chap 1

1.2K 46 1
                                    

Bandung, 9 September 2009

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandung, 9 September 2009

Sore hari sekitar pukul 15.30 di daerah perkomplekan terdengar suara anak anak yang tengah bermain sepedah, dan di antaranya di antara anak anak tersebut ada dua anak laki laki yang ikut bermain namun dengan satu sepedah.

"JINOO HATI - HATI NANTI KAMU JATUHH"

"IYAA INI JINO UDAH HATI - HATII"

brakkk

Karena tak melihat ada jalan yang rusak, anak laki laki yang diketahui bernama Jino itupun terjatuh dari sepedanya.

"JINOO" ucap anak bernama Surya sembari menghampiri Jino.

"Tuh kan apa kataku juga hati -hati makanya, dibilangin ngeyel" -Surya

"apaan sih Surya dateng dateng bukannya bantuin atau nanya 'sakit ga?' 'ada yang luka ga?' ini malah ngomel" -Jino

Surya menghela nafas "iya iya maaf, sakit ga?" tanya Surya "telat" ucap Jino sembari berdiri. Surya melihat kearah kaki Jino "Kakimu luka tuh, mendingan pulang aja" ajak Surya "ga ah nanti aja, kita main bentar lagi aja yukk" tolak Jino.

"ga usah ngeyel nanti jatuh lagi" -Surya

"ck iya iyaaa" -Jino

______«•••»______


Sesampainya di rumah Jino "Astagaaa Jinoo kaki kamu teh kenapa nakk" ucap seorang wanita paruhbaya.

"Jatuh dari sepeda bun" -Jino

"duhh kenapa bisa" -Bunda Jino

"Jino ngeyel bun di bilangin hati - hati malah ngeyel" -Surya

"Isshh apaan sih Surya, Jino ga ngeyel tauu" -Jino

"Sutt udah udah mending sekarang masuk dulu biar diobatin dulu lukanya ya" -Bunda Jino

"iya Bundaa" -Jino & Surya

Di dalam kediaman Jino dan keluarga terlihat ada 1 anak laki laki dan 1 pria paruhbaya sedang asik menonton televisi di ruang tengah.

"Kita pulang... Halo a Hendra, Halo yah" -Jino & Surya

"Halo Jino, Halo Surya" -Ayah Jino & a Hendra

"Loh Jino kaki kamu teh kenapa?" -Ayah Jino

"Biar aa tebak jatoh dari sepeda kan?" aa Hendra

"iya..." -Jino & Surya

"Jino... Jino.... kamu mah ya, makanya hati - hati atuh" -Ayah Jino

Jino menghela nafas "iya Yah.... Jino teh ini udah hati - hati...." ucap Jino

"terus itu kenapa bisa jatuh?" -Ayah Jino

"ya ga tau atuh kalo udah takdirnya Jino jatoh Jino kudu kumaha?" -Jino

Ayah Jino terkekeh "iya iya yaudah duduk sini atuh masa mau berdiri terus Surya juga duduk sini, sambil nunggu Bunda ambil kotak p3k" ucap Ayah Jino "iya yah" balas Jino & Surya.

______«•••»______


Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 17.23 yang mengharus Surya pulang ke rumahnya.

"Udah jam segini Surya pulang ya Jino, Bunda, Ayah, a Hendra" -Surya

"eh iya Surya, Surya mau di anterin ga?" -Bunda Jino

"Ga usah Bun lagian cuman di sebelah" -Surya

"Yaudah kalo gitu hati - hati ya" -Bunda Jino

"Surya kalo udah sampe rumah kasih tau Jino ya!" Jino

Surya mengangguk lalu pulang menuju rumahnya.

Sesampainya Surya di rumah, Surya bergegas mandi, dan berganti pakaian menggunakan piama lalu naik ke lantai atas yang disana kamarnya berada. Surya menghampiri jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan jendela kamar Jino dan jendelanya di atasnya terdapat lonceng dan tali yang berhubungan dengan jendela kamar Jino, dan terdapat juga telepon kaleng yang terhubung juga ke jendela kamar Jino.

tringgg tringgg tringgg

Surya membunyikan lonceng tersebut, dan tak lama Jino muncul di sebrang jendela mengenakan piama berwarna biru, lucu sekali. Jino meraih telepon kalengnya lalu mengarahkannya ke mulutnya.

"Surya besok main sepeda lagi yuk" -Jino

"Ga mau ah kamu kalo naik sepeda jatuh terus" -Surya

"Isshh Surya mah" -Jino

Dan banyak lagi yang mereka bicarakan, dan tak terasa mereka berbincang bincang jam sudah menunjukan pukul 20.00 yang mengharuskan mereka mengakhiri percakapan mereka saat itu.

"Jino, kita harus bisa saling jaga ya" -Surya

Jino terdiam sejenak.

"siap bisa komandan" -Jino

"kalo gitu sampe sini aja ya ngobrolnya kita harus tidur besok kan sekolah" -Surya

Jino mengangguk, lucu sekali.

"yaudah dadahh Surya!" -Jino

"dadahh" -Surya

_____«•••»______


Happy reading!

SOULMATE - SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang