Idrus baru saja memberi pakan semua peliharaan di dalam kandang ayam nya. Asisten nya juga sama telah selesai dan juga baru beres di kandang sebelah nya. Pakan yang berupa pelet itu disimpan dalam karung di bagian gudang didepan kandang ayam besar nya."To, nanti kalau pakan habis telpon saya ya."
"Iya pak. O iya pesanan pasar apa di kirm nanti siang juga?"
"Iya, seperti biasa. Saya mau pergi dulu. Jaga kandang ya," idrus lalu beranjak menuju mobil nya.
Idrus bermaksud mengunjungi kekasihnya Ela yang sedang berjualan di jalan Desa dekat Sekolah Dasar. Kunjungannnya ini rutin dia lakukan sebagai bukti perhatian Idrus pada calon istrinya itu. Sambil melaju mengemudikan mobil Kijang nya Idrus bersiul bahagia. Terbayang dalam ingatannya rencana untuk meminang wanita yang dicintainya itu. Tiga bulan lagi mereka akan menikah dan itu sudah Idrus persiapkan matang matang.
"Aku sudah ngga sabar ingin segera menikahi Ela sayangku. Aku....," lamunan Idrus terusik oleh getaran vibra Hp nya yang disimpan dalam laci mobil.
Drrt...drrttt..., mobilpun lalu menepi, Idrus lalu mengangkat hp setelah melihat siapa yang mencoba menghubungi nya. Kening Idrus berkerut melihat nama yang muncul dari si penelepon.
"Roy?...mengapa dia telepon aku lagi?," Idrus lalu menerima telepon itu.
"Halo Roy, ada apa lagi menelpon ku? Bukan kah bulan ini aku sudah membayar hutang ku?" Idrus menatap tajam kearah jalanan.
"Halo my friend, kamu memang cerdas tahu maksudku menelpon mu..," terdengar suara Ryan yang terkekeh.
"Lalu, apa perlu apa kamu dengan ku?"
"Begini teman, sol hutang mu padaku. Itu kan masih 150 juta lagi. Mm... Bagaimana kalau... Kamu tukar dengan kekasih mu itu? Yang bernama Ela. Semua hutangmu akan berstatus lunas bila, mau menyerahkan Ela kepada ku," ujar Roy bicara to the point dibalik telepon.
"Apa? Kamu gila Roy. Dia itu calon istriku. Aku tentu saja tidak akan mengabulkan permintaan bodoh mu itu!," Idrus berucap tegas tapi pelan.
"Hei, aku kan hanya mencoba meringankan beban hutang mu bro, jika tidak aku tidak masalah. Lagi pula bila kamu menyetujui permintaan ku, aku akan memberi bonus padamu 100 juta cuma cuma. Bagaimana?" Idrus terdiam sesaat.
Gila juga ini orang pikir Idrus. Dia begitu ngotot dan berani mengeluarkan uang banyak hanya untuk merebut Ela darinya. Idrus dalam hatinya tergiur juga dengan tawaran uang yang begitu banyak secara cuma cuma, tentu saja untuk hobi kesenangannya di judi sabung ayam, dia butuh uang besar untuk taruhan nya.
"Lu kok malah melamun bro. Gimana? Uang nih..uang..," bujuk Roy dengan liciknya menggoda Idrus yang bermaura pada kelemahannya yang hobi sabung ayam. Bukan tanpa alasan Roy membujuk Idrus, karena merekapun menjadi kenal karena sering bertemu dan taruhan di tempat haram tersebut.
Sialnya Idrus jarang menang sehingga Roy pun jadi sering membantu nya untuk ikut taruhan hingga tidak sadar hutang nya telah tembus lebih dari 150 juta. Dan bahaya nya Idrus selalu mempertaruhkan apapun. Dua dari tiga koleksi mobilnya telah habis di meja taruhan. Idrus menyandarkan tubuhnya sambil tetap memegang telpon di pipi kirinya. Pikirannya mulai tergoda lagi dengan uang yang dijanjikan oleh Roy.
"Ayo lah Drus, kamu sangat membutuhkan uang ini kan?"
"Oke kalau begitu. Aku tunggu janji mu Roy," Idrus yang sudah terbujuk rayu iming iming uang akhir nya kalah juga. Dia berani mempertaruhkan calon istrinya demi uang yang akan Roy berikan.
"Hm, bagus bro.. Untuk langkah selanjut nya kamu ikuti instruksi dari ku saja," Idrus manggut manggut mendengar ucapan Roy dari balik telepon nya. Idrus sudah tidak memikirkan Ela lagi, yang ada adalah nafsu akan uang besar yang di tawarkan playboy tajir tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINS. Dosa Mamahku. ( ADULT STORY ) TAMAT.
AléatoireSebelum mulai membaca, ikuti ( Follow ) Akun uthor, supaya dapat Notif Bab baru nya, karena cerita akan berjalan semakin seru dan tentu saja Hot .!! happy Reading... Kisah seorang ibu bernama Leni Periwi yang berselingkuh dan pergi meninggalkan kel...