(24)

323 28 1
                                    

Aku mengakhiri video callku dengan Harry. Ya Tuhan, aku sangat merindukannya. 6 bulan itu masih lama.

Dengan keadaan Harry yang memprihatinkan membuatku semakin merindukannya, Terdapat infus di tangannya. Sedari tadi aku memandangi foto-fotonya di internet, aku pun juga membayangkan jika aku kembali ke London dan memeluknya erat.

" HEY! "

Panggilan super duper keras dari Aurel membuatku terbangun dari lamunan indahku ini. " Sial, bisakah kau menurunkan volume suaramu itu? "

" GAWAT. " Ucapnya dengan wajah cemasnya. " Ada apa, katakan "

Aku memikirkan sesuatu yang buruk terjadi, bisa saja telepon genggam Aurel hilang. Atau, barang-barang berharganya hilang. Semoga kali ini eskpetasiku benar.

" DIO BARU SAJA MENGAJAKKU KE BIOSKOP! "

Ah, bunuh aku. Hanya karena itu saja, Ia sampai berteriak seperti orang yang baru saja melihat mayat tergeletak. Aku berjalan mendekatinya, dan mengeluarkan tampang datarku.

" Sangat tidak penting, ku kira ada barangmu yang hilang. " Ucapku.

" Tetapi, bagaimana jika Dio mengatakan perasaannya yang sebenarnya dan...... Ia menawari ku untuk menjadi kekasihnya? "

Inilah Aurel, gadis dengan ekspetasinya yang berlebihan. Dia baru saja mengenal Dio, mana mungkin ada Dio langsung menyukainya. " huh, kau berlebihan, "

Ia menatapku sebal, " Tapi bisa saja kan? " Aku tertawa lebar, " Dio baru saja mengenalmu, mana mungkin Ia langsung menyukaimu? Sudahlah, cepat ganti bajumu. kau kuantar "

Ia menyingkir dari hadapanku secepat mungkin dan berganti baju. Ia masih histeris. Dasar gadis konyol.

Aku mengganti pakaianku,menyemprotkan parfum, dan mengucir rambutku. " cepat Aurel! " Aku berteriak seraya memasang tali sepatuku.

" Aku sudah siap! " Ia memakai pakaian yang cocok sekali dengannya. Baru pertama kali aku melihatnya memakai pakaian ini. " Okay, literally perfect. " Aku menarik tangannya dan menuntunnya kedalam mobil.

" Relax, santai tidak usah gugup. " Ucapku mengingatkannya.

________________________________
" Clarissa! rupanya kau sudah kembali. " Ucap Dio. Dio bersahabat dengan Davin. dan aku khawatir, Davin memberi tahu semua ke Dio. " Oh, hai " Ucapku mengeluarkan senyuman palsuku.

" Aku dengar, kau dan Davin.... " Ucapnya.
" Kita sudah putus. " Ucapku tegas. " Oh, bagaimana bisa? " Tanyanya prihatin.

" Aku rasa aku hanya ingin berteman dengannya. " Ucapku.

" Sekarang, Ia adalah kekasih Harry Styles." Ucap Aurel sambil menyeringai.

" Shut your mouth up. " Bisikku. " Iya, aku tahu. berita itu sudah tersebar dimana-mana. " Ucap Dio.

Jadi, selama ini Dio tahu tentang aku dan Davin. Pasti Davin memberi tahu semuanya. " Sebenarnya, Davin.... " Ucapnya mengarahkan telunjuknya ke arah kanan.

Aku melihat Davin.

Aku menatap Dio tidak percaya.
" Clarissa, please.... " Ucapnya memohon.

" How could you. " Ucapku tegas. Moodku berkurang, Davin merusak semuanya dan aku tidak bisa memaafkannya.

Ia meminta maaf dan memohon untuk aku kembali padanya, aku tidak akan mau.
" No, get away from me. " Ucapku tegas.

Wajahnya memelas.

" maafkan saja dia, kau adalah orang yang pemaaf. " Bisik Aurel. " tapi aku tidak bisa memaafkan orang yang merusak... " Bisikku ke Aurel. " Sudahlah, maafkan saja. " Bisiknya.

Aku mengangguk pelan, " Fine, I forgive you. "

Ia tersenyum bahagia, " Thanks, Clarissa but can we just... "

" NO! "

Aku membentaknya, dan Aurel menatapku tidak percaya, karena aku tidak pernah membentak orang seperti itu sebelumnya.

Broken insideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang