Alvaro sedang bersandar pada bagian depan mobil Mercedes-Benz G-Class G63 AMG berwarna hitam dope sambil memainkan smartphone-nya, ini sudah jam pulang sekolah dan sesuai dengan perkataannya pada Elora tadi, ia akan menunggu gadis itu di parkiran, banyak pasang mata yang ditujukan untuknya terutama daripada gadis, entah itu dari adik kelas, kakak kelas maupun setingkat dengannya.
Alvaro mengalihkan matanya dari ponsel saat merasakan keberadaan seseorang yang sedang berjalan kearahnya, ia mengeluarkan smirk kecil yang bahkan tak disadari oleh siapapun, melihat gadis yang sedari tadi ia tunggu sedang berjalan kearahnya, ia sudah bisa tau apa keputusan gadis itu, sangat terlihat jelas diwajah dan tingkah lakunya.
Semua mata memandang kearah Alvaro dan Elora karna tak seorang pun mengira bahwa Alvaro dekat dengan Elora, begitu juga sebaliknya, hingga membuat semua orang yang berada disekitaran saja diam menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya, terlebih saat Elora benar-benar berdiri di hadapan Alvaro.
"Gue mau ikutin saran lo." Ujar Elora pelan karna takut terdengar yang lain tapi tidak ada keraguan sedikitpun dari suaranya, ayolah Elora tau seberapa terkenal Alvaro, pria dihadapannya ini termasuk most wanted dan ia yakini sekarang orang-orang sedang memperhatikan mereka tentunya sebentar lagi akan ada gosip-gosip mengenai dirinya dan Alvaro yang beredar.
"Good, ayo." Alvaro berdiri tegap dan segera berjalan menuju mobil penumpang, membukakan pintu dan dari sorot matanya ia mengisyarstkan Elora untuk masuk kedalam mobilnya, mau tak mau Elora pun melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil gagah milik Alvaro, tak lupa ia mengucapkan terimakasih dan Alvaro pun langsung menutup pintu mobilnya dan berjalan dengan penuh kharisma kesisi pengemudi, begitu Alvaro masuk ia langsung menghidupkan mesin mobilnya.
Alvaro menatap kearah Elora yang hanya duduk diam lalu ia mendekat kearah gadis itu hingga membuat Elora kaget dan menahan napas.
"Lo lupa seatbelt." Ujar Alvaro dengan tenang sambil memakaikan seatbelt milik Elora.
"Gue.. gue bisa sendiri." Cicit Elora dengan gugup, ia yakin orang-orang didepan sana sudah melihat apa yang terjadi dan langsung berspekulasi yang aneh-aneh.
Alvaro tidak merespon, ia sibuk memasang seatbelt-nya sendiri lalu mengendarai mobilnya keluar dari area sekolah.
"Kita mau kemana?" Tanya Elora pelan.
"Makan, gue laper." Sahut Alvaro sambil fokus memgendarai mobilnya dengan satu tangan.
"Gue mesti ngajarin les 15 menit lagi." Elora menatap jam tangannya.
"Lo ngajar les? Dimana?"
"Di Pondok Indah, bisa antar gue kesana dulu nggak sebelum lo lunch? Atau lo turunin gue disini aja biar gue bisa naik ojek."
"Lo emang nggak makan dulu?" Alvaro tak habis pikir dengan gadis di sampingnya ini, ini sudah jam 2.15 siang, bahkan sudah lewat jam makan siang, apa gadis itu tak lapar?
"Nggak, gue punya sandwich di tas bisa gue cemilin kalo lagi laper, turunin gue disini aja deh."
"Gue anter. Mana alamatnya?"
Elora pun memberitahu alamatnya pada Alvaro.
"Lo setiap pulang sekolah ngajar les private?"
"Iya, Senin sampe jumat dari jam 2.30 sampe 8.30."
"Selama itu?"
"Nggak kok, gue punya 6 murid, ada yang kelas 6sd, ada kelas 7, 8, 9, 10 sama 11. Masing-masing sejam, mereka berlima nih kakak adek sama sepupu jadi bisa diajarin satu tempat cuma mesti beda waktu aja." Jelas Elora.
"Terus lo makannya kapan?"
"Pas ada waktu." Sahut Elora santai.
Lalu perjalanan pun terjadi keheningan bahkan sampai Elora sampai pun tidak ada pembicaraan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge - (Vrene Lokal) - END
Fanfiction"Lo bisa balas dendam, dia bisa lakuin hal itu ke lo dan lo bisa lakuin hal yang sama ke dia, buat mereka menyesal." Elora jadi tertarik dengan perkataan Alvaro, "Gimana caranya?" "Jadi pacar gue, bikin mantan lo itu menyesal karna udah mutusin lo...