chap 14

140 13 0
                                    

Bandung, 02 Maret 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandung, 02 Maret 2022

3 orang laki laki tampan di sebuah cafe kini tengah terduduk diam, karena sejauh ini masih belum ada yang memulai pembicaraan.

"oke jadi gini om, teman jaya mau ngelamar disini om" -Jaya

Pria dengan setelan santai namun tertulis di name tagnya dengan nama 'Cahyono', menatap Surya lalu "Oke kalo begitu langsung wawancara saja, bawa berkas berkasnya kan?" tanya Pak Cahyono.

"Iya pak saya bawa semuanya" -Surya

"Baik ayo" -Pak Cahyono

pak Cahyono dan Surya berdiri lalu memasuki ruangan Pak Cahyono, namun sebelum sebelum Surya memasuki ruangan tersebut ia menatap Jaya. Jaya mengepalkan tangannya dalam artian 'semangat' Surya tersenyum lalu mengangguk.

Tak terasa waktu berjalan sudah sekitar setengah jam Surya bersama Pak Cahyono berada di dalam ruangannya. Hingga Jaya mulai bosa menatap layar ponselnya, namun akhirnya pintu tersebut terbuka Jaya berdiri lalu tersenyum. 'gua yakin dia keterima' pikir Jaya dan saat Surya keluar tampak wajah lusuh Surya. Jaya yang tadinya tersenyum lebar tiba tiba menurunkan senyumnya.

"Ya?" -Jaya

"Langsung kemobil aja kita" Ucap Surya meninggalkan Jaya menuju mobil, Jaya yang terlihat bingung lalu mengejar Surya.

______«•••»______

Di mobil Surya terdiam tak berbicara apa apa, Jaya yang sembari menyetir pun bingung dengan raut muka Surya yang sedari tadi murung namun akhirnya Jaya memberanikan diri untuk bertanya kepada Surya.

"Ya lu okay?" -Jaya

Surya masih terdiam, Jaya semakin bingung Jaya takut jika sobatnya ini lulus wawancara.

"Gua ga okay Jay...." -Surya

"Tapi gua happy..." -Surya

"Hah?" -Jaya

"Iya Jay gua lulus , gua diterima jay gua bisa kerja dari hari Kamiss! Gua ga sabar banget mau mulai kerja!" Ucap Surya bahagia, Jaya yang mendengar itupun menghela nafas ia kira tadi sobatnya ini kenapa kenapa ternyata dia ingin memberi kejutan. Tapi jujur Jaya sendiri sangat bahagia mendengarkan sobatnya bahagia.

"Gua kira kenapa anjay, soalnya dari tadi lu diem mulu kan panik gua tapi jujur bro gua seneng kalo lu seneng, ya moga aja lu betah ama kerjaan lo dan gajinya sepadan sama apa yang lo lakuin selama lo kerja, nice bro" Ucap Jaya lalu menepuk pundak sobatnya "thanks bro, lu udah sangat ngebantu gua" Ucap Surya pada Jaya "Santai aja kali, gua seneng liat lo seneng selamat bro" Balas Jay senang. Surya menghela nafas lalu menatap layar ponselnya yang disana terdapat wajah sang mamah sebagai lock screen ponselnya lalu ia tersenyum.

______«•••»______

Ditengah kebahagiaan Surya dengan pekerjaan barunya, ditempat lain ada Jino yang malah sebaliknya ingin rasanya ia menangis karena tugas prakternya tapi untuknya Jino tidak sendiri ia di temani seseorang yang jujur ia tak mengenalnya tetapi hanya tahu nama.

"Ini udah abis itu apa Jin?" Tanya pria berparas tampan kepada Jino yang tidak lain teman prakternya "Oh iya Jergan itu kesiniin aja" Ujar Jino pada pria yang di ketahui bernama Jergan itu "oke oke" Balas Jergan. Tak terasa 1 menit berlalu akhirnya prkateknya selesai juga dan sekarang waktunya istirahat, Jino menghela nafas lega lalu ia melepas APD yang ia kenakan tadi selama praktek dan menaruhnya kembali dengan rapih. Namun baru saja menaruh APD tadi tiba - tiba ada yang menepuk pundaknya, Jino pun menoleh.

"Eh iya Jergan?" -Jino

"Maaf Jin aku mau naroh APD juga" -Jergan

"Oh iya silahkan" Ujar Jino sembari mempersilahkan Jergan untuk menaruh APD nya, "Oh iya Jino, kamu laper ga?" Tanya Jergan pada Jino "Lumayan, ada apa emang?" Tanya Jino balik "Kebetulan aku lagi laper, gimana kalo kita ke kantin aku traktir deh" Tawar Jergan. Jino terdiam sebentar untuk berfikir "Oke lah, aku ikut" Terima Jino meski awalnya sempat ragu karena mereka tak terlalu dekat, tapi Jino tak enak menolak ajakan Jergan namun akhirnya ia terima "Kalo gitu ayo" Ajak Jergan.

______«•••»______

Dilain tempat Surya tengah menatap malas ke depan yang dimana dosen tengah menerangkan pelajaran yang menjadi musuh bebuyutannya dari semasa sekolah yaitu matematika.

'kenapa matematika harus kelas siang coba? lemes dah gua' -Surya

Namun setelah 2 jam berlalu akhirnya matematika pun selesai dan jam istirahat pun tiba. Surya memutuskan berjalan menuju parkiran ia memutuskan pulang ke rumah, karena ia sempat ada janji dengan sang mamah untuk menemani sang mamah berbelanja

______«•••»______

HAI HAII READER'S KU TERCINTAA😻
Apakah kalian masih manyimpan ceritaku di perpustakaan kalian?
Gomen ya guys aku sempet lupa alur, bahkan aku lupa kalo aku punya apk oren ini😞. But it's okay guys sekarang aku balik lagi bawa chapter baru dan kalian kepo ga sama muka Jergan? nanti deh aku tunjukin biar surprise hehe. Btw happy weekend dan selamat natal bagi yang merayakan😆😆

Happy reading!

SOULMATE - SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang