Akhir Persahabatan
---A&A----
Berbagai hidangan telah tersedia diatas meja. Ada sup buntut kesukaan Bella. Ayam rica-rica kesukaan Damar dan beberapa menu pendamping lainnya. Hari ini Aira sengaja memasak khusus untuk kedua sahabatnya itu. Selain untuk merayakan kelulusannya kemarin, Aira juga ingin memberi tahu mereka sesuatu. Ya, perihal pernikahannya. Mau tidak mau Aira harus jujur hari ini. Resepsi pernikahannya akan diadakan seminggu lagi. Undangan sudah di sebar, Aira juga sudah menyediakannya untuk Bella dan Damar. Ya Allah dia takut. Semoga kedua sahabatnya itu tidak marah padanya.
Ting
Satu pesan masuk membuat lamunan Aira buyar.
Kak Afar
Sore gue nyampe bandung. Lo harus udah siap. Gue gak mau nunggu.
Aira menghela nafas berat. Sudah empat bulan dia tidak bertemu Afar. Tepat satu hari sebelum sidang skripsinya pria itu kembali ke Jakarta. Afar bukan pria pengangguran ternyata. Hari itu juga Aira tahu bahwa sang suami bekerja di perusahaan jepang sebagai engineer, dan harus segera kembali lantaran cuti yang sudah berakhir.
Karena Afar balik ke Jakarta Aira kembali menjalani harinya seperti biasa. Antara dia bisa lega juga sedih. Sedih karena harus berpisah, lega karena ia tak perlu menyembunyikan Afar dari kedua sahabatnya.
Tapi sekarang tidak bisa begitu. Tetap saja Aira harus mengumumkan hubungan mereka sebelum ia kembali ke Jakarta. Entah bagaimana reaksi kedua sahabatnya itu. Ah, lagi-lagi Aira takut.
Setelah melirik jam, Aira menutup masakannya dengan tudung saji lantas berlalu ke lantai atas. Ia perlu mempersiapkan diri sebelum Damar dan Bella datang. Dia butuh mandi terlebih dahulu karena sudah berkutat dua jam penuh di dapur. Ia juga harus mengepak barang-barangnya karena seperti yang dibilang Afar, pria itu tidak ingin menunggu.
Bunyi motor memasuki perkarangan rumah terdengar tepat saat Aira menuruni anak tangga. Tak berapa lama terdengar bunyi pintu di buka dari luar di ikuti suara heboh Bella. Itu mereka.
"Waduh wangi banget bau masakan cabat kita, Dam."
"Hooh. Jadi lapar gue."
"Aira!!! Yuhu we are coming."
Suara langkah kaki semakin dekat terdengar. Bersamaan dengan itu jantung Aira sudah berdebar kencang. Waktunya kian dekat. Oh ya, undangan pernikahannya masih dia simpan dikamar. Ia memilih memberikan undangan itu usai menyantap makanan bersama. Jadi apabila ada drama, setidaknya masakan Aira tidak terbuang percuma. Tapi semoga hal buruk yang ia pikirkan tidak terjadi.
"Hai Ra. Sesuai permintaan lo. Gue udah bawa Damar kesini." Damar melambaikan tangan sekilas ke Aira lantas duduk dengan cepat di hadapan gadis itu. Tak sabar rasanya menyantap makanan kesukaan. Bella ikut mendudukan diri disamping pria itu.
"Ini lo yang masak semua Ra?" Tanya Damar antusias.
"Iya Dam. Ayok dimakan yok. Sengaja Aku masak buat kalian buat ngerayain kelulusan aku."
"Cie yang sekarang udah sarjana. Dah resmi jadi pengangguran." Bella tergelak dan diamini Damar. Jadilah kedua anak manusia itu tertawa berdua sementara Aira manyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/267758096-288-k636921.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Yang Sederhana
Romance5th story Maira Rubbyka Agni sudah mencintai Zafar dalam diam sejak lama.Tak mengapa bila pria itu tidak pernah meliriknya.Tak mengapa bila mereka tidak pernah ada dalam satu obrolan yang sama. Karena mencintai pria itu sendirian sudah cukup mewarna...