Ini adalah hari Jumat dan sekolah diliburkan. Aku memutuskan untuk pergi meminum kopi hangat di Starbucks.
Perkataan Harry 2 hari yang lalu masih terngiang-ngiang di pikiranku. Apakah Ia benar-benar menyukaiku? Entahlah.
Aku memainkan ponselku. Aku sedang berkirim pesan dengan Aurel.
Aku memberitahu Aurel tentang Harry dan aku. Pasti, Ia terkejut berat. Ia adalah penggemar berat One Direction.
Aku tertawa geli karena perkataan-perkataan Aurel. Aku mengambil headset yang berada di dalam tasku, memasangnya di telepon genggamku dan memutar playlist favoritku.
" The 1975, Medicine. "
" Maroon5, Lost Stars. "
" Taylor Swift, Jump then fall. "
" Halsey, Ghost. "
" Blue jeans, Lana Del Rey. "Dan masih banyak lagi.
Aku tertarik untuk mendengarkan lagu One Direction. Aku pun membeli album FOUR di Itunes. Lagu yang pertama kali ku dengar adalah, " Once In A Lifetime "
Lagu ini membuat orang yang mendengarkannya seketika mengantuk.
Tetapi, menurutku lagu ini enak didengar.
Aku memasukkan lagu ini kedalam playlist favoritku. Aku mendengarkan lagu selanjutnya, " Night Changes "Suara Harry yang serak dan berat membuatku tersenyum-senyum sendiri.
KRING KRING!
" unknown number "" Hello, who is this? "
" Its me, Harry. " Suaranya terdengar sangat pelan.
" Oh, Hi Harry. Bagaimana kau bisa tahu nomor ponselku? "
" Ceritanya panjang, aku hanya ingin mengetahui keadaanmu. "
ZZZRT
Pipiku mulai memerah, perutku merasa geli, dan jantungku berdegup lebih kencang." Oh, I'm fine... "
" Okay, then..... HARRY C'MON! "
Aku mendengar suara Louis memanggil Harry." Apakah kau ada konser? "
" Tidak, ummm aku ada interview... Baiklah, Clarissa... Aku harus pergi.. See you later... " Ucapnya tampak terburu-buru.
Aku mematikan telfonnya. Perkataannya tadi, membuatku semakin menyukainya.
Rasa suka ku sudah bertambah, menjadi 89.Aku bertanya kepada Aurel tenyang interview mereka hari ini. Pasti Aurel tahu. Ia rela menonton interview itu saat pelajaran berlangsung, sudah kukatakan Ia adalah penggemar yang sangat sangat penggemar. Aku dengan cepat kembali ke apartement ku dan menyalakan televisi.
Aku mengganti channel, dan melihat mereka. Harry memakai seperti kemeja berwarna hitam dengan garis-garis berwarna putih, dan membiarkan kancing-kancing bagian atas kemejanya itu terbuka.
Typical Harry.
Rambut keritingnya yang sedikit panjang itu tampak indah, dan warna mata hijau emeraldnya yang sangat kusukai pun juga tampak indah.
Sedari tadi aku tersenyum sendiri melihat Harry, hanya Harry yang ku pandangi.
" Harry, beberapa hari yang lalu.. kami melihat kau sedang makan siang dengan seorang wanita, bisa kau beri tahu siapa wanita itu? " Tanya Host acara itu, Ia bernama James Corden.Mereka semua kecuali Harry, dan James melihat ke arah Harry dengan tatapan nakal. " She's.... one of my close friend... " Jawabnya tersenyum lebar, lesung pipinya yang menggemaskan itu terlihat.
" Oh..... " Penonton ber oh panjang.
" Benarkah? Kalian tampak mesra sekali. " Ucap James. Perkataan James membuat Harry tersenyum malu. Ia menundukkan kepalanya sejenak dan menjawab,
" She's my friend... "Aku pun ikut tersenyum lebar dan aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri. Ini surga, aku bahagia sekali. Aku berkali-kali berkata, " Oh my god " dan tidak berhenti-berhenti.
_________________________________
Harry's POV" Harusnya, kau mengatakan kalau Clarissa adalah kekasihmu dasar payah. " Ujar Niall, menepuk pundakku secara tiba-tiba.
Aku hanya memandangnya sebentar, dan tersenyum. Setelah interview, kami akan melakukan rekaman album ke lima.
Aku menunggu giliranku dengan duduk di sofa studio ini. Rasanya ingin sekali, mengirim pesan ke Clarissa. Sedari tadi aku memandangi ponselku, berniat untuk mengirimkan pesan ke Clarissa tetapi, jujur aku merasa malu.
TING!
C : Hiiiii curl :)
unexpected, Ia yang menyapa ku dulu.
Aku tersenyum, dan membalas pesannya.
Aku hampir saja lupa, kemarin aku menyatakan perasaan ku kepadanya. Ia pun juga belum menyatakan perasaannya kepadaku. Tetapi, Bagaimana jika Ia masih mencintai mantan kekasihnya itu?Ia pasti sudah membenci mantan kekasihnya, tidak mungkin jika Ia masih memiliki sedikit rasa kepada orang bernama Davin itu. Karena, katanya Davin lah yang merusak masa depan Clarissa. Clarissa bersikeras untuk tetap perawan sampai Ia sudah menikah nanti.
Aku memutar otakku sejenak, berpikir. Apakah aku harus menyatakan perasaanku yang sebenar-benarnya? Aku takut jika Ia tidak memiliki perasaan yang sama sepertiku. Tidak, jangan styles.
Ia pasti butuh waktu.
Aku berpikir sekeras ini sampai aku lupa membalas pesan dari Clarissa, wanita yang kucintai.
Lebih tepatnya, Wanita yang pertama kali kucintai sebetul-betulnya. Aku sudah sering mengatakan " aku cinta padamu. " pada saat bercumbu dengan wanita. Dan kali ini, adalah " aku cinta padamu. " yang sesungguhnya.
H : Hiiiii there. xx
C : Bagaimana dengan interviewnya?
H : sangat lancar.
C : Apakah kau mau menemaniku malam ini? Aku tidak ada teman.
dug,dug,dug,dug.
_______________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken inside
Romansa" You're all i want, love. " Warning : This story contains Dirty scene, Bad words, and 13+ thing. So if you under 13 please be wise. CAST : One Direction as themself Barbara Palvin as Clarissa Nico mirallegro as Davin Lily collins as Herself