" Kau benar-benar membuat moodku memburuk, dickhead. "
Aurel, Dio, dan Davin mereka menatapku tak percaya. Mereka menatapku seperti aku lah yang membuat kesalahan disini. Padahal itu adalah salah Davin.
" Clarissa! jaga mulutmu! " Ujar Aurel.
Aku menatap Davin sinis, " Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan ku lagi, bodoh kau hanyalah pria yang mementingkan vagina seorang wanita. Pikiranmu sangat rusak, aku sudah tahu itu. "
Orang-orang yang berada di mall itu seketika memandangiku tidak enak. Kata-kata "vagina" itu terlalu keras kuucapkan.
" Menjauhlah dariku, atau aku akan menggorok habis penismu. " Ucapku kasar sekali. Tidak, aku tidak bisa mengontrol emosiku. Orang yang sangat kubenci, datang jauh-jauh dari London, hanya untuk meminta maaf dan meminta diriku untuk kembali dipelukannya.
Haha, Bangsat.
Entahlah, diriku sudah dikuasai oleh mungkin 100 iblis. Tubuhku dipenuhi oleh emosi yang membara. Dengan cepat, aku menarik tangan Aurel untuk jauh-jauh dari sana.
Dio tetap bersama Davin, Aku tak peduli apa yang mereka bicarakan. Aku juga tak peduli jika mereka menceritakan soal hal ini ke teman-temanku yang lain. Yang aku pikirkan sekarang adalah bagaimana aku bisa bertemu dengan Harry secepat mungkin.
Setelah memikirkan Harry, moodku mulai membaik. " Clarissa, kau tidak perlu berkata sekasar itu ke Davin, bukan? Kau adalah orang yang baik. Kau tidak pantas mengatakan kata-kata yang sangat kasar itu. " Aurel memberhentikan jalannya dan menatapku dalam-dalam berusaha menasihatiku dengan caranya yang kusukai, cara yang sangat halus.
" Aku sangat emosi, Aurel. " Ucapku singkat. " Aku tahu, tetapi apakah kau tidak memikirkan apa yang dirasakan Davin? Aku yakin, Ia pasti sedang menangis sekarang. " Ucapnya mengelus pundakku lembut.
" Dan, apakah dia tidak memikirkan perasaanku pada saat Ia mengambil mahkotaku tanpa persetujuan resmi?! Aku sudah muak dengannya. Ia mengkhianatiku, Ku kira ia akan menjadi salah satunya orang yang ku cintai seumur hidupku, dan ternyata? Ia merusak semuanya, Ia adalah anak yang penuh dengan kebangsatan. "
Aurel memelukku, Aku menangis di pelukannya. " Sudahlah, kita lupakan masalah itu. dan... ayolah kita menonton film! " Ujarnya berusaha menghiburku
Aku mengangguk pelan, dan tersenyum kecil. Moodku membaik sekarang.
_________________________________
Harry's POV" Apakah kau baik-baik saja? " Ucap Gemma, saudara perempuanku.
" Aku tidak apa-apa, hanya memar. "
" Baiklah, cepat sembuh. mom tidak bisa datang menjengukmu, Ia sedang mengurus sesuatu. Aku saja bingung apa yang dia urusi selama ini. " Ucap Gemma seraya membuka tirai jendela dan merapikannya kembali.
Gemma akan menginap disini, menjagaku sampai besok. Kemungkinan, besok aku akan pulang dan bisa beraktivitas seperti biasa. Kalau saja ada Clarissa disini, Ia pasti selalu menginap disini, menjagaku semalaman. Selalu ada didekatku, Oh Tuhan aku sangat merindukannya.
Alangkah baiknya jika aku mengirimkan pesan kepadanya. Kita berkirim pesan seperti biasanya.
" Oh, rupanya kau sudah mempunyai kekasih. " Ucap Gemma dengan seringai nakalnya.
" Iya, betul lalu kenapa? " Ucapku berpura-pura polos.
" Siapa dia? Aku ingin bertemu dengannya. Aku sudah melihat wajahnya di televisi, Ia sangat cantik, dan cocok sekali denganmu. Siapa namanya? "
" Clarissa, tapi kau bisa memanggilnya Clay. " Ucapku tersenyum.
" Lalu, dimana dia sekarang? Dia tidak datang menjengukmu? " Tanya Gemma.
" Dia sekarang berada di Indonesia, dia bilang jika dia akan tinggal di Indonesia selama 6 bulan. " Ucapku pelan.
" Begitu..... " Ucapnya.
Aku harap aku bisa berkunjung ke Indonesia untuk bertemu dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken inside
Romance" You're all i want, love. " Warning : This story contains Dirty scene, Bad words, and 13+ thing. So if you under 13 please be wise. CAST : One Direction as themself Barbara Palvin as Clarissa Nico mirallegro as Davin Lily collins as Herself