-In Another Life-

2.3K 161 26
                                    

"In another life. ."

"I would be your boy."

"We'll keep all our promises, be us against the world."

Menyakitkan. Rasa sesak selalu menghampiri hati saat-saat dia membuka mata di awal paginya.

Mimpi buruk yang sangat buruk. Dia tidak tahu apa maksud dari semua mimpi itu.

Genggaman tangan, pelukan, ciuman, bandara, pernikahan, foto buram, mobil, sorot lampu, teriakan ricuh lalu diakhiri dengan suara yang memekakkan telinga.

Setiap bulannya, hampir empat hingga lima kali mimpi itu datang.

Hanya kilasan, namun dengan suasana yang menghanyutkan.

Genggaman dan pelukan yang menenangkan, ciuman yang meleburkan, bandara dan pernikahan yang menyakitkan, foto yang membuat rasa rindu melingkupi hati, lalu adegan terakhir begitu menyesakkan dada hingga membuatnya terbangun dengan isakkan pilu yang tersisa.

"Sakit sekali. ." Gumamnya setiap pagi.

Seringkali dia merasa rindu yang mendalam. Entah untuk siapa perasaan itu di utarakan.

Bahkan setiap dia melihat teman sebaya nya memiliki pasangan, dia merasa tidak terganggu. Justru saat dia di dekati oleh seseorang, dia merasa telah berkhianat.

Setiap paginya setelah mimpi itu menghiasi tidurnya, dia akan melamun.

Menghayati setiap rasa yang melingkupi hatinya.

Ini seperti kerinduan yang mendalam. Begitu rindu dan sangat menyiksa. Rasa sakit yang menjalari hatinya pun dia tak pernah tahu apa penyebab nya.

"Siapa namanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa namanya?."

"Mark Lee."

"Marv?"

"Mark, M - A - R - K. Lepas earphone mu."

۝ ۝ ۝

Sequel?

In Another Life ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang