H : Okay.
Aku tersenyum sangat lebar, tidak ada yang bisa melukiskan perasaan ku sekarang. Entah apa yang kupikirkan sampai aku bisa mengajak Harry untuk ke kamarku malam ini. Aku sangat nyaman bersamanya.
8 jam berbicara dengannya pun aku tidak akan bosan. Aku tersenyum sendiri. Ibu jariku ku gigit sedari tadi.
Aku bangkit dari dudukku dan keluar dari apartement sebentar, aku ingin membeli sesuatu. Kutemukan supermarket disebelah apartement.
Aku membeli banyak sekali snack, tanpa memikirkan berapa isi uang yang berada di dompetku. Inilah hobiku, mengemil makanan ringan.
Aku hanya memakai celana pendek, dan sandal jepit. Setelah sampai di kamarku, aku mulai membuka kemasan snack-snack itu.
" God, I love snacks so much. " Gumamku.
Aku memakannya dengan lahap, aku lapar sekali.
TINGTONG!
Aku yang tadinya memakan snack dengan serius, terkejut dengan suara itu.
Aku perlahan membuka pintu, dan melihat Lily. Lily tersenyum dan berkata, " dad menyuruhmu untuk ke Indonesia besok, aku sudah meminta izin ke gurumu, kau akan cuti sebentar, tugas-tugas kirimkan saja lewat email, dan oh iya kau akan tinggal disana kurang lebih 7 bulan."
Bahagia atau sedih?
Wajahku berubah 100% , yang tadinya tersenyum-senyum sendiri sekarang, terpaku. Aku tidak bisa berbicara. Aku terdiam, wajahku datar.Aku akan meninggalkan Harry, dan yang lainnya. Aku sudah betah disini. Aku tahu, hanya 7 bulan. Tetapi, 7 bulan itu sangat lama bukan? Aku ingin berteriak sekeras-keras mungkin.
" no.... " Ucapku lirih, aku menunduk.
" Why? I thought you'll be happy. " Ucap Lily, ia bingung. Ia berusaha menatapku, mengangkat wajah sedihku ini." Oh, apakah kau sudah mempunyai kekasih? cerita lah kepadaku. " Ucap Lily yang langsung peka dengan apa yang kurasakan sekarang.
Lily, kau adalah saudara jauh ku yang terbaik. " Bukan kekasih, Lily... " Ucapku.
" Lalu? " Tanyanya, sambil mengelus pundakku lembut. " I have a crush on a boy, he's my neigh.... "
" OH HARRY?! "
Lily memotong ucapanku dengan histeris, Ia tertawa sekaligus bahagia. Aku tidak bisa menjelaskannya. " Sudah kuduga. "
Ucapnya masih tertawa." You guys are so cute, really cute. " Ucapnya tersenyum lebar, Ia berpikir kami cocok? Ini surga dunia.
" I think, he likes you too. " Ucapnya.
Aku tersenyum lirih, Lily sangat paham dengan perasaanku. " Dia sudah mengatakannya kemarin.. Tapi aku tidak yakin. " Ucapku pelan." BENARKAH?! " Ia kembali histeris, tetapi lebih dari sebelumnya. Astaga, Percayalah Ia adalah Aurel versi ke 2.
Ia memelukku erat sekali, dan aku hanya bisa membalasnya pelan. " Baiklah, kalian harus bertemu, ucapkan selamat tinggal dan aku ingin tahu apa reaksi Harry. " Ucapnya seraya mencium keningku dan menghilang secara tiba-tiba.Aku menutup pintu kamarku, masih berpikir. Aku akan meninggalkan malaikat itu, dan tidak ada yang memintai ku susu lagi. Tanpa kusadari, setetes air jatuh perlahan dari mata biruku ini.
Sungguh, aku akan merindukannya.
________________________________
Harry's POVInterview kami sudah berakhir, kami menuju ke studio untuk perekaman album ke 5 kami. Bayangkan, album ke lima.
Kita sudah lima tahun bersama-sama, dan aku sangat bangga. Menjalani ini bersama empat saudaraku, Louis, Zayn, Liam, Niall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken inside
Romance" You're all i want, love. " Warning : This story contains Dirty scene, Bad words, and 13+ thing. So if you under 13 please be wise. CAST : One Direction as themself Barbara Palvin as Clarissa Nico mirallegro as Davin Lily collins as Herself