(14) WARNING!

694 26 1
                                    

" Tidak, Davin aku sama sekali belum siap untuk itu dan aku tidak ingin mahkotaku hilang. " Kataku.

Aku ingin menjaga mahkotaku ini sampai aku menikah nanti. Dan pasti dad akan marah jika mengetahui soal ini, memang dad adalah orang Amerika tetapi, Ia tertular dengan budaya Indonesia. Dad pun juga setuju dengan budaya Indonesia, sebenarnya memang harus begitu bukan?
Sex tidak seharusnya dibebaskan.

" Tolong, aku tidak ingin melakukan itu, Davin. Kau tahu kan? Aku masih terpengaruh dengan budaya Indonesia. "

Davin mengangguk, dan memelukku.
Ia duduk di sofa dan memainkan ponselnya.

Apakah dia marah? Hanya karena kita tidak jadi melakukannya saja dia marah. Lama kelamaan aku tidak suka dengan perilakunya yang seperti itu.
" Clay, kau tidak mau ke klub malam? "

Holy shit
kenapa tiba-tiba pertanyaannya seperti itu? Aku tidak paham. Baiklah, dulu di Jakarta aku sangat sering pergi ke klub malam bersama teman-temanku. Namun, ah entahlah.

" Baiklah, ayo. " kataku.
Aku mengambil tas kecilku, dan mengucir rambutku.

_________________________________

" Wow, ramai sekali. " kataku.
Klub malam ini sangat penuh, gelap sekali. Hampir tidak ada lampu. Tetapi, entah kenapa aku menyukai tempatnya. Besar, namun tidak kecil juga.

Davin mengajakku minum, kami duduk di sofa kecil dan minum bersama.
" Kenapa kau tidak mengajak temanmu? " tanyaku.
" Aku hanya ingin bersamamu hari ini, Clarissa. " katanya tersenyum, dan meneguk birnya itu.

" Oh. " Kataku.

_________________________________

Davin's POV

Tanpa kusadari, Clay sudah minum sebanyak 6 kali. Itu membuatnya sangat mabuk, aku sudah mencegahnya. Tetapi Ia malah meneruskannya. Entahlah.

" Ayo, kita bersenang-senang sayang. "
Clay mabuk.

" Tidak, apa maksud ucapannya ini? " gumamku.

Ia merangkul pundakku dan mencium leherku berulang-ulang. Ia juga sesekali meraba-raba dadaku.

Damn, Ia membuatku semakin menggila.
Aku memutuskan untuk membawanya pulang ke apartemennya.

Sampai di apartment, Ia masih mengatakan hal-hal yang tidak jelas,
" Davin...... I want to do it with you.."

" right now baby... "

Ia mengelus rambutku halus, Aku masih fokus menggendongnya. Aku melepaskan gendonganku dan meletakkan Clay di ranjang. " Cmon babe.. "

Clay menarik tubuhku sehingga aku terjatuh pelan di ranjangnya. Tidak, Davin jangan kau tidak boleh melakukannya.
Clay mendekat dan mengecup bibirku lembut, menyentuh tengkukku dan mengelusnya perlahan.

" Clay, stop you're drunk. " Kataku melepaskan ciuman nikmatnya itu.

" Tentu saja aku tidak, sayang. Aku tahu kau pasti menyukainya bukan? " Ia mengatakannya seraya menciumi leherku.
Oh, tidak.

Tentu saja aku ingin melakukannya, tetapi Ia mabuk, jika Ia sudah sadar pasti akan menjadi parah. " Ayolah, ini akan menyenangkan. Aku kira kau menyukainya? " Ucapnya dengan nada yang dibuat-buatnya.

Ia menunggu jawabanku, menatapku dengan penuh harapan.

"Ia masih mabuk. " gumamku

Ia langsung mengecup bibirku dengan sedikit kasar, dan aku menikmatinya.
Perlahan, Aku membuka kancing bajunya dan melihatnya hanya memakai bra berwarna hitam. Aku membuka kaus hitamku dan melepaskan celana jeansku.
God, this is too damn hot.

Aku mengecup lehernya dan sedikit menjilatnya, desahannya membuatku ingin dengan cepat memasukinya. Aku sudah tidak tahan. " Cepat! aaarhhh... " Desahnya. " But, Clay you said.. "
Aku mengingatkannya soal perkataannya tadi, Ia masih terpengaruh dengan budaya Indonesia. Namun, sungguh aku sudah tidak tahan.

Ia ingin cepat pada bagian klimaksnya. Dengan cepat, aku membuka boxerku ini dan sebenarnya aku sudah berjaga-jaga membawa pengaman, Kalian tahu kan apa pengaman itu? Aku memasangnya dan langsung melakukannya.

" oh my god Davin!!! " Ia memejamkan matanya kesakitan, juga merasakan kenikmatan yang tersaji. Ia sesekali menggigit bawah bibirnya.

" holy fuck.... "

" I SWEAR TO GOD THIS IS GONNA BE THE BEST NIGHT EVER AAAAHHHHHH YEAH AAAH ... "
Ia mengerang dengan sangat keras.

________________________________
Harry's POV

Hari ini, aku di kamar seharian.
Niall membawakan ku sedikit makanan tadi sore. Tetapi, sama saja aku sendirian.
Aku sudah menghilangkan hobiku itu. Aku tahu, aku sudah menerima resikonya.

Dengan penyakit ini, pasti aku tidak bisa hidup lebih lama bukan? Aku mulai membuka ponselku, dan bermain twitter.
Aku melihat banyak penggemar yang mengirimku ribuan mention. Karena aku bosan, aku menekan tanda follow yang berada di akun mereka. Tak lama kemudian, mereka mengubah bio mereka menjadi

' thankss harry, ilysmmm '
atau,
' Harry follows me! "

" I SWEAR TO GOD THIS IS GONNA BE THE BEST NIGHT EVER AAAAHHHHHH YEAH AAAH.. "

" Suara orang bercumbu huh? " gumamku.
Aku menyeringai nakal.

Aku menempelkan telingaku ke dinding kamarku ini, ingin mendengarkan suara nikmat itu. " Yeah, Davin... "

Clarissa and Davin yang melakukannya.

_________________________________

Gue baru pertama kali nulis begituan, dan jujur pas nulis itu gue sambil melet-melet gitu. Gue jijik+bingung gimana ya...

eh buset dah kira anjing?
oke garing.

Jadi maafkan adegan 13+ itu amatir banget, dan gue peringatin yang jijik, yang alim banget, yang gamau dosa, yang dibawah 13 lebih baik jangan baca part ini.

Udah ada tulisan warningnya loh ya...

Vomment guys!

Broken insideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang