Bandung, 20 Maret 2022
Masih berada dikediaman Sagara, Jino tengah memainkan salah satu balon yang ada. Surya menggaruk tengkungnya yang tak gatal, ingin mengucapkan sesuatu jadi namun entahlah diapun sendiri bingung.
"Nahh jadi gessss" Teriak Sagara, membuat 2 orang yang ada diruang tengah langsung tertuju padanya.
"eh Jay tanya si Ricky atuh baru sampe mana?" -Sagara
"Tadi si udah sam-" Ucapan Jaya terputus kala ia merasa mendengar ada motor yang baru saja sampai dihalaman depan.
"-pe sini" lanjut Jaya, merekapun langsung mematikan lampun dan bersiap di posisi.
Clekkk
"Juan pulang... eh naha gelap? Abis tolong gitu?" bingung Juan lalu ia menyalakan saklar Lampu dan...
"SURPRISE!!"
Juan yang terkejut dengan kejutan yang kakakya dan teman temannya itu buat.
"Cieee kolott" -Ricky
"Make A wish dek" -Sagara
Juan menyatukan kedua tangannya dan membuat permohonan lalu meniup lilinya, dan diberi tepuk tangan meriah oleh teman-teman kakanya.
"Aa.. kenapa bikin beginian? Juan mah udh gede A.." -Juan
"Kamu mah masih kecil, badan doang yang gede" -Sagara
"Gede apaan orang masuk saku aja masih muat" -Jaya
"Hmm" dehaman Juan sambut gelak tawa yang lain.
"Udahh yuk sekarang Kita makan kue!" -Sagara
Kini semua orang tengah berbincang sembari memakan kue, kecuali Jino hingga detik ini kuenya belum ia sentuh. Bukan karena kuenya tidak enak tetapi, tempat ini cukup ramai hingga rasanya ia merasa sumpek, sampai Jino beranjak dan menuju pintu depan dan duduk di bangku depan rumah Sagara.
Menatap langit yang semula hujan deras kini mulai mereda dan menjadi rintik rintik kecil. Jino senang menghirup udara segar terlebih lagi dihalaman rumah Sagara banyak tanaman segar yang tumbuh dengan segar menjadikan tempat ini sangat asri.
Angin berhembus dan Jino bisa merasakan dingin menerpa kulit halusnya. Jino sedikit menyesal karena tidak sempat mengambil jaketnya didalam, tapi dia sekarang terlalu mager untuk mengambilnya didalam. Jino hanya bisa menggosokkan kedua tangannya untuk meredam kedinginan yang ia rasa.
"Udah tau dingin kenapa ga ambil jaket"
Jino menoleh keaeah suara yang tapat dibelakangnya ada Surya tengah berdiri menatap ke halaman depan. Surya menyondorkan jaket miliknya "makasih" terima Jino. Surya duduk dibangku sebelah Jino, lalu Surya menaruh sepotong kue yang Jino tak sempat makan tadi diantara mereka.
"Makan" -Surya
"Ga nafsu" -Jino
"Makan aja, hargai yang punya rumah" -Surya
Jino mengalah ia pun sedikit demi sedikit memakan kue tersebut.
"Kenapa keluar?" -Surya
"Gapapa" -Jino
"Ga suka sama orang orang di dalem?" -Surya
"Engga" -Jino
"Terus kenapa kamu keluar?" -Surya
"Kan tadi udah bilang gapapa, nanya terus" -Jino
Suryapun akhirnya diam. Tapi tak lama ia memulai percakapan kembali.
"Ayah Sehat?" -Surya
"Sehat maski kadang kalo pulang kerja suka minta di pinjitin atau dikerokin sama si bunda" -Jino
Surya sedikit tertawa, ia memperhatikan wajah Jino dari samping. Ia bisa melihat rambutnya yang bergerak diterpa angin, sangat damai pikirnya.
"Apa liat-liat?" -Jino
"Kan punya mata" -Surya
"Ga usah liatin Jino kan bisa" -Jino
"Kenapa emangnya? Salting ya?" -Surya
"Dih mana ada" -Jino
"Itu telinga kamu merah" -Surya
Jino langsung menutupi telinganya.
"Engga, ga merah" -Jino
"Iya karna kamu ga liat" -Surya
"Yaudah makanya jangan diliatin terus" -Jino
"Iya iya" ujar Surya lalu memalingkan pandangannya kearah lain. "Surya" kali ini Jino dulu yang memulai percakapan.
"Iya?" -Surya
"Jino liat waktu itu Surya ada ditempat kerja A Hendra, Surya juga kerja ya?" -Jino
"Iya, bantu mamah buat tambah tambah" -Surya
"Ayah?" Pertanyaan Jino membuat air wajah semula biasa saja menjadi malas.
"Gapapa" -Surya
Hening sejenak, sampai Surya sadar Jino tidak membawa kendaraan ke kediaman Sagara.
"Kamu kesini naik apa?" -Surya
"Gojek" -Jino
"Ga bawa motor?" -Surya
"Males" -Jino
"Nanti pulang bareng aku aja" -Surya
"Eh ga usah gapapa, ngerepotin" -Jino
"Santai aja kali, kaya sama siapa aja" -Surya
"Kalo gitu makasih ya" -Jino
"Iya, kalo gitu ayo masuk lagi ga enak diluar terus sedangkan di dalem lagi ada acara" -Surya
Jino mengangguk, lalu mereka berdua kembali masuk kedalam dan menikmati perayaan hati ulang tahun Juan kembali.
______«•••»______
Happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE - SUNGJAKE
Fanfictionhe fell first but he fell too late Homo phobic dni