IAL 1

10.1K 439 17
                                    

"Eh, Halo! " Sapa perempuan cantik yang baru saja turun dari mobil audi nya.

"Tumben kamu yang nganterin Jeri? " Tanya perempuan lain yang di sapa tadi.

Keduanya sama-sama terlihat masih muda, sangat cantik dan begitu mempesona. Di tangan masing-masing menggenggam tangan mungil lainnya.

"Iya, sekarang aku mau sering-sering antar-jemput Jericho, kalo sama Papa nya sering berangkat terlalu cepat dan di jemput nya terlalu lama. " Jelas perempuan yang di ketahui bernama Rhea.

"Wah, sama. Aku mikir juga gitu, jadi sekarang aku juga antar-jemput Marvino. "

Sangking asiknya mengobrol. Mereka tak menghiraukan saat genggaman tangan pada si mungil terlepas.

"Je, ayo masuk sama Marvin, Mama pasti lama tau. "

Yang di ajak mengangguk setuju. Dengan sedikit bersusah payah karna tas besar keduanya, Marvino merangkul bahu Jericho yang sama sekali tidak menolak.

"Astaga, bocah itu. " Mama Marvino— Hana, tersadar setelah dua bocah itu sudah memasuki gerbang sekolahnya.

Jam pulang sudah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pulang sudah tiba. Kedua bocah itu berlari menemui Ibu nya masing-masing.

Jericho terlihat memasang ekspresi marah. Bahkan menatap tajam pada Marvino sesaat setelah lelaki itu berdiri di sampingnya.

"Mavin nakal! " Ucap Jericho menunjuk-nunjuk wajah teman nya itu.

Rhea menunduk, mensejajarkan tubuhnya dengan sang putra.

"Nakal kenapa, adek? " Tanya nya dengan lembut.

Hana juga ikut mensejajarkan tubuhnya sembari memeluk tubuh Marvino yang memfokuskan pandangannya pada Jericho.

Masih dengan mata tajam nya, Jericho menujuk lagi pada Marvino. "Mavin! "

"Mavino cium-cium Jeikoo!" Pekiknya dengan cadel karna belum bisa dengan jelas mengejar huruf 'R'.

"Gak suka! Gamau! Gamau di cium-cium, cubit Mavin mamaaa~"

Lama kelamaan Jericho kecil meneteskan air matanya dengan wajah yang merah karna malu mengingat Marvino mencuri kecupan di bibir saat tengah bersiap untuk pulang.

"Marvino, " Panggil Hana dengan lembut menatap putra pertamanya ini.

Senyum Marvino tak urung membuat Jericho semakin kesal. Jericho malu, tapi kenapa Marvino tidak malu?.

"Kenapa cium Jericho? Kasian tuh, Jericho nya jadi nangis. " Tanya Hana dengn lembut.

Marvino menatap yang lebih muda masih dengan senyumannya.

"Marvino suka Jericho. Bibir Jericho merah, cantik. " Kata Marvino.

Kedua perempuan yang berperan sebagai ibu tak sedikit terkejut. Terlebih Jericho yang semakin menangis keras mendengar nya.

"Je ganteng! Bukan cantik!!. Mama, Je ganteng gak cantik! Mama~"

Melihat Jericho semakin kencang menangis, membuat Marvino merasa bersalah. Dilepaskannya pelukan sang ibu sebelum mendekati Jericho yang memeluk erat leher Rhea.

Tangan kecil nya mengusap punggung Jericho yang kemudian menarik Jericho ke pelukan nya dengan sekuat tenaga.

"Maafin ya, gak boleh nangis, kamu jadi jelek, "

Jericho tak menolak saat Marvino merebutnya dari pelukan sang Ibu.

Meski keduanya sedikit sulit karna tas besar di punggungnya, namun Marvino berhasil mengusap lembut punggung Jericho.

"Cup cup cup, anak Mama gak boleh nangis lama-lama. " Kata Marvino meniru ucapan Hana.

Sampai membuat empunya tertawa kecil dan memberitahu pada Rhea kalau kalimat yang di gunakan Marvino adalah kalimatnya juga.

Jericho melepaskan pelukan itu, lalu menatap Marvino setelah mengusap kasar air mata nya.

"Awas ya kalo Mavin cium-cium Jeikoo lagi! "

Setidaknya itu kilasan kisah dari awal kedekatan mereka. Tak banyak yang tahu tentang itu, namun keduanya tak sekalipun melupakan nya.

Kebiasaan itu terus terulang. Marvino datang, Jericho datang. Lalu di depan gerbang, keduanya saling merangkul dan bersamaan memasuki kelas.

Saat pulang sekolah, di Koridor kelas atau saat masih di kelas, Marvino akan mencuri satu kecupan di bibir Jericho.

Jika sedang perang dingin, maka ada jarak sekitar 2 meter diantara keduanya, sampai jam pulang tiba.

Tak sedikit Hana dan Rhea senang anaknya bisa bersahabat, apalagi sedari mereka bayi sudah di pertemukan. Bersyukur, kehadiran keduanya semakin membuat dua wanita ini teringat akan persahabatannya dulu.

۝ ۝ ۝

۝ ۝ ۝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genandra Marvino Fandrea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genandra Marvino Fandrea

Digalos Jericho Raykefan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Digalos Jericho Raykefan

In Another Life ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang