Bandung, 15 April 2022
Hari ini Jino meminta Surya untuk menemaninya mencari hadiah untuk anjing baru Jino. Dan pada akhirnya Jino memutuskan untuk memberi mangkuk makanan yang akan ia buat sendiri, dari tanah liat.
"Surya ga akan bikin sesuatu juga?" -Jino
"Engga, kamu aja ga bisa aku" -Surya
"Cobain dulu" -Jino
"Engga kamu aja, aku liatin aja" -Surya
"Oke" -Jino
Surya tersenyum melihat wajah fokus Jino. Diam diam Surya mengambil foto Jino yang masih fokus dengan karyanya, Surya senyum senyum sendiri melihat foto itu. Jino kebingungan dengan tingkah Surya yang senyum senyum sendiri, takut sendiri Jino melihatnya.
"Kenapa?" -Jino
"Eh? Gapapa, itu nanti mau kasih warna apa mangkuknya?" -Surya
"Warna pink" -Jino
"Pink?" -Surya
"Heem, kata ayah anjingnya perempuan jadi Jino kasih warna pink" -Jino
"Terus yang satu lagi apa?" -Surya
"Itu mah buat bunda" -Jino
Surya mengangguk paham, dan kembali memperhatikan bagaimana tangan Jino dengan teliti dan hati-hati membentuk tanah liat yang sedang dibentuk itu. Sampai Surya melihat wajah Jino, ia melihat rambut depan Jino tampak mengganggu.
Surya berniat tanganya untuk membenarkan rambut Jino agar tak menghalangi pandangannya. Baru saja menyentuh rambut Jino, tiba-tiba Jino mendongak menatap Surya.
Surya sedikit terkejut karena Jino tiba-tiba mendongak, tapi yang lebih membuatnya terkejut sekarang mereka sedang menatap satu sama lain. Jangankan tangan, bahkan tubuh Surya rasanya tak bisa digerakkan.
Panas ia rasakan pada kedua telinganya, jantung yang tiba-tiba berdetak lebih cepat dari pada biasanya. Namun itu semua bertahan sampai Jino menyadarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE - SUNGJAKE
Fanfictionhe fell first but he fell too late Homo phobic dni