chap 21

95 10 1
                                    

Bandung, 20 Maret 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bandung, 20 Maret 2022

Kini jam menujukan pukul 15.00 sore hari, semua teman-teman yang berada dikediaman Sagara mulai berpamitan untuk pulang karena dirasa sudah semakin sore dan mereka tak ingin terjebak macet nanti.

Dan kini Jino bersama Surya yang baru saja mengeluarkan motornya dari halaman rumah Sagara.

"Jino naik gojek aja deh" -Jino

"Eh kok gitu, udah ayo aja orang rumah kita deket ini" -Surya

"Jino ga bawa helm" -Surya

"Aku bakal bilang itu, jadi nih" Ucap Surya menyondorkan helm pada Jino.

"Helm dari mana?" -Jino

"Punya Sagara pinjem, nanti aku aja yang balikin" -Surya

"Eh naha padahal mah ga usahh" -Jino

"Eh udah cepet keburu sore, nanti kamu-" Ucapan Surya terhenti karena merasakan ponselnya bergetar didalam sakunya. Surya mengeluarkan ponselnya dan ia bisa melihat disana tertera nama kontak 'mamah' menelepon Surya. Surya mengangkat panggilan tersebut lalu menempelkan benda pilih tersebut di telinganya.

"Iya halo mah?" -Surya

"Halo Surya, Surya sekarang dimana?" -Mamah Surya

"Ini Surya mau pulang, kenapa mah?" -Surya

"Mamah mau minta tolong boleh ga?" -Mamah Surya

"Boleh atuh mah, kenapa emang?" -Surya

"Ini Mamah teh asa ga enak badan mau titip obat itu udah Mamah kirim obatnya apa sama mau bubur kacang ijo pak ade kayaknya udah buka jam segini mah, bisa ga?" -Mamah Surya

"Ohh gampang itu mah, itu aja mah ada lagi ga?" -Surya

"Udah itu aja, nanti Mamah ganti ya.." -Mamah Surya

"Naon atuh mah diganti segala, kayak sama siapa aja udah yak Surya mau pergi dulu, dahh" -Surya

" Iya dahh, Hati-hati ya.." -Mamah Surya

Panggilan terputus dari pihak Surya, lalu ia memasangkan helm pada Jino membuatnya agak terkejut.

"Eh naon maksudna ini?" -Jino

"Lama kamu udah cepetan ayo si Mamah nungguin" Ajak Surya yang membuat Jino akhirnya menuruti ajakan Surya.

______«•••»______


Surya mematikan mesin motornya dan memarkirkan motornya tepat disamping gerobak tukang kacang hijau langganannya sejak dulu.

"Wihh pelanggan setia datang, bawa temen pula" -Pak ade

"Si bapak bisa mah aja, ini mah si Jino bapak masa lupa" -Jino

"Ouwh A Jino? Aduh punten udah jarang kelihatan soalnya" Ujar pak Ade dibalas tawa canggung Jino.

"Sok atuh bikin berapa?" -Pak Ade

"bikin 4 ya pak yang 3 rotinya di pisah aja" -Surya

"Okey siap, ari A Jino gimana?" -Pak Ade

"Jino mah engga dulu pak.." -Jino

"Okey, tapi nanti mah harus ya" gurau Pak Ade dibalas senyuman Jino.

Jino duduk  sembari memainkan jaketnya, ia ingin memainkan ponsepnya tapi sayangnya habis baterai jadi sekarang ia hanya memainkan barang yang ada.

"Jino" Panggil Surya membuat Jino menoleh ke Surya.

"Ya?" -Jino

"2 tahun" -Surya

"2 tahun kita ga ada komunikasi, kayak orng asing" Ucap Surya membuat Jino diam tak tahu ingin membalas apa. "Jino banyak berubah" Jino yang merasa terpanggilpun langsung menoleh "maksud?" Tanya Jino.

"Jino ga seaktif dulu, ga sebanyak omong dulu, sekarang lebih suka sendiri yahh gitulah" Jawab Surya membuat Jino tak bergeming. "Gapapa si, semua orang bisa berubah tapi kita masih temenankan?" Tanya Surya menatap Jino penuh harap, membuat ujung bibir Jino naik dan mengangguk sebagai jawaban.

"Nih A jadi, puntennya" Ujar Pak Ade memberikan pesanan Surya lalu diterima oleh Surya membayar pesanannya.

"Eh Pak naha ini jadi 5? Abi mintanya 4" -Pak Ade

"Bonus langganan" -Pak Ade

"Eh si bapa ga enak abi jadinya.." -Surya

"Santai we udah langganan mah" -Pak Ade

"Iyah atuh pak hatur nuhun" -Surya

"Sami sami" -Pak Ade

Surya menyalakan mesin motornya lalu mereka berdua kembali pulang ke rumah mereka.

______«•••»______


Mereka berdua sudah sampai didepan rumah Jino, Jinopun turun dari motor Surya lalu melepas helmnya.

"Helmnya biar aku aja yang balikin" -Jino

"Enggak aku aja sini" Ujar Surya lalu mengambil helm milik Sagara, Lalu ia memberikan 3 bungkus bubur kacang hijau yang tadi ia beli pada Jino.

"Apa?" -Jino

"Buat orang rumah lah, ambil" -Surya

"Ihh ngerepotin pisan yaa, nih ambil uangnya buat bensin" -Jino

"Eh naon atuh udh ambil aja" -Surya

"Kalo gitu makasih" -Jino

"Sama sama" -Surya

Baru saja Surya ingin pergi, Jino terlebih dahulu memanggilnya. "Surya" Panggil Jino membuat Surya menoleh, Jino mengepalkan tangannya lalu mengarahkan tanganya ke arah Surya. Surya tersenyum lalu mengepalkan tanganya dan melakukan tos.

"Dahh ya nanti keburu dingin nih" -Surya

"Iya bye" -Jino

Jino masuk kedalam rumahnya begitupun Surya memasukan motornya kedalam garasi rumahnya dan masuk kedalam kediamannyan.

______«•••»______


Hai hai!
Udah mulai pdkt nih...

Happy reading!

SOULMATE - SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang