Bandung, 28 Februari 2022
"Jino pulang...." Ucap Jino memasuki kediamannya. "Eh Jino kamu dari mana?" tanya sang Ayah yang sedang menonton televisi yang menayangkan berita tentang politik, bersama sang kakak. "Emang Bunda ga kasih tau?" tanya Jino sembari melepas sepatu yang ia kenakan "Enggak makanya Ayah tanya sama kamu" jawab sang Ayah, Jino menghela nafas "ketoko buku" ucap Jino.
Ayah Jino mengangguk perlahan "Tumben sendiri? biasanya juga kalo pergi pergi sama si aa" tanya sang Ayah "Hooh padahal kalo tau gitu mah aa juga sekalian mau beli komik" ucap Hendra "Sama temen" Jawab Jino.
"Sagara?" -Ayah Jino
"Bukan" -Jino
"Terus siapa? Setau ayah temen yang kamu punya cuman Sagara atau temen baru?" -Ayah Jino
jino menghela nafas "Udah ah ayah mah tanya tanya terus kaya ngeintrogasi aja" ucap Jino lalu naik ke lantai atas dan masuk kedalam kamarnya.
______«•••»______
Plakkk
Surya langsung cepat cepat membuka pintu dan melihat apa yang terjadi, Surya membelakan matanya karena ia melihat ayahnya yang sudah pulang dan baru saja menampar sang ibu. Surya mengepalkan tangannya menahan amarahnya, ayahnya menoleh ke arah Surya lalu mengambil semua uang yang ada di atas meja dan pergi begitu aja. Surya menghampiri sang ibu yang sekarang tengah terduduk di lantai dan menangis, ia membantu sang ibu masuk kedalam kamarnya lalu memasak memasak air hangat untuk mengompres sang ibu. Karna ia tadi sempat merasakan panas di tubuh sang ibu lalu tak lupa mengobati luka yang sang ibu dapatkan dari ayahnya.
Setelah melakukan itu semua ia memutuskan pergi kedapur untuk memasak bubur untuk sang ibu. Sembari menunggu bubur matang Surya memutuskan masuk kedalam kamarnya untuk berganti pakaian, setelah berganti pakaian Surya kembali kedapur untuk menyajikan bubur dan memberikn obat penurun panas untuk sang ibu. Surya dengan hati hati menyuapi sang ibu.
"Mah" -Surya
"hm?" -Ibu Surya
"Aku pengen kerja mah" -Surya
"Ga perlu nak, mamah aja yang kerja kamu berlajar rajin rajin aja ya" -Ibu Surya
"Tapi mah kalo mamah aja yang kerja uang hasil kerja keras mamah kekumpul buat biaya kuliahku aja, mamah juga bakal kecape terus sakit kaya sekarang, mana itu bapak bapak cuman pengangguran" -Surya
"Husss jangan gitu dia itu Bapak mu" -Ibu Surya
"Iya maaf, tapi izinin aku buat kerja ya mah, aku bakal usahain buat bagi waktu kuliah sama kerja aku juga pengen bisa mandiri bayar kuliahku sendiri, boleh ya?" -Surya
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE - SUNGJAKE
Fanfictionhe fell first but he fell too late Homo phobic dni