaan sialan ini! Enak saja!" Ketus Liamdro   membuat Adira di seberang sana melotot terkejut.

Adira pun sedang dalam perjalanan menuju kantor. Dirinya rela panas-panasan menaiki ojek online karena keburu ingin menyelesaikan pekerjaannya. Adira tak mau lembur lagi.

"Yah, Sir ... Saya udah deket kantor. Mana macet lagi jalannya. Gimana kalau saya telpon Dion aja yah Sir, biar sekretaris anda  yang tangani."ujar Adira sembari menekan kata sekretaris. Liamdro diseberang semakin kesal dibuatnya.

"Kamu puter balik atau Dion saya pecat!"ujar Liamdro datar, lalu mematikan begitu saja panggilan  sehingga Adira di seberang sana kelimpungan setengah mati.

OH MY FAT! END (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang