3 bulan setelah pernikahan Jericho. Marvino menyusul ke altar. Bersanding dengan wanita cantik nan anggun yang berkepribadian mandiri juga dewasa— Jisela.
Dia bukan orang baru. Jisela adalah sekertaris Marvino sejak dia mengurus perusahaan di Kanada.
Kehidupannya begitu harmonis karna keduanya sama-sama memiliki pemikiran dewasa dan pandai menghadapi masalah dengan baik juga benar.
Tepat di tiga hari setelah pernikahan Marv dan Jisela, Iren di nyatakan positif hamil. Membuat kedua keluarga sangat berbahagia, terlebih keluarga Jericho.
Keluarga Marv mendengarnya juga ikut senang. Mereka bahkan mendoakan Jisela dapat menyusul secepatnya.
Entah apa yang terjadi, tapi doa-doa itu begitu cepat terkabulkan. 1 bulan setelah pernikahan, Jisela hamil.
Dua ibu hamil itu meminta pada suami masing-masing agar memiliki rumah yang bersebelahan. Mereka ingin membesarkan putra-putrinya bersama-sama.
Tentu saja Marvino dan Jericho tidak menolak. Bahkan dengan cepat mengabulkannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Daddy !"
"Halo, Marcelleo!"
Di layar sana wajah anak kecil berusia 4 tahun tampak terpout lucu.
"Daddy mana?,"
Senyum Jericho mengembang, dia mendekatkan wajahnya pada layar dan bersuara lebih kecil.
"Daddy nya lagi rapat,"
Si kecil tampak mengangguk-angguk lalu gambar tampak bergerak, dan berganti memperlihatkan istri dari Marvino.
"Maaf ya, Je. Leo nya bilang kangen sama Daddy nya."
"Santai. Kita lagi gantian isi rapat sih." Jawab Jericho sembari duduk bersandar pada kursi kerjanya.
"Oiya, nih Iren mumpung disini."
Wajah antusias Jericho terpasang. Lalu dia melihat anak dan istrinya yang tersenyum lebar menyapa dia.
"Halo anak gadis nya Papa~" sapa Jericho.
"Halo papa !!. Cepat pulang yya, Joey miss Papa !!"
Pekikan itu mengundang tawa Jericho.
"Sama, Papa juga kangen, tunggu ya Papa janji gak lama pulangnya. Joey mau dibawain apa?"
"Flowwieee !!"
"Macel tafwomess !!"
Suara ribut di sebrang sana membuat Jericho terus tersenyum.
"Nanti Papa beliin buat kalian yaa?, Nurut ya sama Mama juga Mommy kalian, jagain loh, gaboleh nakal, okay?"
Setelah berbasa-basi sedikit, panggilan tertutup. Membuat Jericho terfokus pada lelaki yang berdiri dengan tangan menumpu pada meja.