Alvaro sampai didepan rumah bibi Elora, ia tak berani mengetuk karna sekarang sudah jam 1 pagi dan Alvaro bisa bernapas lega saat melihat jendela kamar Elora yang menunjukkan lampu tidur yang menyala, berarti gadis itu ada di kamar, Alvaro mencoba menelepon Elora tapi tidak diangkat sama sekali.
Alvaro bimbang entah harus pulang atau menyelinap masuk ke kamar Elora untuk memastikan gadisnya baik-baik saja, gadisnya yah? Nyanya matamu. Alvaro itu badboy tentu selinap-menyelinap bukanlah perkara sulit untuknya.
Akhirnya Alvaro memutuskan untuk menyelinap masuk ke kamar Elora melalui jendela kamarnya, butuh waktu lebih lama dan tenaga juga taktik ekstra untuk bisa masuk ke kamar Elora, begitu bisa masuk Alvaro menatap jendela yang sudah terbuka lebar itu karna hasil bobolannya, sumpah baru kali ini ia membobol jendela dengan banyak sekali kunci, apa Elora memang setertutup itu hingga satu jendela saja memiliki 7 kunci berbeda.
Alvaro menatap sekeliling kamar Elora yang sama sekali tidak luas, hanya ada 1 kasur single, meja belajar yang menyangkup tempat skincare, lalu storage dibawah dan sekeliling kasur, tak lupa rak-rak buku, meskipun sempit tapi Alvaro terkesan dengan design kamar Elora yang termasuk smart. Alvaro mendekat kearah kasur dan mendapati Elora sedang tertidur, wajah Elora masih pucat yang menandakan bahwa gadis itu belum sembuh seutuhnya juga ada bye-bye fever yang menempel dikening Elora.
Alvaro bernapas sedikit lega setelah melihat Elora berada dikamar sedang tidur berarti gadisnya pulang dengan selamat, gadisnya? kapan bung? kapan? kapan Elora jadi gadisnya?
Lalu Alvaro duduk dikursi belajar Elora pelan-pelan takut membangunkan Elora matanya tak sengaja menatap pintu kamar Elora yang tertutup, ia menghitung, menghitung kunci kamar Elora, 8, 8 safety lock bahkan ia punya sebuah portable safety lock yang biasa digunakan oleh orang-orang yang bepergian dan menginap dihotel, something's wrong, Alvaro tau itu untuk itu ia memutuskan untuk berjaga di kamar Elora sampai pagi nanti.
Alvaro memainkan mobile legends dari ponselnya sampai ponselnya mati ia baru saja hendak kembali ke rumahnya saat tiba-tiba terdengar dengan pelan handle pintu kamar Elora berbunyi sepertinya seseorang mencoba masuk, juga beberapa kali terdengar orang diluar kamar Elora mencoba membuka kunci kamar gadis itu, setelah tak berhasil orang itu pun berhenti dan pergi, Alvaro bisa tau karna ia melihat bayangan seseorang yang menjauh dari celah bawah pintu kamar.
Alvaro mengeraskan rahangnya, pikirannya langsung tertuju pada satu nama, Dhani, paman Elora, pria baya itu, 99% Alvaro yakin akan hal itu, ia pun membalikkan tubuhnya menatap Elora yang masih tertidur, Now he knows why she has alot of safety locks.
Alvaro sekarang sadar siapa yang Elora maksud dengan semua lelaki sama saja, jadi selain dia dan Erico masih ada Dhani, dan parahnya Elora tinggal satu atap dengan pria itu, bisa-bisanya Alvaro tak menangkap semua clues, padahal jelas-jelas ia tau bahwa Dhani sering melirik Elora, memperhatikan Elora dan menyukai Elora tapi ia tidak tau bahwa pria baya itu bisa dengan berani mencoba untuk masuk ke kamar Elora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge - (Vrene Lokal) - END
أدب الهواة"Lo bisa balas dendam, dia bisa lakuin hal itu ke lo dan lo bisa lakuin hal yang sama ke dia, buat mereka menyesal." Elora jadi tertarik dengan perkataan Alvaro, "Gimana caranya?" "Jadi pacar gue, bikin mantan lo itu menyesal karna udah mutusin lo...