(30)

216 14 2
                                    

" Terima kasih, Jakarta Kami cinta kalian. " Kata Harry sebagai perwakilan mereka.

Semua penonton, merasa kecewa karena konsernya terasa cepat dan mereka harus berpisah dengan idola mereka yang baru saja membuat mereka bahagia tadi.

" sudah kubilang itu akan menyenangkan bukan?! " Teriak Aurel tepat dimuka ku.

" Bisakah kamu tidak terlalu berlebihan? " Ucapku keras.

" HARRY KENAPAA?? ASTAGA!! "

" PANGGIL MEDIS! "

Dan, sesuatu tidak diinginkan dan tidak terduga pun terjadi.

Harry pingsan di atas panggung.

Mood penonton yang tadinya terlalu senang dan riang, berganti menjadi duka, maksudku sedih.

Aku berlari mengikuti petugas medis untuk melihat harry yang sedang dibwa menuju ke ambulance.

Aku berpura-pura menjadi saudaranya, dan aku bisa masuk ke dalam ambulance mengantarnya ke rumah sakit terdekat.

Apakah dia baik-baik saja? mungkin dia tidak meminum obatnya lagi.

Dasar laki-laki paling keras kepala di dunia, apa tidak ada keinginan sedikit pun untuk sembuh didalam benaknya?
aku sangat heran.

_______________________
Harry's POV

Tadinya hanya gelap, sekarang sudah berubah menjadi suatu ruangan yang penuh dengan alat medis.

dan disebelahku sudah ada perempuan yang selama ini ku pikirkan, Clarissa.

" Harry? Kau sudah bangun. " Ucapnya terkejut dan sedikit lega.

Aku masih tidak bisa berbicara, terlalu susah rasanya. Karena mungkin aku sudah pingsan lama sekali.

Rasanya juga sangat susah untuk mengangkat tubuhku.

" Sudah Harry, berbaringlah saja disini aku akan mengabari yang lainnya. " Ucapnya seraya mengelus keningku dan tersenyum kecil. 

Aku pun mengangguk dan tersenyum lemah.

______________________
Clarissa's POV

Keluar dari kamar, aku melihat Aurel dengan wajah cemasnya, Niall yang sedang duduk di kursi dan juga merasa cemas, dan teman teman harry yang lainnya pun juga cemas.

Wajah mereka berubah setelah melihatku keluar dari kamar Harry.

" Apakah dia baik baik saja? "

" Apakah dia sudah sadar? "

" Apa yang sedang terjadi? "

Pertanyaan itu ditanyakan oleh mereka secara bersahut-sahutan, aku bingung untuk menjawabnya, dan akhirnya aku hanya menjawab singkat.

" Harry sudah sadar. " Jawabku.

" Syukurlah... " kata mereka bersamaan.

"

Broken insideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang