51. MEMORI KENIKMATAN TUAN BESAR

1.1K 14 0
                                    


Mobil yang dikendarai oleh Leni melaju melewati keramaian kota kecil yang berstatus Kabupaten ini. Meski kecil namun suasana kota cukup ramai oleh kemajuan perkembangan baik industri maupun masyarakat nya. Banyak peetokoan bermunculan, pusat kuliner juga tersedia sehingga bila perlu apapun tidak usah pergi ke kota besar segala.

Sudah satu jam lebih perjalanan Leni menuju hotel yang di maksud dan dia pun sampai di tujuan. Setelah memarkir kan mobilnya di area parkir bawah tanah atau basement dari hotel itu, Leni lalu beranjak menuju lobbynya. Saat dia masuk, nampak seorang wanita cantik sedang duduk manis di ruang tunggu nya sambil memainkan smartphone putihnya.

Penampilan nya begitu cantik, dengan gaun hitam tanpa lengan serta rok selututnya yang memperlihatkan kaki jenjang nya yang putih. Dia lalu beranjak dari duduk di sofa nya dan tersenyum menyambut Leni yang menhampiri nya.

"Maaf, anda mbak...Indriati  ya?"

"Betul mbak Leni. Silakan duduk dulu," Indriati mempersilakan Leni untuk duduk di sofa ruang tunggu lobby hotel.

"Bagaimana dengan adik saya Ela dan teman nya?, saya belum tenang sebelum tahu keberadaan mereka," ujar Leni berucap tenang namun penuh penekanan.

"Tenang tenang mbak Leni, semaua nya baik baik saja. Ini buktinya," Indriati mengeluarkan sebuah Ipad dari dalam tas modis nya.

Dia lalu mengaktifkan Ipad yang dipegang nya kemudiuan aplikasi warna hijau terhubung untuk Vcall. Kedua wanita cantik ini nampak serius mengamati Ipad yang sedang mencoba terhubung dengan seseorang. Vcall pun mulai terhubung, terlihat didalam videonya seorang lelaki muda yang tampan sedang berdiri di sebuah ruangan tertutup. Dia terlihat sedang menghisap sebatang rokok.

"Ah, kamu kontak juga sayang...gimana Ndri? sudah datang dia?"

"Sudah sayang, mbak Leni sudah ada di sini. Nih orang nya. Mas Roy bisa melihat nya," Indriati menyerahkan Ipad nya pada Leni. Segera dia mengambil nya karena khawatir dengan adiknya.

"Halo, dimana adik saya?" ujar Leni tanpa basa basi.

"Hei, hei... Tenang dulu mbak. Ow...ternyata adik kakak cantik cantik ya. Ela sedang tertidur nyenyak. Tenang saja ngga usah takut. Semuanya, baik baik saja..," ucap Roy di balik videocall yang sedang berdiri memegang Hp nya.

"Di mana adik saya?"

"Oke, anda ngotot rupanya. Baiklah nona Leni bisa melihat nya sekarang," Hp yang dipegang lalu diarahkan ketengah ruangan. Benar saja Ela terlihat sedang berbaring terlentang diatas sebuah ranjang bersprei putih bersih. Dia terlihat begitu lelap dan masih memakai baju yang siang tadi berangkat dari rumah Abah Sukanta.

Netra Leni berkaca kaca menatap Ipad yang di pegang nya. Dia begitu gelisah dan cemas dengan keselamatan sang adik yang entah berada dimana karena si tempat itu terlihat seperti sebuah gedung yang sedang di bangun namun sudah tertutup meski tembok sekitarnya sudah di plester.

"La, lalu apa yang kamu inginkan...., mohon jangan kamu nganggu adikku," lirih Leni.

"Permintaanku tidak banyak nona, anda cukup ikut kekasihku Indriati yang akan mengantar kan mu ke kamar hotel yang dituju. Simpel bukan? Jangan cemas... Didalam kamar ada alamat tempat ini agar anda bisa membawa Ela pulang. Itu saja."

Setelah mendengar penjelasan demikian, Leni pun mengangguk setuju. Vcall pun di tutup, Indriati lalu beranjak di ikuti oleh Leni menuju lift untuk naik kelantai atas. Sementara di sudut lobby di sofa ruang tunggu lain nya dua orang lelaki bersetelah jas tangan pendek dan berbadan kekar sedang mengamati kedua wanita cantik ini berlalu. Salah satunya lalu mengaktifkan Hp yang di pegang.

"Nona Monique, paket sudah datang dan sedang menuju lantai atas."

Telpon diapun segera di tutup setelah info yang di berikan nya sudah di terima. Sementara itu Leni dan Indriati telah memasuki lift. Hotel itu meski berstatus bintang 5 tapi hanya memiliki lima lantai saja.

SINS. Dosa Mamahku. ( ADULT STORY ) TAMAT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang