chap 31

106 8 1
                                    

Bandung, 22 April 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bandung, 22 April 2022

Semua orang yang berada divilla sedang bersiap untuk pulang. Surya dan Ricky membantu memasukan semua tas milik teman-temannya. Setelah dirasa semuanya beres, satu persatu semuanya masuk kedalam mobil.

Juan dan Jaya seperti saat berangkat mereka duduk dibagikan depan, sedangkan dibagikan belakang ada teman temannya. Surya duduk dekat jendela paling kanan, "Jino sok" Ucap Sagara meminta Jino naik terlebih dahulu. "Kamu dulu we aku terakhir aja" Ujar Jino pada Sagara, Sagara naik terlebih dahulu dilanjutkan Ricky dan terakhir Jino. Lalu mereka mulai berangkat untuk pulang.

______«•••»______


Akhirnya mereka tiba juga dipekarangan rumah Sagara, semuanya turun dari mobil Jaya dan mulai mengeluarkan barang barang mereka kecuali Jaya dan Ricky. "Udah semua ya? Kalo gitu gua sama si Ricky duluan ya bye!" Ucap Jaya sembari melambaikan tangan pada teman temannya.

"Gua mau ambil motor gua gar" Ucap Surya pada Sagara, "Oh iya hayu" Ajak Sagara. Sementara Juan masih berada diluar bersama Jino, "a Jino pulang sama a Surya?" Tanya Juan pada Jino, Jino menggeleng kepalanya. "Jino dijemput a Hendra" Jawab Jino dibalas anggukan oleh Juan.

Pas sekali Hendra tiba disaat itu, "Kalo gitu Jino duluan ya!" Ucap Jino sembari melambaikan tangannya pada Juan. "Hati-hati a!" Balas Juan, lalu Jino berjalan menuju Hendra dan dibonceng Hendra. Keduanya pergi dari pekarangan rumah Sagara, disaat bersamaan setelah Jino pergi Surya baru mengeluarkan motornya.

"Lah si Jino mana?" Tanya Sagara pada Juan yang sejak tadi disana, "Dijemput aanya" Jawab Juan. "Kalo gitu gua duluan ya gar, ju" Pamit Surya pada keduanya, Surya mulai menyalakan mesin motornya dan melajukan motornya menuju rumahnya. Sagara dan Juan melihat kepergian Surya, "Menurut kamu mereka bakal baik baik aja ga?" Tanya Sagara pada Juan.

Juan menaikan sebelah alisnya "Mereka?" Tanya Juan tak mengerti, "Ck, si Jino jeung si Surya" Jawab Sagara, dibalas anggukan oleh Juan. "Positif thinking we a" Ujar Juan menjawab pertanyaan Sagara sebelumnya. "Nya udah atuh urang masuk" Ajak Sagara masuk kedalam kediaman mereka.

______«•••»______


Jino sampai terlebih dahulu dipekarangan rumahnya, lalu ia mendengar suara motor dari arah sebrang rumahnya. Siapa lagi jika bukan Surya, kedua sempat melakukan eye contact sampai Jino akhirnya masuk terlebih dahulu kedalam rumahnya dan membiarkan Surya yang masih berada dipekarangan rumahnya.

Jino langsung masuk kedalam kamarnya tanpa menghiraukan orang rumah, lalu ia merebahkan dirinya dikasur empuknya berusha beristirahat setelah lelah dengan 1 jam perjalanan menuju pulang. Jino mulai memejamkan matanya namun anehnya yang terlintas malah bangang bayang Surya, Jino membuka matanya berusaha untuk tidak mengingat Surya karena yang ia butuhkan sekarang adalah istirahat.

Sampai pada akhirnya ia berusaha mendengar musik agar lebih tenang, dan akhirnya ia bisa tertidur dengan terlelap.

______«•••»______


Surya membuka pintu rumahnya lalu masuk kedalam rumahnya, Surya dikejutkan dengan kondisi rumahnya yang berantakan. Melihat hal tersebut Surya merasa hal jangan sepertinya sudah terjadi dirumahnya, Surya ingat didepan rumahnya ada mobil ayah.

Surya menyimpan tasnya asal lalu mencari keberadaan Mamahnya, sampai ia mendengar suara pukulan dari dalam kamar Mamahnya. Dengan cepat ia langsung membuka pintu kamar sang Mamah secara paksa dan benar saja. Ayahnya yang brengsek sedang memukuli Mamahnya, Mamahnya yang sudah tampak sangat pucat bahkan luka dan memar dimana mana tampaknya sudah tak sanggup melawan.

Surya yang sudah habis kesabaran langsung mendorong ayahnya sehingga membuat ayahnya tersungkur, bahkan kepalanya mengenai dinding. Surya yang sudah kalut dengan amarahnya mulai memukuli sang ayah sangat brutal.

"BAJINGAN LO! BAJINGAN! LO PENGANGGURAN TAPI PENGEN HIDUP ENAK! SEMENTARA MAMAH KERJA BANTING TULANG BUAT LO FOYA FOYA BRENGSEK!!" -Surya

"S-surya.." -Mamah Surya

"GUA GA PERNAH PENGEN PUNYA BAPAK KAYAK LO! BAJINGAN!" Teriak Surya namun tanganya masih memukuli wajah ayahnya, dengan air mata dan keringat yang becucuran ia tak habis habisnya memukuli sang ayah hingga pingsan. Surya mengatur nafasnya lalu ia menoleh ke arah mamahnya yang disana terbaring lemas, dengan cepat ia langsung menghampiri sang Mamah.

"M-mah.. Mamah tunggu dulu biar Surya-" -Surya

"E-enggak Surya.. Mamah udah ga kuat.." Ucap Mamah Surya, membuat Surya panik. "Mamah bilang apaan! Surya panggil ambulan terus-" Belum sempat Surya menyelesaikan perkataannya Mamah Surya mengusap pipi putra semata makannya. "S-surya.. Mamah percaya.. kalo S-surya bisa mandiri.." Ucap Mamah Surya tersenyum lalu tangannya jatuh, dan tampaknya itu kalimat terakhir yang Surya dengar dari sang Mamah.

Surya dengan tangan gemetar langsung melepon polisi dan ambulan untuk datang ke kediamananya. Setelah sampai ambulan langsung mengevakuasi Mamah Surya, sementara Ayah Surya ditahan dengan kasus penganiayan, pembunuhan, dan menggunaan barang haram yaitu narkoba.

______«•••»______


Happy reading!

SOULMATE - SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang