8'

21.8K 1.2K 32
                                    

Warning!

Adegan dewasa, untuk yang dibawah umur 18 tahun dan bagi yang tidak nyaman silahkan di skip!

Terimakasih
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Melviano menendang pintu kamarnya sedikit keras sehingga menimbulkan sedikit getaran. Caca sampai terkejut dalam gendongan suaminya.

Sampai di kamar, Melviano menurunkan gadis itu dengan lembut ke bagian tengah ranjang. Caca tersenyum nakal, lalu memundurkan tubuhnya untuk bersandar di sandaran ranjang. Melviano menatap Caca dengan tajam, perlahan ia merangkak naik. Tangan kekarnya ia bawa menelusuri kulit kaki hingga paha bagian dalam istrinya. Gadis itu meremang, bulu kuduknya berdiri.

Melviano tersenyum sinis. Wajahnya mendekat, kemudian mengecup pelan sudut bibir istrinya. Ia tersenyum lagi, lalu menatap tajam pada penampilan nakal istrinya.

"Nakal banget sih pakai baju kaya gini." Geram Melviano dengan suara rendahnya. Caca semakin merinding dibuatnya.

"Padahal aku gak maksa loh kalo kamu belum siap. Eh ternyata dikasih kejutan kaya begini." Bisik Melviano di depan bibir Caca. Gadis itu tak menanggapi, tangannya hanya bergerak sesuai nurani.

Caca menarik tengkuk suaminya, menyatukan kedua belah bibir yang sedari tadi Caca inginkan, sejak Melviano selesai mandi. Melviano tersenyum di sela ciumannya. Dengan rakus Caca menggerakkan bibirnya di atas bibir Melviano, namun lelaki itu hanya diam membiarkan Caca bermain-main dengan benda kenyal miliknya. Beberapa saat kemudian, Melviano melepas pagutan Caca. Dia mengusap lembut pipi istrinya yang sudah memerah. Jemarinya turun mengusap bibir gadis itu yang warna lipstiknya jadi sedikit berantakan.

"Bukan gitu caranya," bisik Melviano pelan.

Caca merinding lagi saat bibir merah Melviano mengecup kening, kemudian kedua matanya, turun ke pipi. Melviano mengangkat wajahnya kembali tersenyum menggoda Caca yang sudah hampir copot jantungnya saking berdebarnya.

Pria itu mendekatkan bibirnya lagi pada milik istrinya. Tangannya tak berhenti mengelus-elus pipi istrinya. Melviano menggerakkan bibirnya, melumat bibir Caca dengan begitu sensual. Tak puas hanya bermain dengan bibir gadis itu, ia menggigit bibir Caca sehingga gadis itu membuka mulutnya. Dengan lembut ia sisipkan lidahnya masuk menelusuri rongga mulut istrinya. Caca mendesah saat lidah suaminya beradu dengan miliknya. Puas dengan ciuman intim pertama mereka, Melviano menjauhkan wajahnya menatap sayu pada wajah cantik Caca yang memerah.

"Where do you want me to touch you?" Pertanyaan Melviano membuat Caca benar-benar melayang. Mungkinkah ini yang dimaksud maminya?

"I don't know." Cicit Caca.

"Kita cari tahu ya kamu sukanya disentuh dimana?" Caca menganggukkan kepalanya. Ia benar-benar terbuai oleh sentuhan Melviano.

Lelaki itu melepas kaosnya dengan kasar, lalu melemparnya ke sembarang arah. Tanpa aba-aba Melviano kembali mencium bibir istrinya, sedikit lebih kasar dari sebelumnya. Caca sampai kewalahan lalu mengalungkan tangannya ke leher Melviano. Pria itu kembali melepasnya, bibirnya berpindah pada cuping telinga gadis itu. Lidahnya ia mainkan disana, lalu ia gigit pelan.

"A-ah geli Mel" desah Caca. Melviano makin senang. Ciumannya bergerak menuju leher mulus istrinya, ia kecup dengan sangat lembut membuat gadis itu bergerak-gerak tak kuasa menahan rasa yang menggelitiknya. Pria itu mengecup bibir istrinya sejenak, lalu kembali lagi pada lehernya untuk membuat beberapa tanda kepemilikan.

Sudut bibirnya tertarik saat melihat hasil karyanya yang menghiasi beberapa titik gadis itu. Melviano baru menciumnya, tetapi sudah membuat Caca benar-benar kehilangan akal. Tak tahan dengan gejolak dalam dirinya, Caca mengubah posisi tubuh mereka. Gadis itu menjadi diatas, dan suaminya berada di bawahnya. Dengan terburu ia duduki perut berotot suaminya, kemudian ia kembali menyatukan bibir mereka. Dengan mudahnya Melviano mengubah posisinya menjadi duduk, membuat gadis itu kini menduduki aset kebanggaan pria itu. Caca masih fokus pada bibir Melviano, ia bahkan asik menekan tengkuk suaminya agar menciumnya lebih dalam.

A Blessing In DisguiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang