17| Intentions ✅

6.4K 288 13
                                    

Hellooo!! Karena aku baik, aku update!!

Btw, kayaknya setelah ini untuk adegan dewasa eksplisit akan aku post di karya karsa guys! Karena aku nggak mau nerima resiko dapat pesan "cinta" dari wattpad

VOTE AND COMENT!
HAPPY READING!

•••

Adira berlari tergopoh-gopoh di lantai koridor rumah sakit. Beberapa orang yang ditabraknya pun tak dihiraukan. Wanita itu lebih khawatir akan tingkah pria di depan sana yang tengah berdiri dengan gagah di depan ruang dokter kecantikan---Riana sang mama.

 Wanita itu lebih khawatir akan tingkah pria di depan sana yang tengah berdiri dengan gagah di depan ruang dokter kecantikan---Riana sang mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awalnya, Adira tak peduli dan berusaha menghindar dari Liamdro. Namun, Liamdro adalah Liamdro. Pria nekat dan pemberani. Pria berani mengambil resiko dari keputusannya. Pria itu mengirimi Adira rentetan biodata diri beserta foto keluarga Adira yang terdiri dari; Varion sang papa, Riana, Adira serta Gevan.

Adira melotot terkejut melihatnya. Pasalnya di kantor tidak ada yang mengetahui tentang identitasnya.

"Sialan! Pria brengsek! Bule lokal ngeselin!" teriak Adira menghampiri Liamdro  yang kini menoleh dengan slow motion. Begitu melihat Adira berlari menuju ke arahnya, mata Liamdro seketika membulat terkejut.

"Ngapain kamu ke sini!"ketus Adira dengan napas ngos-ngosan. Liamdro menatap dengan lekat.

"Apa kau membaca pesan dariku?"cetus Liamdro sembari melangkah mendekati Adira yang masih mengatur napas dengan kedua tangan di saku celana.

Adira mendongak dengan mata tajam."Ngapain kamu .... Ah sialan! Kamu dapat dari mana biodata keluargaku? Dan ngapain kamu berdiri di depan kantor mama!" tekan Adira ketus membuat Liamdro tersenyum miring.

"Aku ... Cuman mau Salam kenal sama calon mama mertua. Tenang saja, kamu tidak usah sepanik itu. Aku bukan dep kolektor yang menagih utang pada Mamamu."ujar Liamdro dengan santai membuat Adira mengepalkan kedua tangan di samping tubuhnya.

"Mama mertua?  Apa aku salah dengar? Mamaku tetap mamaku, tidak ada mama mertua! Amit-amit aku nikah sama kamu!"ketus  Adira membuat Liamdro terkekeh kecil.

"Padahal aku tidak membahas soal pernikahan, Sayang. Oh yah! Aku mengerti. Kamu sedang memberi kode padaku kan? Tenang saja, tidak perlu kode. Aku pria peka kok."ujar Liamdro dengan tenang.  Adira harus menahan emosi berkali-kali.

Begitu Adira hendak bersuara, pintu ruangan sang mama terbuka. Menampilkan Riana dengan snely putih serta kacamata membingkai kedua bola mata.

"Mama ..."lirih Adira  tercekat. Liamdro sendiri sudah memasang wajah ramah serta wibawa, lalu mendekati Riana yang menatap keduanya heran.

"Loh, Nona. tumben ke sini. Biasanya kamu musti di Whatsapp dulu ... Ada apa Nona?" tanya sang mama heran sembari memeriksa ponsel berusaha melihat pesan WhatsApp dari sang putri, tetapi nihil.

OH MY FAT! END (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang