(1)

1.6K 62 1
                                    

" Mulai sekarang kamu pindah ke London. "

HAH?!
Aku baru saja mendapatkan banyak teman di Jakarta dan papaku menyuruhku untuk pindah ke London?

Ini menyusahkan.

" Papa, Aku gak mau. " kataku.
" Clay, kamu harus mau. " kata papaku dengan serius.

and, that was my life.

Well, My name is Clarissa Anastasia Brinley. And I'm 16 years old.
I'm an Indonesian but My dad is American so, yeah I have a blue eyes.
I'm brunette.

Semua orang biasa memanggilku Clay.
Dan mulai besok aku akan pindah ke London. London adalah kota yang sangat bagus dan aku bermimpi untuk tinggal disana pada saat aku masih kecil.

Aku sudah sangat betah tinggal di Jakarta. Aku sudah memiliki banyak teman, bahkan aku juga mempunyai seorang lelaki yang kucintai, maksudku aku sudah mencintai laki-laki dan laki-laki itu satu kelas denganku. Laki-laki itu bernama, Davin. Davin sangat tampan dan dia mempunyai banyak penggemar di sekolah. Kabarnya, Davin pernah mempunyai perasaan kepadaku, dan aku sudah terlalu senang sampai dirumah aku tersenyum-senyum sendiri bahkan menciumi foto-fotonya di ponselku.

" Allright, I'm moving. " kataku.
" Okay. Dad pergi dulu ya. " kata papaku.

Aku memutuskan untuk berjalan-jalan ke mall. Mungkin aku bisa mengajak temanku, Aurel.

Aku mulai membuka ponselku dan membuka ' messages ' .

A : Wallaa Queen! ey rel, kamu sibuk atau nggak? Jalan yuk.

C : Nah, I'm not busy. Okay!

Aku mengajak Aurel ke Mall. Aurel memaksaku untuk ke Starbucks dan aku mengiyakannya.

" Rel, aku mau pindah ke London... " Aku menunduk dan sedikit mengeluarkan air mata.

" HAHAH LOL A F " Aurel mengira aku sedang mengerjainya.

" I'm not joking, Rel. Ini serius " kataku.

" no fucking way. " Aurel menatapku tidak percaya.

" AAAAA I'M GONNA MISS YOU SO FUCKING MUCH BAABBY " kata Aurel memelukku secara tiba-tiba.

" Yeah, me too. " Kataku lirih.

Tidak terasa hari ini tiba.

Aku belum banyak mengucapkan pamit ke semua temanku . Hanya ke Aurel, Eca, dan sedikit teman-teman ku. Bahkan aku belum mengucapkan pamit ke Davin. Davin memang bukan pacarku, tapi setidaknya aku ingin tau bagaimana ekspresinya kalau aku pindah ke London.

Aku menunggu di waiting room dan menyalakan ponsel.

CLEK

TINGTINGTING! TING! TING!

banyak sekali pesan dari teman-temanku yang belum ku beri tahu.

" KENAPA KAMU TIDAK BILAANG AA "

" CLAAY "

" I'm gonna miss you so much. "

" Clay, kamu beneran pindah? :( "

HOLY FUCK!
Davin.
Davin mengirimkan pesan, dan ada sebuah emoticon sedih disana.

Sudahlah Clay.
Mungkin aku harus melupakan Davin.
Dan bisa saja di London ada orang yang jauh lebih baik daripada Davin.
Di London pasti banyak pria yang lebih tampan dari dia, haha.

Aku menaiki pesawat dan aku rasa di pesawat ini penumpangnya hanya sedikit. Ada anak kecil dengan rambut pirang dan orang tuanya yang berambut pirang juga.

Broken insideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang