Perjalanan penting keluarga

32 3 0
                                    

Krusak-krusuk kesibukan di pagi hari meramaikan suasana di rumah. 

"Cepat pindahkan tas itu kedalam mobil" Arahku. 

"Baik Nona" 

Mereka pun bergegas mengangkat tas itu dan membawanya pergi. 

"Hoahm...selamat pagi mama~" 

Aku berbalik, "selamat pagi kisa, sudah bangun rupanya" 

"Nona muda, silahkan untuk mencuci wajah anda terlebih dahulu agar anda merasa lebih segar" Ucap salah satu pengasuh. 

"Uhm!" Kisa mengangguk dan berlari kecil untuk membersihkan wajahnya. 

"Nona semua barang-barang anda sudah siap" Bisik seorang pelayan, aku mengangguk dan menyuruhnya pergi. 

"Mama! aku sudah fresh~ "  Kisa melompat naik ke kursi, duduk menghadap meja makan dam mulai meneguk susu hangat paginya.

"Segera habiskan susu mu dan pergilah untuk bersiap-siap."

"Bersiap-siap? Kita mau kemana mama?? bukannya Kisa hari ini harus ke sekolah" Matanya mengerjab bingung.

"Aku sudah meminta izin pada gurumu dan mengatakan bahwa kamu tidak bisa datang kesekolah untuk seminggu ke depan dengan alasan 'perjalanan penting keluarga' ..." Jelasku singkat.

"Perjalanan penting keluarga itu apa mama?" Katanya dengan mulut yang belepotan susu, Este segera mengambil sapu tangan dan mengelap bibirnya. 

"Itu adalah sebuah perjalanan penting. Yang dimana hanya berisikan anggota keluarga (perjalanan bisnis) tapi untuk kasus kali ini, aku hanya ingin mengajak mu pergi berlibur dan menikmati suasana baru." 

"Kita akan pergi berlibur..." 

Aku mengangguk. 

"Yeyyy liburan!! Este kita akan pergi liburan!" Kisa melompat kegirangan. Este tertawa. 

"Baiklah Kisa, segera ganti pakaian mu dan bersih-bersih karena kita akan pergi siang ini." 

"Siap laksanakan mama!" 

𓄃 𓄃 𓄃 

Angin sepoi-sepoi bertiup menghepas helaian rambut. layaknya rakyat tembaga, kali ini kami berlibur dengan cara yang sangat sederhana. ini juga atas permintaan Airin. Ya, tentu saja dia ikut bersamaku. Kurasa liburan ini akan jadi mombasankan tanpanya. 

"Ada yang mau Kue?" Aiden mengeluarkan kotak biru dari ranselnya. 

"Aku mau kue!" Kisa meraih sepotong dan lansung melahapnya dalam sekali gigit.

Ya, lagi-lagi itu adalah usulan Airin yang memintaku untuk sekalian mengajak Aiden. 

Sejujurnya, aku juga agak sedikit berat mengajaknya...mengingat dia yang memiliki perasaan kepadaku...Aku merasa canggung. Tapi Airin bersikukuh dan bilang tidak masalah, semakin banyak yang bergabung maka akan semakin seru.. katanya. 

"Kisa makanlah perlahan." 

"By the way... kemana tujuan kita saat ini Eve? kita semakin jauh dari kota." Dia menengok keluar kaca mobil. 

"Jangan seperti itu Airin, itu berbahaya!" seru Aiden memperingatkan. Airin mengerucutkan bibir nya kesal, lalu menarik masuk kepalanya. 

"Ah, sebenarnya aku memiliki sebuah vila yang terletak di tepi pantai, tidak terlalu besar tapi kurasa itu cukup nyaman untuk kita tinggali selama beberapa hari... " 

"Jadi kita akan berlibur ke pantai... asik! yuhuu" sorak aiden bersemangat. 

"Mama, pantai itu tempat yang seperti apa?" Kisa bertanya polos. 

My fragile little hornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang