Epilog

221 19 3
                                    

Selamat membaca semoga suka
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!!

Lisa berdiri di hadapan makam kedua orang tua nya,setelah dia memberikan air berserta bunga yanh dia bawa.

Pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam yang dia kenakan itu membuat penampilan nya sedikit berbeda,dia pulanh seminggu setelah Jungkook dan Yeri menikah,dia sengaja terbang ke korea hanya untuk melihat Jungkook dan Yeri menikah meski telat namun memang waktu nya sangat tidak tepat karena Lisa mempunyai waktu luang seminggu setelah nya.

"Aku berjanji,aku bisa berdiri sendiri seperti kau"ucap Lisa menatap foto Eomma nya yang terpajang dengan rapih di makan tersebut.

"Aku akan menjadi hebat seperti mu."

"Dan aku juga akan melupakan kejadian kejadian buruk yang pernah aku alami bersama mu."dia menoleh ke arah foto Appa nya.

"Aku hebat seperti mu,aku tidak haus kasih sayang lelaki meski pun aku tidak memiliki kasih sayang dari mu."

"Kau ayah terhebat yang pernah aku temui,meski kau tidak pernah menunjukan bagaimana bentuk kasih sayang yang sebenarnya pada ku,namun kau mengajarkan ku,kalau tidak semua peran ayah sekaligus suami itu baik."

"Aku bisa melawan trauma ku,namun jika bisa aku lebih baik mati terlebih dahulu di bandingkan harus menikah terlebih dahulu."

"Bagaimana pun kelak aku akan di temukan oleh lelaki yang tidak jauh berbeda dengan mu."

"Dan mudah mudahan saja tidak,karena aku lebih ingin mengejar mimpiku di banding kan memikirkan trauma itu."

Lisa membuka kacamata itu lalu menghapus air mata yang sedari tadi mengalir di pipi nya.

Beberapa menit setelah itu pergi dari tempat itu,dia berencana untuk menemui Yeri dan Jungkook di salah satu Cafe.

[Sekarang aku sendiri dan aku selalu sendiri bahkan ketika banyak orang di samping ku aku selalu merasa tidak mempunyai siapapun,rasa nya seperti kosong,aku tidak tau bagaimana perasaan ku,aku seperti masih terjebak entah dimana,aku ingin bebas dan aku ingin mengatakan kalau aku bahagia,bahkan selama hidup ku aku tidak pernah mengatakan aku bahagia,karena semua nya terasa sama dan tidak bisa aku jelas kan.]-Lisa.

Sementara itu Irene baru saja memarkirkan mobil yang dia kendarai tepat di depan rumah yang berada di tengah tengah hutan itu,butuh beberapa jam dari kota untuk sampai ke sini,rumah ini nampak lah kosong namun masih bersih dan terjaga meski rumah ini begitu gelap dan hanya beberapa pencahayaan saja agar rumah ini tidak redup.

Rumah mewah yang berada di tengah tengah hutan ini begitu besar berwarna coklat dan nampak sangat asri.

Perlahan Irene masuk ke rumah itu memperlihatkan isi rumah yang begitu sepi,barang barang yang tertutup kain agar tidak di lumuri debu.sudah hampir 7 tahun Irene baru menginjak kan kaki nya disini,ini rumah nya peninggalan ibu nya,kenapa rumah ini selalu bersih karena setiap bulan dia membayar tukang untuk membersihkan rumah tak berpenghuni ini.

Dia menatap sedu ke berbagai sudut rumah ini,begitu banyak kenangan yang dia pikir kan kali ini.

Dia menatap telapak tangan nya yang terasa sakit itu karena dia kembali mengepalkan tangan nya sampai dia tidak sadar kalau luka nya saja masih belum sembuh total.

The Truth Untold [Sedang Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang