Happy Reading!!***
Adira menatap kalung yang dikenakannya dengan lamat. Kalung pemberian Liamdro saat kemarin keduanya berbelanja di pusat perbelanjaan.
Adira tak berniat berbelanja, tapi Liamdro yang memang kesal lantaran Adira tak meminta dirinya untuk membelikan sesuatu. Lantas membawa Adira pada toko Khusus perhiasan dan membeli kalung untuk Adira.
Adira merasakan dadanya sesak saat kasir menyebutkan harga yang harus Liamdro bayar. Hanya sebuah kalung tetapi begitu mahal diluar nalar Adira. Apa sang mama juga sering membelanjakan kalung seperti ini? Adira jadi bergidik ngeri membayangkannya. Adira bersyukur tidak memiliki sifat suka berfoya-foya dengan alibi self reward.
"OMG! L-lo punya kalung limited edition njir!! Padahal gue baru aja mau beli!"ujar Sindy sembari mendekat pada Adira yang sedang memegang kalungnya dan ditepis begitu saja dengan tangan Sindy.
"Kasih tahu gue, lo dibayar berapa sama dia?"ujar Sindy berbisik sembari tersenyum miring.
"Maksud lo?"ujar Adira dengan suara hampir tercekat. Jangan sampai sindy mengetahui jika Adira memiliki hubungan dengan boss mereka.
"Jujur aja, lo semalam harga berapa sih? Heran aja, barang mewah nggak kira-kira juga lo punya. Ampe gue heran."ujar Sindy sembari melirik Adira dari ujung kaki hingga kepala.
"Kalau lo pikir gue jual diri, lo salah besar. Gue sanggup beli kok barang ginian. Bahkan gaji gue lebih besar daripada lo!"tajam Adira sembari menepuk pelan pundak sindy lantas melangkah meninggalkan wanita itu yang kini sudah memerah penuh kesal.
"Sialan! Itu perempuan gila banget. Awas aja, gue balas lo. Siapa suruh nyakitin hati gue. Pantau grub dah!"tajam Sindy sembari merogoh saku jasnya dan memakai kembali lipstik merah maronnya.
Tak lama, Adira duduk di kursinya dengan dengusan tertahan. Adira tak percaya ucapan sindy benar-benar keterlaluan.
"Sialan sih, jangan sampai kemarin dia ngelihat gue sama Liam."gumam Adira dengan wajah mulai khawatir. Adira mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Liam agar berhati-hati.
Anda
Liam
Anda
Pulang nanti, aku sama taxi saja. Sepertinya teman-teman divisiku mulai curiga sama aku.Liam
??Tidak!
Pulang sama aku. Mereka tidak tahu bukan, kalau itu aku? Bilang saja kekasihmu.
Membaca pesan Liamdro membuat Adira mengeram tertahan. Di tengah kekhawatirannya, Liamdro justru keras kepala. Adira memijat pangkal hidungnya meredakan pening yang entah menyerang Adira.
Anda
Liam! Ku mohon, sekali ini saja. Atau kamu menunggu di persimpangan jalan mau ke rumah juga nggak papa. Nanti aku minta supir taxi turunin di sana.
Liam, ku mohon.
Liam
Ok. Kali ini saja.Adira merasakan ponselnya kembali bergetar dan begitu membaca balasan Liamdro, Adira menghela napas lega. Ternyata Liam tidak seegois itu.
Tak lama, kedatangan Sindy membuat semua menoleh pada dirinya. Tak terkecuali Adira yang menyakukan ponsel pada saku jas.
"Kalian tahu nggak? Di sini ada yang punya kalung limited edition! Alea, itu kalung yang lo incar dari lama."ujar Sindy melangkah mendekati mejanya sembari melirik sinis Adira.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY FAT! END (REVISI)
RomancePertemuan pertama dengan sang boss baru, Liamdro jeams yang datang berkunjung ke kantor cabang membuat perubahan signifikan pada diri Adira.