Di fakultas Kedokteran, Jericho berada. Dia tengah mendengus kesal mendengar cerita dari seorang gadis yang duduk diantara kumpulan lelaki, termasuk dirinya.
Alexandra Dirgantara. Si pick me girl se-angkatan fakultas kedokteran.
"Eh, sumpah ya. Lo punya gak sih nomor nya Marvino anak hukum? Lo kan deket banget sama dia." Celetuk si gadis setelah basa-basi mengakrabkan diri dengan Jericho dan teman-temannya.
Jericho hanya menatap teman-teman nya dengan pandangan bertanya. Dan dengan serentak, mereka menggeleng kecil. Bukan maksud apa, tapi nama Alexa si tukang pansos, sudah sangat melejit di universitas ini.
"Oh, iya punya."
"Ba—"
"Tapi dia cuman mau nyimpen nomor temen nya doang. Lo kan, bukan siapa-siapa nya." Potong Jericho.
Alexa mendengus. "Kan Gue mau deketin dia, secara dia tuh udah ngasih Gue harapan gak sih?"
"Emang Marv ngapain?" Tanya Haikal.
Wajah Alexa seketika sedikit merona. Bukannya terpesona, Jericho yang di sebelahnya malah mengreyit jijik.
'Spek babi ga cocok buat Pangeran Marvino.'
Bahkan batin Jericho bersuara dengan sadisnya.
"Kemaren Gue di tolongin pas kesandung, tatapan dia tuh ke Gue kayak beda pas liat ke temen cewe Gue, dia tuh kayak? Apa ya? Terpesona kan sama Gue, bukan maksud ge'er tapi emang bener gitu,"
'Iya, dia kaget liat manusia dempul nya setebel 5 meter' batin Jericho lagi.
"Terus dia bilang gini, 'Hati-hati'. Dia perhatian kan ke Gue? Walaupun sederhana, kayak perhatian kalian kalo Gue kenapa-napa, tapi kalo Marv itu— argh ! Susah jelasinnya." Lanjut Alexa masih dengan wajah merah dan mata binar nya.
"Banun perhatian banget sama Lo tuh?," Tiba-tiba gadis berwajah cantik tanpa polesan makeup nimbrung di obrolan mereka, membawa dua gadis lainnya.
"Karena Banun gak good looking," kata gadis berambut pendek.
Lalu gadis satunya tersenyum remeh, "Pick me girl kayak dia mana mau sama yang gak good looking, biasa, sekalian pansos."
Lalu ketiganya tertawa dengan riang.
"NANNO !"
"APA ?!"
Pekikan Alexa di balas pekikan juga oleh gadis yang pertama nimbrung di obrolan nya— Nanno.
Nannoela Gibadesta. Si kating berlabel Dangerous girl.
Tak salah Nanno memiliki label tersebut. Siapapun yang berurusan dengan nya, minimal pelaku memiliki rasa tertekan saat melihat wajah Nanno.
Dia bukan orang jahat. Dia hanya perempuan yang berbuat sesuai dengan apa yang orang perlakukan padanya.
Alexa yang tadi berlagak menantang kini seperti kerupuk yang masuk kedalam air. Sama sekali tak bersuara, namun wajahnya menafsirkan bahwa dia memiliki rasa benci yang menggebu pada gadis bernama Nanno.
"Jeri,"
Sontak semuanya menatap ke asal suara. Dimana Marvino berdiri di dekat mereka dengan tas ransel di pundak kanannya.
"Eh?, Oh? Oiya, kelas Gue selesai dari tadi, lupa !," Jericho berkemas merapihkan tas dan pamit pada teman-teman nya sebelum beranjak mendekati Marvino.
"Jaga Marv, karna dia juga mati-matian jagain Lo." bisik Nanno saat Jericho melewati dirinya.
Jericho hanya membalas dengan senyum kakunya dan segera menarik Marvino menjauh dari sekumpulan orang-orang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life ( E N D )
FanfictionCMN PENGEN DI VOTE AJG VOOOOTEEEEEEE. ▭ׁ֢▬ׅ݊▭ׁ▬▭ׁ֢▬ׅ݊▭ׁ▬▭ׁ▬▭ׁ֢▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ "Mavino cium adek! Gasuka! Gamau di cium-cium! Mamaaa cubit Mavino nyaa~" -Jericho ▭ׁ֢▬ׅ݊▭ׁ▬▭ׁ֢▬ׅ݊▭ׁ▬▭ׁ▬▭ׁ֢▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ׅ݊▭ׁ▬ "I'm Promised...