Bandung, 21 April 2022
Disebuah Villa milik orang tua Jaya. Jino dan teman teman sekamarnya yang sudah membereskan barang barangnya, kembali kesibukannya masing masing. Makananpun masih belum tiba, 'masih dipertahankan' Ucap Jaya saat ditanya soal orderan.
Dan kini kita berfokus pada Jino yang berada di balkon yang menghadap langsung kepemandangan laut. Tengah duduk sendiri di bangku sembari mendengarkan lagu dan memjamkan matanya. Membiarkan hembusan angin menerpa wajarnya, sampai ia rasakan ada yang menyentuh pundaknya.
Jino membuka matanya, menengok kesebelasan kanan ternyata Sagara. "Tidur wae kamu" Ucap Sagara lalu duduk dibangku sebelah Jino.
"Enggak merem doang" -Jino
"Hmm" -Sagara
Keduanya menatap lurus ke arah laut, hening seketika. "Oh iya Jin" Panggil Sagara, "Hmm?" Sahut Jino sembari melepas sebelah earphonenya agar mendengar suara Sagara lebih jelas.
"Aku karek apal ternyata kamu jeung si Surya deket" -Sagara
"Ah kita temenan dari kecil" -Jino
"Tapi aku karek liat kamu deket sama si Surya" -Sagara
"Eum.. dulu semenjak kuliah kita sibuk masing masing, tapi sekarang deket lagi kok" -Jino
"Ouwh... menurut kamu si Surya orangnya gimana?" -Sagara
"Surya.. orangnya baik, berani, perhatian, peka juga apa lagi ya.." -Jino
"Kasep teu menurut kamu?" -Sagara
"Ganteng?" -Jino
"Hooh" -Sagara
"Ya.. standar aja, emang kenapa Sagara nanya gitu?" -Jino
"Eum.. Gapapa cuman kamu teu pernah kepikiran suka si Surya?" -Sagara
"Hah? Gimana?" -Jino
"I-iya suka.. kan cek kamu Surya orangnya baik ganteng, terus kalian kan eunggeus temenan lila sugan we gitu" -Sagara
"Ah enggaklah masa Jino suka Surya, emang kenapa?" -Jino
"Eum.. a-abi pernah" -Sagara
"Pernah? Suka?" Tanya Jino memastikan, dan mendapat balasan tak terduga dari Sagara. Sagara mengangguk menjawab pertanyaan Jino, Jino sedikit terkejut dengan jawaban Sagara. Temannya yang ia kira straight nyatanya menyukai pria, bahkan sahabatnya sendiri.
"Bukannya Sagara straight?" -Jino
"Eum... iya tapi itulah dulu..." -Sagara
"Dulu?" -Jino
"S-sukanya pas dulu m-maksudnya.." -Sagara
"Sekarang udah engga?" -Jino
"Engga si.. tapi kadang aneh we kalo liat Surya sama Jino haha" Jawab Sagara sembari menunduk malu, Jino sebenarnya masih tak percaya dengan pengakuan Sagara barusan. Namun Jino berusaha untuk mengerti perasaan temannya satu ini. Jino menepuk pundah Sagara, membuat Sagara menoleh pada Jino.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE - SUNGJAKE
Fanfictionhe fell first but he fell too late Homo phobic dni