33. HARU & ANCAMAN BUAT LENI

1K 14 0
                                    


Doni melajukan matic besar nya dengan kecepatan sedang. Dia sudah memperkirakan rute dan waktu perjalanan menuju alamat yang di tuju sekitar satu jam. Pertemuan dengan seorang gadis bernama Maria dirasa penting karena gadis cantik blasteran itu akan menjelaskan hubungan nya dengan ibunda Doni, Leni Pertiwi.

Motor matic itu sudah bersiap memasuki kompleks, namun portal security menghalangi jalannnya. Seorang security berkumis dengan badan sedikit gemuk keluar dari pos nya dan berjalan mendekati Doni.

"Selamat malam pak, bisa tolong buka helm nya? Maaf ini sudah prosedur di sini," ujar bapak security itu dengan ramah. Doni segera melepas helm nya.

Setelah mengutarakan tujuan yang akan didatangi, Donipun diminta untuk menitipkan KTP nya. Portalpun dibuka dan segera Doni masuk kedalam kompleks rumah mewah itu.

"Itu rumahnya di belokan kiri ke tiga, mas."

"Oke, terima kasih pak," matic yang ditumpangi oleh Doni melaju meninggalkan pos penjagaan gerbang kompleks. Jalan masuk di dalamnya cukup terang karena lampu jalan yang banyak menerangi.

Tidak berapa lama Doni suda sampai di tujuan. Sebuah pagar besi yang cukup tinggi menutupi jalan masuk rumah yang di tuju. Setel memarkir nya di samping jalan Doni lalu mengetuk pintu pagar itu.

"Dasar orang kaya, kenapa mesti pakai pagar masuk setinggi ini, apa karena faktor ketakutan akan maling yang bisa masuk?" gumam Doni dalam hatinya.

Seorang security keluar dari pintu besi itu. Setelah menyampaikan maksud kedatangan, penjaga berseragam putih biru itu masuk kedalam posnya untuk memberi tuan rumah. Dia lalu membuka gerbang dan mempersilakan tamunya untuk masuk.

Tanpa di duga Maria sudah menunggu di depan teras rumah mewah itu. Penampilannnya sederhana, dia hanya mengenakan jaket jeans ketat dan juga celana panjang nya juga sama. Maria yang sedang mengobrol dengan Jenny sahabat nya, lalu menghampiri Doni.

Sesaat Doni terkesima melihat gadis cantik itu tersenyum manis kearah nya.

"Hay, mas Doni. Ayo kita berangkat. Aku sudah lapar nih," ujar Maria sambil menerima helm yang disodorkan oleh Doni kepada nya.

"Sebentar, kita mau kemana nih? Makan di restoran?" Doni begitu bingung karena bujet nya khawatir tidak cukup untuk makan mereka berdua.

"Di sekitar sini saja mas, itu di depan gerbang kompleks kan ada pusat jajanan. Kita kesana saja," Maria menunjukkan jari lentiknya.

Merekapun berlalu dari rumah itu. Pusat jajanan yang mereka tuju cukup ramai juga. Banyak anak muda berpasangan yang datang ketempat itu. Maria lalu memesan ayam goreng untuk berdua setelah mereka duduk di meja makan yang ada di sudut tempat itu.

"Sebelumnnya saya berterima kasih mas Doni tadi siang sudah menyelamatkan saya dari lelaki itu."

"Sudah seharus nya aku menolong mu. O iya, kamu berhutang penjelasan padaku Maria, mengenai ibu," Doni menatap kearah wajah cantik itu.

Sebelum Maria bercerita, pesenan makanan pun telah tiba.

"Minumnya mau pesan apa mbak?" tawar si pelayan.

"Aku pesan jus alpukat, mas Doni juga sama kan?" ucapan Maria dibalas anggukan oleh Doni.

Merekapun menikmati makan malam berdua.  Setelah kenyang dan selesai makan Maria mulai bercerita mengenai dirinya.

"Aku sebenar nya belum lama bertemu dengan ibu, karena masa kecilku dibesarkan di Jerman hingga selesai High School, aku di bawa oleh Papah ke Indonesia. Papahku mempunyai bisnis hotel dan restoran di Bali, akupun jadi tinggal di Bali."

SINS. Dosa Mamahku. ( ADULT STORY ) TAMAT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang