Mature content (17+)
Seharian itu Elora terus berada dikamar selain karna ia memang belum sehat juga karna ia tau pasti sang bibi akan banyak tanya dengannya belum lagi pria baya yang sekarang menjadi suami bibinya itu, siapa lagi kalau bukan Dhani.
Pikirannya masih tertuju pada Alvaro, pria itu benar-benar mencintainya, jadi selama ini hanya ia yang berbohong? Ia sendiri yang memainkan perasaannya sendiri? Elora mati-matian menjaga hatinya agar tidak baper terhadap Alvaro karna menurut kesepakatan mereka, semua hanyalah kebohongan.
Elora juga masih pusing sendiri dengan hatinya, apakah ia benar-benar sudah berpindah hati pada Alvaro? Atau itu semua hanyalah kebaperan saja? Kalau soal Erico jangan tanya lagi, perasaannya terhadap pria itu sudah hilang saat mengetahui pria itu berselingkuh darinya dan played victim.
Lamunan Elora terbuyar saat seseorang mengetuk pintu kamarnya, Elora pun bangkit berdiri dari kasurnya dan segera membukakan pintu kamarnya yang menampilkan sang bibi.
"Ya bi?"
"Nanti bibi dan paman akan pergi ke kota lain hanya untuk 3 hari, saudara bibi ada yang membuat acara, kau mau ikut?"
"Sepertinya nggak bi, aku masih demam."
"Baiklah, btw bibi tidak tau kalah kau bisa nakal juga." Bibi Anita mengeluarkan kedipan mata genitnya pada anak sambungnya itu, tentu saja maksud Anita adalah Alvaro yang sudah menginap dikamar Elora semalam.
"Nggak gitu bi, bibi salah paham, udah lupain, bibi pergi jam berapa?" Elora mengalihkan pembicaraan.
"Sepertinya kita akan berangkat sore, yasudah kalau begitu, bibi siap-siap dulu." Bibi Anita pun langsung pergi dari kamar Elora dan dengan segera Elora menutup pintunya tak lupa mengunci juga.
Elora yang merasakan tubuhnya kian lemah pun memutuskan untuk tidur saja, untuk makan nanti saja saat bibi dan pamannya sudah pergi, setidaknya ia akan sendirian malam ini.
Elora baru terbangun saat merasakan ruangannya yang sudah menggelap yang menandakan hari sudah sore atau malam, entahlah, ia tidak tau. Tangannya langsung menggapai ponselnya yang sudah lebih dari berapa jam tidak ia pegang. Pupil matanya menyesuaikan dengan terang ponselnya, wah sudah jam 7 malam, pantas saja, jika seperti ini entah bagaimana Elora bisa tidur lagi nanti malam.
Elora memeriksa banyak panggilan tak terjawab dari Alvaro juga pesan yang belum terbaca, saat Elora melihat jamnya itu terjadi saat ia mengira Alvaro masih berada dilokasi outbond. Elora hendak membalas tapi bukankah ia sudah bertemu dengan Alvaro tadi, maka pesannya nanti akan menjadi useless, lagi ia tau Alvaro masih marah padanya jadinya ia hanya menaruh ponselnya lagi ditempat semula. Tubuh Elora masih lemas dan demam tapi sudah lebih baik dari sebelumnya, ia bangkit dari kasurnya keluar dari kamar untuk makan dan minum, ia butuh itu setelah tidur seharian.
Begitu ia keluar dari kamar Elora disambut dengan ruangan yang gelap menandakan bibi dan pamannya sudah pergi. Elora pun menghidupkan lampu untuk menerangi ruangan lalu melangkah ke dapur melakukan hal yang sama. Ia melihat meja makannya hanya diisi oleh makanan yang telah dimasak bibinya. Elora pun segera mengambil nasi dan lauk-pauk untuk dipanasi. Sembari menunggu makan malamnya hangat Elora mengambil gelas dan mengisinya dengan air, ia langsung minum sampai habis lalu kembali mengisi gelasnya sampai penuh.
Elora duduk di meja makan dan menikmati makan malamnya dalam diam, hanya beberapa suap kecil karna memang Elora tak bernapsu, ia hanya ingin menganjal perutnya setidaknya perutnya tidak kosong, Elora memang lebih memilih untuk minum air putih yang banyak ketimbang makan ketika sedang sakit.
Elora lantas menghentikan makannya saat merasa sudah cukup, ia menyimpan bekas piringnya yang masih tersisa makanan ke dalam kulkas, nanti bisa ia makan lagi, pikirnya. Lalu setelah itu Elora kembali menghabiskan segelas air putih sebelum kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge - (Vrene Lokal) - END
Fanfic"Lo bisa balas dendam, dia bisa lakuin hal itu ke lo dan lo bisa lakuin hal yang sama ke dia, buat mereka menyesal." Elora jadi tertarik dengan perkataan Alvaro, "Gimana caranya?" "Jadi pacar gue, bikin mantan lo itu menyesal karna udah mutusin lo...