Jaemin mulai bosan karena kedua anaknya yang sedang rapat, dan pada akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari ruangan kerja kedua anaknya.
Dan disetiap jaemin berjalan selalu saja banyak pria yang menatap kearahnya dan itu membuat jaemin merasa tidak nyaman.
Namun tiba - tiba ada yang menampar bokong jaemin dengan sangat keras sampai membuat jaemin meringis kesakitan.
Jaemin segera membalik tubuhnya dan ia melihat ada seorang pemuda yang tertawa melihat wajah jaemin.
Jaemin rasanya ingin menampar wajah pria itu tapi ia dibuat takut saat melihat banyak orang yang berada dibelakang pemuda itu.
Namun beberapa saat kemudian kedua anaknya datang yang langsung menghentikan tingkah pemuda yang menganggu jaemin.
" jaga sikapmu ". Ucap minhee sambil menarik jaemin kedalam pelukannya.
" kenapa? Bukannya dia hanya pekerja biasa? ". Ucap pemuda itu dengan tangan yang akan kembali memukul bokong jaemin.
Eunwoo yang mulai kesal dengan langsung memukul wajah pemuda itu dengan sangat kencang bahkan sampai pemuda itu tersungkur dilantai.
" dia bukan pekerja! Dia adalah pacar kami!?". Ucap eunwoo yang sudah sangat kesal.
Sang pemuda sangat terkejut saat wajahnya dipukul oleh eunwoo sampai bibirnya yang mulai mengeluarkan darah.
" beraninya kau!? ". Ucap pemuda itu kesal.
" hiks nana takut ". Isak jaemin sambil memeluk erat badan anak tertuanya itu.
" Sstt buna tenang jangan menangis ". Bisik minhee ditelinga jaemin yang berniatan untuk menenangkan jaemin agar tidak menangis.
" nana takut minhee hiks ". Jaemin terus terisak dipelukan anaknya itu.
Sedangkan eunwoo sedang bertengkar dengan pemuda yang tadi menganggu jaemin itu.
" lebih baik kau sekarang pergi dari
sini ". Ucap minhee kepada pemuda yang membuat kerusuhan didalam perusahaan miliknya." tapi Hyung dia udah bikin buna nangis ". Ucap eunwoo yang tidak Terima pemuda itu dibiarkan pergi dari sana.
" apa kau akan membuat buna lebih ketakutan lagi? ". Ucap minhee seraya melihat kearah jaemin yang terus menangis di pelukannya.
" buna ayo balik keruangan jangan keluar sendirian ". Ucap eunwoo mengajak jaemin untuk kembali keruangan.
" buna lagi pengen makan eskrim hiks". Ucap jaemin sambil menolak tarikan tangan eunwoo.
" yaudah buna tunggu diruangan aja biar aku yang beliin ". Ucap eunwoo sambil berjalan keluar untuk membelikan jaemin eskrim.
Sedangkan taeyong hanya bisa menatap bingung dengan mereka bertiga yang sebenarnya hubungan mereka bertiga itu seperti apa.
" ayo buna kita tunggu diruangan aja ". Ucap minhee mengajak jaemin pergi.
Tubuh jaemin sedari beberapa tahun yang lalu hanya bertambah sedikit bahkan ia sekarang kalah tinggi dengan kedua anaknya itu.
Jaemin dibawa keruangan dengan tubuhnya yang masih memeluk tubuh minhee.
" ini air minumnya ". Ucap taeyong sambil menaruh segelas air diatas meja.
" buna nih minum ". Ucap minhee sambil menyodorkan gelas berisi air ke jaemin.
Jaemin meminum air itu dengan perlahan walau terkadang air itu keluar dari mulut jaemin sampai membasahi tengkuk jaemin dan itu terlihat sangat mengiurkan.