Bandung, 21 April 2022Jino dan Surya masih terduduk di batang pohon besar sembari menatap indahnya sunset.
"Jino" -Surya
"Iya?" -Jino
"Kalo dipikir pikir dulu kenapa kita bisa lost contact ya? Padahal tetangga" Tanya Surya membuat Jino tiba-tiba gugup, "eum.. m-mungkin... kuliah? Iya kuliah.. kan sibuk..." Jawab Jino sedikit terbata bata.
"Padahal mah kan kuliah mah bukan hambatan komunikasi kan? Apalagi kita tetangga sebrangan juga" -Surya
"Iya mungkin.." -Jino
"Kamu.. sebelumnya ga berusaha ngehindarin akukan?" -Surya
"Kenapa Surya Tanya gitu?" -Jino
"Ah engga aku ga maksud.. cuman takutnya gitu dulu aku ada salah sama kamu jadi kamu ngehindarin aku" -Surya
"A-ah.. engga kok Surya baik" -Jino
Surya tersenyum mendengar ucapan Jino, "Menurut kamu.. kalo aku suka sama temenku sendiri aku harus apa?" Tanya Surya membuat Jino reflek menatap Surya. "Surya lagi suka sama seseorang?" Tanya Jino penasaran, "Kalo Jino.. Kalo.." Ucap Surya dibalas anggukan percaya dari Jino.
"Gimana ya.. Jino belum pernah ngerasain soalnya.." Ujar Jino menjawab pertanyaan Surya, "Kalo aku confes kedia menurut kamu gimana?" Tanya Surya sekali lagi. "Boleh tuh di coba" Jawab Jino, "Tapi kayaknya engga deh kalo dia ilfeel gimana?" Tanya Surya lagi. "Kalo ga dicoba ga akan tau" Jawab Jino meyakinkan Surya, "Aku suka kamu" gumam Surya namun bisa didengar Jino.
Jino membelakan matanya, "Hah? Apa?" Sahut Jino kala mendengar gumaman Surya. "Ah engga" Balas Surya, "Ah kirain.." Ujar Jino menundukan kepalanya. "Ayo kita balik aja, yang lain kayaknya nungguin kita" Ajak Surya pada Jino, dibalas anggukan oleh Jino.
'Salah denger kayaknya aku' -Jino
______«•••»______
Jino dan Surya kembali ke Villa, mereka melihat teman-teman mereka yang sepertinya sudah menunggu kehadiran mereka. "Dari mana aja lo?!" Tanya Jaya tampak kesal menunggu kehadiran Jino dan Surya. "Sorry jalan-jalan bentar.." Jawab Surya lalu keduanya duduk dibangku kosong yang tersisa.Pada akhirnya mereka menyantap daging yang mereka bakar, semuanya menyantap sembari mengobrol hal random. Sampai ada satu pertanyaan tak terduga, keluar dari mulut salah satu diantara mereka. "Si Surya ama si Jino pacaran ya?" Tanya Jaya degan santai, namun membuat Jino dan Surya tersedak mendengar pertanyaan tersebut.
"Wess santai santai minum dulu minum" -Jaya
"Kenapa lo selalu nanya itu?" -Surya
"Ya.. abisnya lo berdua sus banget, siapa coba yang ga akan ngira lo berdua pacaran" Ujar Jaya membuat keduanya tak bisa berkata kata, Sagara yang sadar melihat Jino yang tiba-tiba diam langsung menyambar Jaya. "Naon sih Jay.. mereka duaan wae, mungkin emang udah biasa.. kan mereka babaturan ti leutik kan? Kamu ge duaan wae sama si Juan" Sahut Sagara berusaha membantu temannya.
"Ya.. siapa tau kan" -Jaya
"Eum.. engga kok kita temen bias-" -Jino
"Kalo gua beneran suka emang kenapa?" Ujar Surya memotong ucapan Jino, semua orang yang disana langsung terdiam. "Gapapa" Jawab Jaya santai, Surya mengehela nafasnya " Iya gua suka Jino" Ucap Surya dan mendapat tatapan tak percaya dari teman temannya, terutama Jino dadanya tiba-tiba berdetak kencang kala Surya mengatakan hal tersebut.
"Udah lah gua ngantuk mau tidur" Ucap Surya lalu beranjak dan meninggalkan teman-temannya. "Eh mau kemana lo! Ini belom diberesin!" Teriak Jaya melihat kepergian Surya. "Yudah atuh mending kita beres beres aja, antep we si Surya mah" Ujar Sagara disetujuin yang lain.
______«•••»______
Jam kini menunjukan pukul 21.30 semua orang yang berada didalam Villa bersiap untuk tidur tak terkecuali Surya. Namun Surya tak bisa tidur, kini ia masih terduduk dibangku yang berada didalam kamar sembari menatap jendela, pikirannya masih bergelut dengan kejadian tadi. "Gua kira lo udah tidur" Ujar seseorang pada Surya yang baru saja masuk kamar, yang ternyata teman sekamarnya Jaya disusul Ricky dibelakang."Belum ngantuk" -Surya
"Sorry ya gua ga maksud buat-" -Jaya
"Gapapa ga salah juga kok" -Surya
"Kalo gitu gua tidur duluan ya, lo tidur aja kalo udah ngantuk" -Jaya
"Gua juga tidur duluan ya bang" -Ricky
Dibalas dehaman oleh Surya, dirasa kedua orang itu sudah benar benar terlelap. Surya memutuskan pergi kedapur untuk mengambil minum, ia melakangkahkan kakinya menuju dapur. Sesaat ia hampir sampai dapur, ia menghentikan melangkahkan kakinya kala melihat seseorang yang berada didapur tengah meminum segelas air putih.
Itu Jino, Jino menyimpan gelas bekas ia minum lalu ia membalikan tubuhnya. Jino terkejut kala melihat Surya berdiri tepat dibelakangnya, menatap Jino. Jino mendadak gugup lalu memalingkan wajahnya, ia berjalan pergi dari dapur. Namun Surya bisa melihat Jino sempat membuat sesuatu kearah tempat sampah, setelah Jino pergi entah naluri dari mana Surya melihat kedalam tempat sampah berusaha melihat bungkus apa yang Jino buang.
Surya mengambil sampah tersebut, sampah bungkus obat. Surya tak tahu itu obat apa yang pasti benda itu berhasil membuat Surya cukup khawatir, apakah Jino sakit? Namun pada akhirnya Surya membuang sampah itu kembali dan kembali ketujuan pertamanya kedaur yaitu untuk minum air putih.
Setelah meneguk segelas air putih, tak lupa ia menyimpan gelasnya lalu ia kembali kekamar untuk tidur.
______«•••»______
Udah ya seneng senengnya..
Kita kekonflik hehe
Happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE - SUNGJAKE
Fanfictionhe fell first but he fell too late Homo phobic dni