(17)

432 27 0
                                    

Aku berjalan ke kantin, dan melihat Davin bersama teman-temannya sedang bergurau. Mereka sudah seperti penguasa di sekolah ini. " Hey! "

Aku membalikkan badan dan Jasmine dengan burgernya. " Whats up? "

" Fine, I guess... " Ucapku, sambil menggigit bagian bawah bibirku.
" Well..... Wait! " Ia seperti mengingat-ngingat sesuatu.

" Are you and Davin broke up? "
Tanyanya, menatapku menunggu jawaban.

Jasmine sangat penasaran.
" Yes... " Jawabku tanpa beban.
" WHAT THE HELL... WHY? " Ucapnya kaget, dan berteriak.

Karena Ia menghilangkan mahkotaku.

" umm, mungkin kita sudah tidak cocok jadi.. iya kita memutuskan untuk berteman saja. " Jelasku, aku pasti tidak akan menjelaskan tentang kejadian aslinya ke Jasmine, pasti Ia akan tertawa keras sekali.
Seperti, Tracy.

" Apa yang kau pikirkan? astaga, Jika aku jadi kau, aku tidak akan melakukan itu. "
Kata Jasmine.

" Bagaimana lagi? aku sudah tidak bisa."
Kataku menunduk.

Jasmine meraba, dan mengelus punggungku halus.
" Sabarlah. " Ujarnya.

Davin yang duduk bersama teman-temannya melihat kami, Ia tersenyum lemah. Aku kasihan kepadanya, aku tidak seharusnya berkata seperti itu kepadanya.
Tetapi, hatiku memacu ku berkata seperti itu. Dan aku tidak bisa memaafkan perbuatannya. Aku masih butuh waktu yang sangat panjang.

Aku berniat kembali ke kelas, melewati lorong loker, dan melihat Tracy bersama Anna sedang asik berbincang-bincang. Tracy melihatku, dan melambaikan tangannya kepadaku. Aku memberikan mereka senyuman dan menghampiri mereka.

" Clay, ada apa denganmu? Kau seperti ada masalah. " Tanya Tracy.

Sial, pertanyaan ini lagi.
" Umm, aku dan Davin berteman. " Jawabku ragu-ragu.

Wajah penasaran mereka berubah menjadi wajah terkejut setengah mati. Sekarang ku tanya, siapa yang menjadi kekasih Davin? Maksudku siapa kekasihnya? Aku kan? Kenapa mereka harus kaget seperti itu, sedangkan aku biasa saja? Padahal akulah kekasihnya.

Maaf, penjelasan ku sangat rumit.

" HELL. " Ucap Anna, menutup mulut indahnya itu dengan kedua telapak tangannya. Begitu juga dengan Tracy, mereka kaget, sangat kaget.

" Why... yyy..? " Tanya mereka terbata-bata. Mereka seperti tak percaya dengan apa yang kukatakan sebelumnya.

" Karena kita sudah tidak cocok? mungkin... " Jawabku berbohong untuk kedua kalinya. Ini lebih baik, aku lebih baik berbohong dari pada mereka menertawakanku, dan pipiku ini mulai memerah, dan mataku mengeluarkan air mata.

Tracy memelukku, aku membalasnya dengan tersenyum lemah. Anna pun juga.
" Baiklah, kelas guru killer sebentar lagi akan dimulai, sebaiknya kita ke kelas sekarang. " Kata Anna mengingatkan.

Aku berjalan ditengah mereka berdua.
Murid-murid memandangiku dan berbisik-bisik dengan orang yang berada disebelahnya. Aku penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.

Apa mungkin mereka sudah tau bahwa Davin dan aku sudah putus hubungan?
Tapi kujamin, jika berita ini tersebar pasti akan menjadi Trending Topic di Westminster.

Aku tiba dikelas dan melihat Davin.
Ia memainkan ponselnya, dan memakai headset. Aku memutuskan untuk duduk sejenak di kursi Anna dan Tracy. Karena, sebenarnya aku duduk bersama Davin.
Aku tidak mau berbicara padanya.

___________________________________

Aku menunggu didepan lobby sekolah, Lily masih saja belum datang. Ia adalah orang yang tepat waktu.

Broken insideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang