40. INVESTASI DAN BIRAHI.

1.4K 23 0
                                    


"Halo bang Markus, lagi apa nih?" sapa Leni sambil berdiri di depan gerobak gorengan miliknya.

"Hay mbak Leni yang cantik. Aku sedang mengobrol saja dengan Tejo nih. Ada apa. Kamu sudah kangen ya? Kita kan baru berpisah tadi siang?" Leni tersenyum mendengar nya.

"Saya ada perlu sama kamu. Kira kira dua hari besok saya bisa pinjam mobilnya ngga ya? Sekalian dengan....supir nya juga gitu?"

"Soal itu coba deh mbak bicara dengan Tejo ya."

Telpon terdengar berpindah tangan  kepada Tejo. Pembicaraan pun berlanjut dengan nego mengenai biaya sewanya. Setelah deal telepon pun kembali pada Markus pemilik nya.

"Gimana, sudah deal kan dengan Tejo?" 

"Sudah tinggal kesangggupan mu untuk mengantar ku nih. Bisa kan bang? Please.., aku ada bonus lho untukmu besok," Leni sedikit memelas.

"Mm..oke kalau bos ku menyetujui nya. Tapi aku ada syarat nya."

"Hei ada syarat segala, appaa nih ?" goda Leni.

"Saya kira mbak mengerti permintaan saya. Bukan materi yang saya minta, tapi.... Diri mu mbak Leni. Mengerti kan maksud saya?" Mata Leni membulat seraya menoleh sebentar kebelakang nya khawatir Surya mendengar kan nya. Beruntung dia sedang sendirian dan suara obrolan nya terlibas oleh suara jalanan.

"Boleh saja bang. Lebih baik kita bicarakan lagi hal ini besok dijalan. Saya tunggu besok pagi jam 7 di rumah ku ya."

Telpon pun ditutup setelah jelas semua nya. Leni diam sesaat menatap kearah jalan raya. Markus meminta dirinya lagi? Leni tersenyum mengingat hal itu. Dia mengerti apa yang diinginkan lelaki kekar dengan dada berbulu tipis itu. Kembali birahi Leni terdesir kala ingat menyentuh dada nya. Tidak bisa dipungkiri hal itu akan menganggu nya lagi.

Tapi meski demikian Leni telah berkomitmen dia akan fokus mengurus keluarga nya setelah ini. Tapi permintaan lelaki itu tentu akan Lenu penuhi tentu nya menyangkut birahi yang tertunda. Segera dia beranjak dan masuk rumah lagi dan siap untuk menjalankan tugas nya melayani suami tercinta.

***

Pagi itu Leni sekeluarga sudah sibuk mempersiapkan diri untuk berangkat mengantar Abu dan Abah pulang ke Desa. Ela sudah mempersiapkan segala mengenai niat kepindahan nya bahkan izin dari sekolah Yuni anaknya sudah  selesai jadi dia akan bersekolah di Desa.

Doni tidak bisa ikut karena masih ada urusan dengan calon istrinya mengenai rencana mereka. Sambil menunggu jemputan Leni pun mengobrol dengan suaminya di depan gerobak kelapa muda.

"Kamu yakin mau membeli tanah di Desa?" Surya merasa penasaran dengan niatan istrinya ini.

"Aku ada uang yang tersimpan cukup banyak kang. Uang seseorang yang dititipkan kepada ku. Namun orang itu sudah meninggal," Leni menoleh kearah suami nya. Surya mengkerutkan kening nya karena tidak mengetahui hal itu. Tapi demi menghormati sang istri Surya sengaja tidak banyak bertanya lagi.

"Akang hanya berharap yang terbaik untukmu Leni. Kamu sudah mau kembali pun adalah hadiah terbaik untukku. Aku ingin mengarungi hari tua ku ini berdua dengan mu. Melihat anak kita tumbuh dan menikah dengan mu. Pokoknya kita ingin selalu bersama," Leni merangkul tubuh suaminya dari samping dengan senyum kebahagiaan.

"Terima kasih kang," ucap Leni lembut.

Leni sengaja tidak banyak cerita siapa orang yang dimaksudnya. Uang itu sebenar nya milik dirinya sendiri yang di dapat dari usahanya saat membantu tuan muda dari negeti matahari terbit. Namun orang itu tewas karena masalah piutang. Leni sempat mencintainya juga namun tidak berlangsung lama.

SINS. Dosa Mamahku. ( ADULT STORY ) TAMAT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang