Lagi dan lagi

282 45 5
                                    

Mata itu berkeliaran dengan bebas, fokus pada satu tujuan, yaitu mobil sedan berwarna silver yang dengan lincah memotong jalan pengendara lain di tengah-tengah ramainya kendaraan yang melintas di jalan raya ini, namun perempuan ini tak mau kalah, dia mencap gas, memutar-mutar setir agar dia tak kehilangan arah sang mobil yang tengah dia incer itu.   

Dia menggerakan beberapa polisi lalu lintas untuk memotong jalan mobil tersebut, dan juga polisi lainnya untung mengepung mobil itu dari berbagai arah namun mobil itu dengan lincah berhasil melewati beberapa mobil yang mengepungnya.   

Mobil silver itu tiba-tiba belok ke arah kanan tanpa aba-aba, membuat perempuan ini hampir saja menabrak pengendara lain, karena ini memang melawan arah.   

Semakin jauh, jalanan semakin sepi bahkan hanya ada mobil mereka berdua yang melintas di antara rindangnya pohon yang membuat jalanan itu terlihat menyeramkan, namun perempuan ini tak perduli, yang dia perdulikan adalah mobil silver di depannya itu yang melaju dengan cepat, di dalamnya ada seorang yang dia cari-cari selama ini.   

Suara siren terdengar, itu artinya polisi yang dia kerahkan berhasil menemukan kemana arah mobil ini, sang pemilik mobil silver yang wajahnya di tutupi dengan topeng mulai resah dengan suara siren itu.   

Dia membantung setir ke arah jurang, sampai mobil silver yang dia kendari dengan kecepatan tinggi itu terjun ke jurang yang curam di bawahnya hujan rindang.   

Perempuan yang berada di dalam mobil, langsung menginjak rem secara dadakan saat tau mobil itu terjun ke jurang.   

Dia bergegas keluar dari mobil, melihat mobil itu benar-benar terjun ke jurang, beberapa detik kemudian beberapa mobil polisi ikut berhenti, dan---   

DUARRR....   

Suara ledakan itu sungguh terdengar dengan nyaring, bebarengan dengan api dan juga asap yang keluar, yang sudah jelas dari mobil yang mungkin sudah mendarat di jurang curam tersebuf.   

"Aish... shibal." Gumam perempuan itu sembari mendengar angin melampiaskan rasa kesalnya.   

Dia sudah mengira kalau sang pemilik mobil itu juga mungkin sudah mati terbawa ledakan, karena 100 persen siapapun yang terjun ke jurang bersama dengan mobilnya di tambah mobilnya meledak sudah pasti orang di dalamnya akan meninggal.   

Namun kali ini, dia kembali membuka kotak kardus yang penuh dengan debu, yang sudah dia cari dari pagi sampai matahari terbenam lamanya di ruang penyimpanan yang begitu banyak sekali kotak-kotak kardus berisikan data maupun barang bukti kasus yang sudah di tangani, kotak ini berisikan berkas-berkas dan juga barang bukti sebuah kasus yang pernah dia tangani lima tahun lalu, dan kasus ini harus di tutup karena sang pelaku melakukan bunuh diri dengan cara terjun ke jurang bersama dengan mobilnya saat upaya pengejaran.   

Dia meletakan pisau yang di bungkus oleh pelastik itu di meja, di samakan oleh pisau yang dia ambil di dalam kardus tadi, benar-benar sama persis, perempuan itu benar-benar di buat tertengun.   

Tak hanya dia, ada dua orang di sampingnya yang ikut terdiam seribu bahasa, melihat kesamaannya.   

Merasa penasaran, dia mengeluarkan beberapa barang lainnya yang ada di kardus tersebut, dia juga meletakan beberapa barang buktinya di meja.   

Mereka benar-benar di buat terdiam seribu bahasa ketika melihat semua barang bukti itu benar-benar sama persis, di mulai dari cara dia menikam, dan juga pisau yang dia pakai, dan lainnya.   

The Truth Untold [Sedang Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang