chap 15

158 14 0
                                    

Bandung, 02 Maret 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bandung, 02 Maret 2022

Dikantin kampus dengan suasana yang cukup ramai ada yang tengah asik mengobrol ada juga yang tengah sibuk dengan tugasnya. Dan sekarang mari kita tertuju kepada 2 orang pria yang tengah duduk manis sembari menunggu pesanan mereka tiba, ang tak lain dan tak bukan mereka adalah Jino dan Jergan.

Keduanya sempat berbincang, mengenai pesanan namun belum ada percakapan lain lagi setelah itu. Tapi pada akhinya ada juga yang mau membuka suara. "Jino" Panggil Jergan, Jino yang tadi hanya memperhatikan poselnya pun menoleh "Hm?" sahut Jino.

"Btw aku jarang liat kamu sama temen kam-" -Jergan

"Aku ga punya temen" potong Surya, Jergan terdiam ia merasa salah bicara "Maksudku temenku ga se fakultas" Ujar Jino. Jergan mengangguk "Kamu ga sepian disini?" Tanya Jergan "Secara logika si engga karna fakultas ini cukup ramai lagi pula aku ga masalah kalo ga punya temen selagi aku bisa nugas dengan damai why not?" Jawab Jino.

"Oh iya kita emang ga terlalu deket tapi boleh ga aku minta nomermu, ya siapa tau kan butuh gitu buat basa basi atau tugas mungkin kalo kamu ga keberatan" Tawar Jergan pada Jino, Jino berfikir sebentar "Oke" Ucap Jino lalu Jergan menyondorkan ponselnya pada Jino dan meminta memasukan nomer ponselnya.

Tak butuh waktu lama akhirnya pesanan mereka pun tiba, dan mereka bisa menyantapnya.

______«•••»______

Di lain tempat lebih tepatnya dikediaman Surya kini Surya baru saja sampai rumah bersama sang Mamah dan belanjaan di tangan mereka. Ibu dan anak itupun masuk ke dalam rumah mereka, Surya membawa semua belanjaan kedapur lalu ia berlari menuju ruang tengah dan tidur di sofa. Sang mamah hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya melihat anak semata wayangnya yang pasti lelah dengan kualiahnya lalu ia mengantar sang mamah dan mungkin ia harus pergi ke kampus lagi untuk kelas sore.

Itu yang membuat sang mamah khawatir jika putranya tersebut bekerja ditengah tengah kesibukannya berkuliah, beliau khawatir jika putranya kelelahkan dan tak bisa fokus antara pekerjaan dan kuliah namun sang mamah berusaha menepis semua pikiran negatif tersebut, beliau yakin putra semata wayangnya tersebut bisa melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

"Jangan tidur di sofa sayang nanti badanmu pada sakit" -Mamah Surya

"Surya ga tidur mah cuman tiduran bentar aja" -Surya

"Yaudah kalo gitu" -Mamah Surya

"Tapi kalo Surya ketiduran bangunin ya Mah soalnya Surya ada kelas nanti sore jam dua an" -Surya

"Iya, Mamah mau masak semur nanti kamu makan ya... " -Mamah Surya

"Iya Mamah...." -Surya

Tak terasa jam yang tadi menunjukan 11.30 sekarang sudah 12.45 dan benar saja Putra dari ibu Marni sudah tertidur pulas, Sang mamah yang melihat putranya tertidur pulas itu jadi tak tega untuk membangunkannya namun Surya yang meminta untuk dibangunkan untuk kelas sore nanti.

"Surya... Sayang bangun..." Ujar sang mamah sembari menepuk nepuk sang putra agar terbangun dari tidurnya, Surya pun menggeliat karena merasa terganggu dengan tidur tampannya. Ia pun membuka matanya perlahan dan yang pertama yang ia lihat adalah sang Mamah. "Hmm?" Sahut Surya setengah sadar "Cuci muka gih, abis itu makan dulu katanya kamu ada kelas sore" Titah sang Mamah "Hmm Hmm" Sahut Surya sembari mengangguk lalu Surya pun berjalan menuju kamar mandi.

Surya sudah membasuh mukanya lalu dia menghampiri meja makan dan mulai memyambil sepiring nasi, semur, dan beberapa lauk lainnya untuk ia santap. Tak sampai 10 menit makanan yang Surya santai sudah bersih.

"Masakan mamah emang paling enak" -Surya

Surya menlihat jam tangan dan masih masih ada waktu untuk ia pergi ke kampus untuk kelas sore, Surya bersiap siap untuk kelas sore hari ini.

______«•••»______

HALOO APAKABAR READERS SEMUAA?💗💗
Chap ini nyantai aja kali ya, btw kalian tahun baruan stay di rumah atau jalan jalan guys?
Btw aku double up lohh😽

Happy reading!

SOULMATE - SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang