Revenge 28

1.1K 118 13
                                    

19+
Mature content

Suara desahan-desahan seksi memenuhi mobil Alvaro karna memang ia me-loudspeakers panggilan mereka, ia sedang berkendara dalam kecepatan tinggi tidak mungkin ia sambil memegang ponselnya, hanya dengan mendengar desahan Elora, libido Alvaro bisa naik. FUCK! Entah apa yang terjadi pada gadis itu tapi jujur saja Alvaro merasa khawatir terlebih saat ia mendengar suara Dhani tadi, untuk itu Alvaro kembali melajukan mobilnya semakin cepat.

Alvaro memarkirkan mobilnya secara sembarang saat sudah tiba di rumah Elora, ia dengan jelas bisa melihat bayangan Elora sedang didalam kamarnya dengan cepat ia melangkah kearah jendela kamar Elora dan melakukan penyelinapan lagi, ia seolah tau jika Dhani sedang berada depan kamar Elora.

Dengan mudah Alvaro masuk ke kamar Elora, mereka sama-sama kaget, Elora kaget karna Alvaro bisa masuk kekamarnya melalui jendela sementara Alvaro kaget melihat penampilan Elora yang ERRR Seksi... wajah mungil itu memerah menahan napsu yang bergejolak, kedua tangan mungil itu melakuykan tugas yang seharusnya hanya dilakukan oleh Alvaro, hei hei hei, apa-apaan ini, tidak, tidak, tidak.

"What happened to you?" Alvaro berbisik setelah berdiri dihadapan Elora dan menghentikan aktivitas kedua tangan Elora dengan cara memegang kedua tangan mungil itu, Alvaro berbisik karna tak ingin Dhani tau jika ia sedang berada dikamar bersama Elora.

"Obat perangsang, paman memasukkannya dalam air minum." Elora menjawab sebisa mungkin dengan sangat pelan, dan menggeliat sensual karna ia tubuhnya minta disentuh.

Alvaro mengeraskan rahangnya mendengar penjelasan Elora tapi detik berikutnya ia sudah hampir kehilangan akal sehatnya saat Elora dengan sensual berujaar tepat ditelinganya, "Help me Al. aaahhh..."

Alvaro melepaskan jaket yang ia pakai dan memakaikannya pada Elora, dengan cepat ia mengambil ponsel Elora sebelum membawa Elora untuk keluar melalui jendela, Elora sudah pasrah saat Alvaro menuntutnya berjalan keluar dari kamarnya melalui jendela dengan mengendap-endap agar paman Dhani tidak mengetahuinya, Alvaro baru bsia bernapas lega saat mereka sudah berada dimobil tapi itu justru menjadi ujian terbesar dalam hidupnya, mendengar desahan Elora secara langsung dimana gadis disampingnya ini sudah menggeliat tak karuan sambil mencoba menyentuh tubuhnya sendiri, Alvaro harus bisa cepat sampai mansion, harus.

Begitu sampai di mansion Alvaro langsung membawa Elora kekamar yang biasa gadis itu tempati, ia sungguh bersyukur jika kedua orangtuanya sedang sibuk diluar negri jadi ia tak perlu menjelaskan apa yang terjadi pada Elora.

"Lo butuh air dingin." Ujar Alvaro begitu sampai dikamar dan langsung membawa Elora ke kamar mandi.

Elora juga tak menolak saat Alvaro membawanya ke kamar mandi, ia dengan jelas melihat pria itu menghidupkan shower yang langsung menyemburkan air dingin, Alvaro membawa Elora memasuki shower box setelah melepaskan jaket yang dipakai gadis itu  dan membiarkan tubuh Elora tersiram air dingin.

Elora tak masih terus bergerak tak karuan saat sedang dibawah pancuran air dingin, tubuh dan pakaiannya tentu sudah basah seluruhnya dan itu juga membuat Alvaro dapat melihat dengan jelas bentuk tubuh Elora yang benar-benar seksi, lekukan tubuhnya, meskipun memiliki ukuran tubuh yang mungil tapi siapa kira jika dada dan bokong Elora benar-benar menonjol, benar-benar perpaduan yang menojol, selama ini Elora selalu memakai pakaian yang tertutup juga baggy hingga menutupi kemolekkan tubuhnya.

"Al... ahh.. ini nggak membantuuuhhhh..." Elora mendesah sambil memanggil nama Alvaro, tubuhnya sudah menggigil kedinginan karna sudah lebih dari 15 menit dibawah guyuran air dingin tapi ia tetap merasa panas dan terangsang, ia benar-benar butuh sentuhan, tubuhnya benar-benar menginginkan itu, entah berapa banyak obat perangsang yang dimasukkan Dhani yang jelas pasti banyak mengingat Elora sampai seperti ini.

Revenge - (Vrene Lokal) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang