(5)

664 39 0
                                    

" Morning, Clarissa. " suara ini sangat tidak asing bagiku. Si Hijau sudah bangun. Baiklah, aku memanggilnya Si Hijau seperti hulk.

" Morning, Styles. " Aku mengucapkan itu dengan masih dalam keadaan melihat ke arah The Boys yang tertidur di lantai karpetku. Bagaimana kalau Davin mendatangi kamarku secara tiba-tiba? Tidak mungkin.

" Baiklah, Styles kau bisa mengurusi teman-teman mu ini. " kataku menuju ke kamar mandi.

Aku melihat diriku di kaca, dan terlihat sangat buruk. Wajahku pucat, dan rambutku berantakan. Apa yang aku lakukan semalam? Aku hanya memainkan ponselku, berkirim pesan dengan Davin, dan sudah tidak melakukan apa-apa. Bahkan aku tertidur.

Aku mencuci wajahku dan menggosok gigi. Hari ini sekolah dimulai jam 10, karena guru-guru sedang mengikuti rapat jam 8 sampai jam 9. Davin mungkin akan menjemputku nanti. Setelah menggosok gigi, aku mengambil seragam sekolahku yang berada di lemari. The Boys sudah terbangun, Mereka duduk di sofaku.

" Oh, kamu masih anak sekolahan. " kata Niall.
" Yes, I'am. " kataku mengangguk. Aku mengambil underwear dan menuju ke kamar mandi. Tetapi, sebaiknya aku menyuruh mereka pulang. Maksudku, bisa saja Davin secara tiba-tiba memencet bel ku dan boom! dia melihat One Direction berada di kamarku. Itu mengerikan. Aku tidak bisa membayangkan wajah Davin.
" Boys, kalian tidak pulang? " Aku menunggu jawaban dari mereka.

" Iya, kita akan pulang. " kata Zayn.
" Sebaiknya kita pulang sekarang, Lads. " kata Niall.
" Okay, see you around Clay! " kata mereka. Mata hijau memberikan tatapan itu lagi kepadaku. Tatapannya beda sekali, Ia seperti ingin merayuku. Aku dengar Ia adalah salah satunya member yang suka merayu wanita? Sudahlah, biarkan.

Aku memasuki kamar mandi dan menyalakan shower. Setelah mandi, aku memakai seragamku dan menggerai rambutku. Aku mengambil tas ranselku. Tiba-tiba ponselku bergetar.

KRING KRING!
' Davin is calling you! '

"Hello, beautiful. "

"Hello Davin, kamu sudah dibawah? "

"Aku tepat didepan kamarmu."

"Okay, sebentar.

Aku membukakan pintu dan melihat Seorang laki-laki yang kucintai. Davin sangat harum hari ini. Ia masih tersenyum melihatku. " let's go? "

" Okay. " Aku tersenyum. Davin meraih tanganku dan menggandengnya.
My heart is beating so fast right now.
Kita berjalan keluar apartemen dan menaiki mobil, Davin masih tersenyum melihat ke arahku. Senyuman Davin membuatku bahagia.

" Apakah nanti kamu ada acara? " Tanyanya.
" Tidak, kenapa? " Jawabku.
" Aku ingin mengajakmu menonton film, di teater. " katanya sambil menggerakkan setir mobil. Wow, Davin mengajakku menonton film, ini menakjubkan. Kata-katanya barusan membuat kupu-kupu di dalam perutku ini berterbangan kesana kemari.

" Menonton film? " kataku masih berpura-pura tidak mengerti.
" Iya, menonton film. Kau keberatan? " katanya seperti khawatir karena Ia mengira aku tidak suka menonton film.
" Tidak, aku suka menonton film, baiklah. " kataku tersenyum.

Kita sudah sampai di sekolah, Davin memarkirkan mobilnya. Aku masih memandanginya, dan Ia sudah turun dari mobil ingin membukakan pintu untukku.
Aku turun dari mobil dan Davin menggandeng tanganku. Disana ada sekumpulan laki-laki dan perempuan yang duduk di sebuah meja kayu bersama-sama. Davin mengajakku kesana seperti, ingin memperkenalkan diriku ke teman-teman barunya. Davin sudah populer disini.

Teman-teman Davin melambaikan tangan ke Davin. Ia membalasnya. Mereka berbisik-bisik setelah melambaikan tangannya, mereka seperti membicarakan aku.
" Guys, meet my girlfriend. Clarissa "

Broken insideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang