Malam itu rumah Surya sedang kosong karena Surya berada dirumah Ela tepat di belakang rumahnya saat akan menjemput si kecil Atikah. Lalu Doni yang sedang berada di rumah temannya atau lebih tepatnya berada di...rumah mas Agil yang sedang berdagang di Pantai selama 4 hari.
Doni yang sudah selesai makan mie instan ditemani mbak Tuminem, segera mengajak istri sahabatnya itu beraksi di dalam kamar.
"Mbak, sudah pengan belum?" goda Doni sambil mengelus lembut paha mbak Tuminem.
Wanita paruh baya yang diwajahnya sudah terdapat kerutan kerutan tua itu menggangguk manja. Segera Doni beranjak dari meja makan sambil memegang lekukan pinggang pasangannya. Setelah mematikan Tv, mereka berdua lalu berjalan masuk kamar.
"Buka dastermu.." perintah Doni, mbak Tuminem menurut sambil perlahan menarik keatas dasternya hingga lepas.
Benar saja wanita ini sudah telanjang bulat. Terlihat belahan vaginanya sudah gundul setelah mencukur habis jembut tipis halusnya sesuai permintaan Doni. Dengan sigap Doni bersimpuh di depan tubuh betinanya dan menyibakkan satu kakinya ke atas hingga ditopang oleh sofa di ruang itu.
dengan lincah bibir Doni mencium belahan tembem vagina kemudian lidahnya menyusup masuk mencari kelentit clitorisnya. Mata mbak Tuminem berbelalak sambil mengigit bibir bawahnya saat Doni menjilat klitoris dan mengemutnya mesra. Rambut Doni dijambak menandakan Dia merasakan nikmat luar biasa.
"Aahhh Donii, ...udah masukkin aja," Mbak Tuminem mendesah.
Doni menghentikan jilatannya, dia lalu perlahan bangkit berdiri sambil menciumi tubuh betinanya mulai dari perut, terus naik ke bagian buah dadanya sambil mengemut pentil payudaranya yang sedikit kendor, hingga berhenti di pagutan bibir sensual mbak Tuminem. Lidah Doni bermain masuk kedalam mulut wanita itu.
Satu kaki mbak Tuminem masih mengangkang, dengan sigap Doni menempelkan penis pisang cavendisnya yang melengkung keatas pada bibir vagina yang sudah basah itu. Blesss....! penis itu melesat masuk berkat hentakan erotis oleh Doni.
Satu kakinya lagi lalu diangkatnya hingga wanita bertubuh sintal itu dipangkunya. Kedua tangan mbak Tuminem kini menggelayut di leher Doni. Kedua kaki Doni rupanya cukup kuat menahan pangkuan Tubuh bugil itu hingga terdesak di tembok kamar.
Plok...plok...plok...! bunyi kedua kulit pasangan mesum itu beradu. Sambil bergelayut Mbak Tuminem nampak pasrah menggigit bibir bawahnya dan kedua mata yang terlihat sayu. Beruntung wanita paruh baya ini mendapatkan pelayanan birahi dari tenaga muda yang libido sex nya sangat menggebu gebu.
"Don...baringkan...mbak..... diranjang...saja," desah mbak Tuminem.
Sambil kedua tangan kekar Doni mencengkram bokong betinanya, dia lalu berjalan mundur sambil mengoyangkan pangkuannya . Mbak Tuminem tetap terpejam.
Setelah berada disisi ranjang, Doni melempar tubuh sintal berkeringat itu keatas ranjang hingga mbak Tuminem terlentang pasrah, kedua kakinya ditekuk mengangkang.
Doni sambil mengelus elus penismya lalu merangkak naik ke atas tubuh sintal telanjang itu. Bless... ! dengan sekali hentakan lagi penis nya kembali menelusuk masuk dan bermain maju mundur.
Mbak Tuminem yang baru saja orgasme kelojotan merasakan nikmat yang luar biasa. Penis yang menggenjot berhenti sejenak merasakan pipis dari vagina mbak Tuminem.
Tanpa menunggu jeda, pompaan kembali berlanjut, mbak Tuminem yang sudah lelah harus pasrah menerima penetrasi yang menggebu gebu dari Doni. Terlihat wajahnya sayu dengan mata memutar keatas dan lidah sedikit terjulur tidak mngurangi nafsu Doni menaklukkan betinannya.
"Ammpuun Donnii.... ahhh," suara meracau nya begitu memilukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINS. Dosa Mamahku. ( ADULT STORY ) TAMAT.
RandomSebelum mulai membaca, ikuti ( Follow ) Akun uthor, supaya dapat Notif Bab baru nya, karena cerita akan berjalan semakin seru dan tentu saja Hot .!! happy Reading... Kisah seorang ibu bernama Leni Periwi yang berselingkuh dan pergi meninggalkan kel...