34. KEBAHAGIAAN ELA

1.3K 15 0
                                    


Malam itu Surya mendapat telepon dari Doni putranya bahwa besok hari ibunya akan pulang bersama Doni. Berita itu cukup membuat Surya bahagia juga karena anak bungsu mereka Atikah kerap menanyakan ibunya terus, tentu saja membuat Surya kelabakan harus menjawabnya kecuali memberitahu bahwa ibunya sedang bekerja dan belum bisa pulang.

Surya yang sedang mengobrol di teras rumah dengan Ela cukup kaget juga menerima telpon.

"Dari Doni ya kang?" Ela terlihat murung.

"Iya La, Leni sudah pulang. Sekarang dia sedang berada di penginapan Doni......La..?" tanya Surya sambil menoleh kearah si kecil Atikah yang sedang bermain boneka Barbie besama Yuni saudara nya di tengah rumah.

"Apa kang?" ujar Ela lembut.

"Maaf kan akang ya, bukan akang benci atau mempermainkan Ela. Tapi.... Leni sudah mau pulang. Akang masih suka sama kamu, dan saat ini akang harap kamu mendapatkan apa yang terbaik buatmu," Surya memegang erat tangan Ela.

"Ela juga mengerti kang. Kang Surya masih menunggu teh Leni kan?"

"Aku melihat anak anak yang masih membutuhkan ibunya," Surya menatap erat wajah sendu Ela. Wanita yang sekarang sudah berstatus janda itu tertunduk. Surya masih memegang erat tangan Ela. Mereka pun lalu kembali saling menatap erat.

"Sebentar kang, aku mau mengajak tidur anak anak dulu. Sudah jam sembilan," Ela beranjak masuk rumah.

Surya menatap Ela mengajak kedua gadis kecil itu untuk segera tidur. Senjaga mereka mengatur Yuni tidur dengan Atikah dulu malam ini di rumah Surya. Lelaki dengan wajah sedikit jambang itu bersandar di kursi kayu teras rumah nya.

Tidak berapa lama Ela sudah keluar rumah kembali. Rupanya anak anak sudah tertidur lagi. Ela bediri di depan pintu, Surya lalu bangkit sambil di topang tongkatnya.

"Aku pulang ke rumahku dulu kang," ucap Ela siap keluar dari rumah Surya.

"Ayo akang temenin," Surya lalu mengunci pintu lalu mereka berduapun berjalan ke arah rumah Ela yang berada di belakang rumah Surya.

"Kang, Ela sepertinya sudah memutuskan akan pulang ke kampung saja. Mau menyekolahkan Yuni disana," ujar Ela sambil membuka pintu rumah nya.

"Akang antar ya, sebagai perpisahan kita La," Surya memegang kedua bahu Ela saat sudah di dalam rumah kecil itu.

"Tidak usah kang, nanti teh Leni curiga akang ada maksud lain ke Ela. Ela bisa pulang sendiri kok. Jangan khawatir," tidak di duga Ela mendekap tubuh Surya. Lelaki itu terharu mendengar niatan nya, dia lalu membelai rambut panjang wanita yang di peluknya.

"Kang..... Sebagai perpisahan, Ela ingin kehangatan," mereka pun aling menatap erat. Perlahan bibir saling mendekat dan akhirnya berpagut erat.

Tangan Surya bergerak perlahan dipunggung Ela yang hanya memakai daster tipis nya. Tubuh ramping wanita adik istrinya itu di belai perlahan. Elukan mareka begitu erat, tangan Surya mulai meremas bokong Leni yang montok menggoda. Tangan kirinya lalu naik ke atas dan berhenti di dada Leni yang terasa memakai bra lalu meremas nya lagi.

"Oooohhhh kaang... , " desahnya, Ela melepas pelukan nya lalu menarik tangan kiri Surya karena tanan kanan nya menopang tongkat bantu berjalan.

"Aku ingin dikamar kang," lirih Ela seraya tersenyum menggoda.

Di dalam kamar Ela lalu sedikit menjauh dari Surya, lalu dia melepas daster yang dipakainya hingga setengah telanjang dan kini tinggal bra dan Cd nya saja yang dipakai.

Ela lalu berlutut di depan Surya. Lelaki itu hanya diam saja karena tahu apa yang kan dilakukan Ela. Wanita yang wajahnya mirip Leni kakak nya itu kemudian memegang celana trening yang dipakai oleh Surya dan melorotkan nya. Celana dalam yang dipakinya juga sudah turun ke lutut lelaki itu.

SINS. Dosa Mamahku. ( ADULT STORY ) TAMAT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang