chap 26

63 6 0
                                    

Bandung, 21 April 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandung, 21 April 2022


Di pagi hari sekitar pukul 07.15 Jino tengah bersiap untuk keberangkatannya pergi bersama teman temannya. Jino sudah mendapat izin dari orang tuanya, 'boleh kalo ada Surya' Ucap sang Bunda pada saat Jino meminta izin

Jino memang sudah berkuliah dan cukup dewasa untuk bebas mengeksplor dirinya, namun sayangnya orang tuanya masih terlalu hawatir akan kesehatan Jino. Padahal menurut Jino jika ia masih bisa mengatasinya lantas mengapa harus ditahan?

Jino terkadang iri melihat sang kakak yang dengan bebas melakukn banyak hal, mulai dari bekerja hingga mengikuti banyak organisasi. Jino sangat ingin aktif namun tubuh tidak bisa. Jino sangat kecewa akan hal itu namun Jino tak bisa terus luput dalam kesedihannya karena penyakitnya.

Jino juga pasti bisa, seperti sekarang ia mulai sedikit sedikit memperbanyak teman dan mulai sering banyak keluar rumah selain ke tempat kuliah. Semenjak hubunga pertemanannya dengan Surya kembali terjalin ia menjadi lebih terbuka tak tertutup seperti sebelumnya. Sesuai namanya Surya menyinari kehidupannya.

Jino sembari menggendong tas dengan terburu-buru menuruni anak tangga, namun langkahnya terhenti  saat ia melihat seseorang yang ia sudah duga akan datang kerumahnya. Surya berdiri tegak dihadapi Jino terlihat jika Surya sepertinya baru saja ingin menuju kamar Jino.

Jino menghampiri Surya, "Udah telat ya?" Tanya Jino tiba-tiba. Surya diam tak menjawab dan hanya melirik jam tanganya. "Kalo telat berangkat sekarang aja ayo!" Ujar Jino sembari melangkahkan kakinya untuk pergi.

Namun terhenti saat dirasa ada yang menahan tangnya. Itu Surya ia menggenggam tangannya, "Kamu belum sarapan" Ujar Surya menarik tangan Jino menuju ruang makan. "Emang belum telat?" Tanya Jino khawatir, "Belum masih lama" Ujar Surya santai.

Kini kedua sudah sampai dimeja makan, disana sudah ada Hendra dan ayah Jino. Surya mengambil bawaan Jino dan hendak pergi menuju ruang tamu, namun Jino menahan tangan Surya.

"Surya juga makan" -Jino

"Kamu makan aja" -Surya

"Surya juga pasti belum sarapan kan" -Jino

"Biarin, udah kamu makan dulu sekarang" -Surya

Surya meninggalkan Jino menuju ruang tamu, lalu Jino duduk bangku kosong dimeja makan.

"Suryanya ga diajak makan nak?" -Bunda

"Tau tuh susah banget" -Jino

"Kesian dek ajak dong" -Hendra

Jino hanya dia tak mengubris, ia melihat lauk pauk yang ada dimeja makan. Jino mengambil makanan agak banyak dari biasanya, lalu ia berdiri membawa makannya. Membuat atensi keluarganya tertuju pada Jino.

"Mau kemana dek?" -Ayah

"Mau makan di depan yah" Jawab Jino lalu berjalan menuju ruang tamu. Ia melihat Surya yang masih temgah asik menatap layar ponsel dengan televisi yang menyala didepannya.

SOULMATE - SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang