IAL 27

1.3K 128 2
                                    

H-1 pernikahan Jericho dan Irene.

Orang yang tidak di duga-duga. Teman Marvino yang dulu membuat Jericho cemburu, lalu menjadi rekan kerjanya yang cukup dekat dan beberapa jam lagi akan menjadi istrinya.

Irene gadis yang baik. Jericho mengakui itu.

Mandiri, pandai ber-attitude, tidak manja, berhati tulus dan sangat dewasa.

Gadis itu sudah sangat pantas untuk di jadikan istri seorang lelaki yang mungkin lebih sempurna dari Jericho.

Namun kini, perempuan itu malah akan bersanding dengannya. Lelaki pengecut dan brengsek. Menikahi seorang perempuan yang mencintainya dengan tulus, namun di hatinya masih terisi orang di masa lalu.

"Jericho, istirahat. Besok kamu harus bangun pagi-pagi loh," peringat Rhea di ambang pintu kamar putranya.

Jericho sedikit tersentak dari lamunannya. Lalu tersenyum kecil pada ibunya.

"Iya, ini mau."

Nyatanya, Jericho malah membuka ponselnya saat lampu kamar sudah padam.

Hatinya berdegup kencang.

'Pasti dateng.'

Meski hanya sebuah ketikan, bukan berarti Jericho tak mendengar suara di otaknya karna terlanjur hafal dengan suara candu itu.

Bukan dia Nervous akan menikah besok. Dia malah takut, takut pertahanannya runtuh saat melihat lelaki yang masih teramat di cintanya itu.

Madreya, lelaki ini sekarang tengah melanjutkan studinya di universitas tanah kelahirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Madreya, lelaki ini sekarang tengah melanjutkan studinya di universitas tanah kelahirannya.

Dia ditugaskan ibunya untuk menjemput sang kakak yang bertahun-tahun tak menginjakkan kaki di rumah ini.

Wajar bila meja makan kini sangat di penuhi hidangan makanan. Mama nya begitu antusias karna merindukan sang putra.

"Madreya, kamu udah mau jemput?" Tanya sang Mama melihat putranya keluar dari kamar dengan pakaian rapih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Madreya, kamu udah mau jemput?" Tanya sang Mama melihat putranya keluar dari kamar dengan pakaian rapih.

Senyum nya terpatri dan mengangguk sebagai jawaban.

In Another Life ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang