MEMBERI KENIKMATAN

11K 63 0
                                    

Doni yang menghimpit tubuh sintal mbak Tuminem di tembok rumah bercat hijau itu mulai mendorong penis nya yang sudah menyentuh bibir vagina tenbem pasangannya. Setelah dirasa menyentuh, perlahan pantat nya maju mendorong hingga penis tegang nya menelusup masuk.

Bless..."ahhh Donnnii...," desah mbak Tuminem sambil memeluk erat punggung Doni.

Dengan hentakan tiba - tiba, sang betina paruh baya itu mulutnya jadi menganga. Hentakan kasar itu mendorong maju mundur divagina yang sudah basah itu.

"Main...cepat ...aja dulu ya..mbakk. Aaargghh...!" ujar Doni sambil terus menghentak genjotannya.

Karena fell ingin cepat keluar, tidak berapa lama Doni mengejang karena mulai orgasme. Mbak Tuminem yang memeluk sambil mengangkang sebelah kakinya nampak kelojotan.

Sebelah kaki yang diangkat lalu turun. Ploop...! penis tegang itu keluar dari dalam vagina yang nampak tembem itu. Cairan sperma menetes dari selangkangan mulus wanita paruh baya itu. Segera dia mengambil tissue dari atas meja.

Mbak Tuminem masih bersandar lemas, tangan kirinya menyeka lelehan putih itu. Doni hanya diam terpana melihat betina nya sedang mengelus selangkangannya.

Terlihat putih mulus dan juga montok menggoda. Bibir vagina nya botak bersih tidak berbulu karena telah di cukur bersih berkat permintaan pujaan berondong nya ini. Ingin dia melanjutkan menggarap wanita dewasa di depannya ini lagi. Doni lalu mencium bibir wanita yang sebenar nya tidak cantik itu, namun hasrat nya yang menyukai wanita lebih tua membuat nya horni.

"Don, mbak belum puas... Nanti malam ya, janji..!" ujar mbak Tuminem sambil meremas penis Doni yang mulai tertunduk tapi tetap besar.

"Iya sayang... Sekarang saya mau pulang dulu. Nanti seperti biasa pintu samping jangan dikunci ya," ujar Doni sambil memakai celana jeans sepotong nya lagi. Mbak Tuminem langsung nyosor ke wajah pemuda tampan itu dan langsung memagut bibir nya. Mereka berciuman sesaat. Setelah membuka kunci pintu lagi Doni bergegas melewati hujan gerimis dan berlalu dari rumah itu.

Doni berlari kecil menuju rumahnya yang terpisah beda RT. Dalam benaknya dia tersenyum karena bisa menikmati tubuhnya yang sintal putih mulus lagi. Payudara nya tidak begitu besar tapi masih padat menggoda tidak menggelambir. Doni hanya bisa menggauli mbak Tuminem satu bulan sekali saat mas Agil berjualan jauh dan menginap disana.

***

Beberapa jam kemudian malam pun tiba. Doni sudah meminta izin pak Surya bapaknya hendak menginap di rumah temannya. Dia lalu memakai sweater hitam dan berjalan mendekati rumah mas Agil. Kebetulan pintu samping nya tidak terlihat oleh umum, sehingga Doni leluasa menuju pintu tersebut.

Setelah dirasa aman tidak ada orang yang lewat juga gerimis yang masih turun walau kecil, Doni perlahan membuka pintu itu. Segera dia masuk. Terlihat mbak Tuminem sedang videocall dengan seseorang. Wanita itu lalu menoleh kearah Doni.

"Tuh sudah ada orang nya, tadi ibu sudah minta untuk naek tempat jemuran..," mbak Tuminem rupanya sedang berbicara.

"Sudah dulu ya pak, besok ibu telpon lagi," mbak Tuminem mengnonaktifkan Hp nya. Dia lalu berdiri mendekati Doni.

"Siapa mbak?, mas Agil ya?, waduh dia tahu dong..?" Doni nampak cemas. Mbak Tuminem hanya tersenyum sambil memeluk Doni dan mencium bibir nya.

"Tenang sayang, mbak bicara seolah minta tolong kamu naik tempat jemuran betulin bocor."

Doni bersiap untuk naik tangga namun mbak Tuminem memegang bahu pemuda itu.

"Mau kemana Don,?"

"Kan betulin bocor mbak," jawaban Doni dibalas dengan kuluman bibir wanita di mulut Doni. Merekapun berpelukan erat. Tangan Doni lalu meremas pantat besar pasangannya.

SINS. Dosa Mamahku. ( ADULT STORY ) TAMAT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang