(13) WARNING!

669 27 3
                                    

" I KNOW RIGHT! " Teriak Davin yang sedang asik berbincang-bincang dengan temannya. Aku melambaikan tangan kepadanya dan langsung duduk disebelah Tracy.

" Hey, are you a virgin? " Tanya Tracy.
Mengapa Ia menanyakan pertanyaan seperti itu kepadaku? Oh Iya, Aku lupa. Di luar negeri remaja yang masih perawan, itu dianggap aneh. Karena, melakukan " sex "
itu sudah wajar. Tidak seperti di Indonesia.
Kalau begini, lebih baik aku tinggal di Indonesia.

" Yes, why? " Kataku polos.
Tracy menertawakanku.

Iya, betul.
Aku dianggap aneh karena masih perawan.

" You know what? I just having sex with a hot guy. " Katanya bersemangat.

Kenapa Ia bangga sekali setelah melakukan itu? Aku sama sekali tidak mengerti.
" Oh, baguslah. " Kataku.

" Kenapa kau tidak melakukannya dengan Davin? Seriously, He's a hot guy. " Katanya sambil memakan permen karet.

" Well, he's hot but I'm not ready for that. " Kataku. Lagi-lagi Tracy menertawakanku.
Aku mulai sedikit risih, tetapi tidak apa lah aku tidak mempunyai teman lagi.

Guru biologi masuk kedalam kelas, dan kita memulai pelajaran.

______________________________

Aku melihat Tracy berbisik-bisik dengan Davin, Mereka berbisik sambil memandang ke araku. Mereka sepertinya membicarakan aku. Aku masih melihat mereka berbisik-bisik, sampai pada akhirnya Davin datang menghampiriku.

" Aku ingin ke apartemenmu , apakah boleh? " Kata Davin. Karena nanti aku akan sendirian, jadi ku iyakan pertanyaan dari Davin. Davin tersenyum lebar dan merangkul pundakku.

Sampai di apartemen, Davin masih merangkulku erat. Entah kenapa aku sedikit risih.

jegreek
Aku membuka pintu kamarku dengan sangat pelan. Aku melihat sekotak susu besar di mejaku. Davin masih memandangi dindingku yang penuh dengan hiasan.
Aku melihat selembar kertas kecil tertempel di kotak susu.

" Thanks for the milk. H xx "

H, Ini Harry. Aku tahu itu, aku memandanginya dan tersenyum.
" Kau melihat apa? " Tanya Davin.
" Um, nothing. " Kataku, aku dengan cepat menyembunyikan kertas itu di dalam saku ku.

Davin memandangiku, dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Ia mengecup bibirku perlahan dan lembut.
" So do you wanna do it or not. " tanyanya seraya mengelus rambutku, dan menciumi leherku.

Rasanya panas.

Melakukan apa?
Tidak, tunggu apakah dia baru saja mengajakku untuk melakukan ritual di ranjang? Tunggu, pikirkan secara baik-baik Clarissa. Jika Ia melakukan itu kepadaku, tentu saja keperawanan ku akan hilang.
Tidak, aku tidak ingin itu hilang.

Dan tidak akan.
Davin mengecup leherku dan membuat banyak sekali kissmark disana, membuatku sesekali mengeluarkan desahanku.

TIDAK! APA YANG KU LAKUKAN?

________________________________

13+ thing start!
WARNING

haha apaan

vomment yaa!

Broken insideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang