Ini adalah hari dimana pernikahan yang telah disiapkan oleh minhee untuk ia dan adiknya menikahi jaemin.
Sekarang jaemin yang masih belum tahu ia didandani untuk apa hanya diam saja selagi penata rias melakukan tugasnya.
Sampai dimana jaemin menanyakan acara apa yang membuatnya diharuskan untuk didandani dan dipakaikan baju yang sangat aneh.
" nuna ini kenapa aku harus didandani? Dan sedari tadi banyak orang yang berlalu lalang didepan sana dan juga banyak interior yang mereka siapkan, memangnya ada acara apa? ". Ucap jaemin bertanya kepada sang penata rias.
" memangnya kamu belum diberitahu oleh mereka berdua? ". Balas sang penata rias yang sering dipanggil dengan nama Giselle.
" belum, bahkan sedari kemarin mereka tidak menemani ku ". Ucap jaemin menatap wajah Giselle.
" dasar dua anak itu ". Desis Giselle kesal kepada temannya itu.
" nuna sangat cantik ". Ucap jaemin memuji wajah Giselle yang terlihat sangat cantik.
" kau juga cantik ". Balas Giselle memuji jaemin.
" nana tampan bukan cantik! ". Ucap jaemin kesal karena ia tidak mau jika dipuji cantik karena ia itu laki - laki.
" Giselle cepat acaranya sebentar lagi akan mulai ". Ucap seseorang yang baru masuk kedalam kamar.
" nah.. Sudah selesai ". Ucap Giselle setelah selesai membuat wajah jaemin semakin lebih cantik dan tampan secara bersamaan.
" ayo cepat keluar, para tamu sudah menunggu diluar ". Ucap orang yang tadi baru masuk yang langsung menarik tangan jaemin.
Pernikahan itu dilakukan di sebuah mansion besar yang dimana semua tamunya adalah orang - orang besar yang ada dikorea bahkan ada yang dari luar negeri.
Jaemin mulai menuruni tangga yang berada ditengah - tengah ruangan, dan saat itu juga semua orang yang ada disana langsung menatap kearah jaemin dengan tatapan takjub.
Jaemin sedikit tidak nyaman karena dirinya yang ditatap seperti itu.
Dan saat jaemin sampai ditangga terakhir sudah ada minhee dan eunwoo yang menjulurkan tangannya kepada jaemin.
Jaemin hanya menaruh kedua tangannya pada juluran tangan minhee dan eunwoo yang dimana sekarang mereka membawa jaemin keatas altar yang disana sudah ada pendeta.
Jaemin sedikit berbisik kepada minhee tentang apa yang akan mereka lakukan diatas altar.
" kau hanya perlu menjawab iya dengan apa yang dikatakan pendeta kepadamu ". Balas minhee dan langsung menaruh jaemin dihadapannya dan adiknya.
" Silahkan mempelai mengucapkan janji ". Ucap sang pendeta setelah para mempelai terlihat siap mengucapkan janji.
" Dihadapan Tuhan, iman, para orang tua, para saksi, maka saya minhee dan eunwoo, dengan niat yang suci dan ikhlas hati memilihmu na jaemin menjadi suami saya. Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan juga sakit, dengan segala segala kelebihan dan kekuranganmu. Saya akan selalu mencintai dan juga menghormatimu sepanjang hidupku. Saya bersedia menjadi orang tua yang baik bagi anak - anak yang dipercayakan tuhan kepada saya dan akan mendidik mereka dengan baik, demikian janji saya demi allah dan injil suci ini, semuga Tuhan selalu menolong saya ". Ucap minhee dan eunwoo secara bersamaan.
Dan sekarang saatnya jaemin yang harus mengucapkan janji suci yang dulu pernah disuruh untuk dihapalkan oleh minhee.
" Dihadapan Tuhan, iman, para orang tua, para saksi, maka saya na jaemin, dengan niat yang suci dan ikhlas hati memilihmu minhee dan eunwoo menjadi suami saya. Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan juga sakit, dengan segala segala kelebihan dan kekuranganmu. Saya akan selalu mencintai dan juga menghormatimu sepanjang hidupku. Saya bersedia menjadi orang tua yang baik bagi anak - anak yang dipercayakan tuhan kepada saya dan akan mendidik mereka dengan baik, demikian janji saya demi allah dan injil suci ini, semuga Tuhan selalu menolong saya ". Ucap jaemin dengan wajah yang menunduk karena ia merasakan wajahnya memerah padam.