Flashback....
Leni saat sebelum memutuskan untuk bekerja menjadi ART, dia masih berdagang gorengan di depan rumahnya. Cukup ramai juga pembelinya namun karena lebih memilih bekerja, gerobak itupun kini hanya jadi pajangan di depan rumah. Sedangkan gerobak satu lagi yang dipakai berjualan minuman kelapa muda masih digunakan Surya berdagang hingga sekarang.
Ketika itu Doni mendapat tugas dari ibunya untuk berbelanja berbagai macama bahan untuk membuat gorengan. Awalnya Leni sendiri yang rajin kepasar tiap pagi sebelum urusan belanja diserahkan pada anaknya.
Tepat setahun lalu semua itu berawal. Doni memegang catatan belanjaan bahan yang di susun oleh ibunya. salah satu kios sayuran yang jadi langganan Doni adalah kios mbak Ida. Bukan apa apa, ada perasaan tertarik Doni pada pedagang paruh baya bertubuh ramping itu.
Namun ketika Doni menuju lapak dagangan mbak Ida, Tempat dagangannya nampak kosong. Doni terheran mengapa tidak seperti biasanya wanita itu tidak berjualan.
"Maaf pak, ini kios sayuran ini tidak berjualan ya?" tanya Doni kepada penjual ikan segar di kios sebelahnya.
"Sebenarnya sih tadi pagi dia berjualan, tapi kurang lebih 1 jam yang lalu langsung bebenah membereskan dagangannya."
Setelah dapat penjelasan dari penjual ikan segar itu, Doni berlalu dengan hati kecewa. Setelah beres membeli semua pesanan ibunya, Doni lalu mengikat belanjaannya di motor matic.
Tatapan mata Doni menangkap sesuatu. Di salah satu sudut pasar walau dari sedikit celah Doni melihat wanita penjual sayuran langganannya itu. Pemuda ini lalu melangkah menuju sebuah tempat yang merupakan area belakang pasar.
Tempat itu lebih cocok disebut gudang, para pedagang menyimpan semua dagangannya ditempat tersebut. Doni melangkah pelan menuju tempat yang lumayan sepi itu untuk melihat wanita penjual sayuran yang namanya sudah Doni tahu.
Plaakk....! suara tamparan cukup keras terdengar. Seorang pria dengan perut buncit sedang menampar wajah wanita bernama mbak Ida itu.
"Ampuun bang...hik, hik..! terdengar mbak Ida menangis lirih sambil memegang pipinya merasakan akibat tamparan keras pria itu.
'Kamu sudah berani menghindar dari aku rupanya, apa karena selingkuhan mu itu kamu jadi jarang beri aku uang dagangan mu hah?" pria itu menjambak rambut mbak Ida hingga kepalanya mendongkak.
"A..aku tidak selingkuh bang, uang itu Ida kirim ke kampung untuk biaya sekolah anak kitaa bang...,"ujar nya terdengar lirih.
"Sekali lagi bicara aku tampar kamu..!" telapak tangan pria buncit itu siap melayang menuju wajah merah wanita yang dijambaknya.
Tap..! sebuah tangan kekar menangkap pergelangan tangan pria yang sedang melakukan kekerasan pada wanita yang dipegangnya. Sebuah bogem mentah juga ikut melayang menuju wajah pria yang menoleh melihat seseorang yang mengganggu aktifitasnya.
Bhugg..! pria itu terhuyung mundur seraya melepas wanita yang sedang dijambaknya. rupanya pria itu dalam kondisi mabuk. tercium aroma alkohol.
"Aku tidak suka melihat laki laki menyakiti seorang wanita, paham..!!' bentak Doni.
Pria yang mundur sempoyongan itu segera mengambil sesuatu dari balik kaos hitamnya. rupanya sebuah belati sudah dalam genggaman.
Doni yang rupanya menguasai bela diri Silat segera bergerak cepat mengantisipasi lawan. Dengan sekali tendangan di tangan lawan, belati itupun terlepas begitu juga dengan tubuh buncitnya yang terjatuh mundur diatas tanah.
Sesaat kmudian beberapa warga datang membantu. Pria itupun langsung diamankan oleh petugas keamanan pasar. Doni lalu mendekati mbak Ida yang nampak ketakutan dan shock berdiri dipojokan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINS. Dosa Mamahku. ( ADULT STORY ) TAMAT.
SonstigesSebelum mulai membaca, ikuti ( Follow ) Akun uthor, supaya dapat Notif Bab baru nya, karena cerita akan berjalan semakin seru dan tentu saja Hot .!! happy Reading... Kisah seorang ibu bernama Leni Periwi yang berselingkuh dan pergi meninggalkan kel...