Kini telah terlewat beberapa tahun, dan sekarang tubuh jaemin sedang terbaring dengan tubuhnya yang dipenuhi dengan alat - alat yang terlihat begitu mengerikan.
Satu tahun silam jaemin didiaknosa jika ia mengalami kanker jantung yang sekarang sudah stadium 4,dan itu membuat semua orang sedih.
Dan sekarang dikepala jaemin sudah tidak lagi tumbuh rambut dan juga tubuhnya yang sangat kurus.
Minhee dan eunwoo terus menjaga jaemin dengan baik, seperti mereka yang memanggil dokter yang hebat untuk membantu menyembuhkan jaemin.
Dan bahkan sekarang ada 5 dokter yang setiap hari mencari cara untuk dapat sembuh dari kanker jantung yang dideritanya.
Kelima dokter itu menghampiri minhee dan eunwoo untuk memberitahu sesuatu pada mereka berdua.
" maaf tuan tapi kami semua sudah tidak dapat melakukan apapun untuk menyembuhkan ibunda tuan ". Ucap salah satu dari mereka.
Mereka berlima membungkuk meminta maaf karena mereka sudah tidak tahu bagaimana caranya untuk menyembuhkan kanker yang diderita jaemin.
" apa bayarannya kurang? ". Ucap minhee.
" saya bisa memberikan 10 kali dari bayaran kalian yang sekarang ". Timpal eunwoo.
Minhee dan eunwoo memberikan bayaran pada kelima dokter itu dengan bayaran 500 juta won dan sekarang mereka ingin menambahkan 10 kali lipat.
Kelima dokter itu berfikir sejenak tapi pada akhirnya mereka tetap menyerah untuk membantu jaemin sembuh dari kanker yang diderita jaemin.
Minhee dan eunwoo kembali keruangan mereka dengan kesal karena mereka harus cepat mencari dokter yang mau membantu menyembuhkan jaemin.
" fuck!? kenapa harus seperti ini!? ". Teriak minhee sambil memukul meja dengan sangat kencang.
" kita harus mencari dokter siapa lagi yang dimana semua dokter yang hebat saja sudah menyerah ". Ucap eunwoo sambil menatap kearah jendela yang menghadap taman yang luas.
Namun tiba - tiba ada yang mengetuk pintu ruangan minhee dan eunwoo dan itu semakin membuat minhee kesal.
Eunwoo membuka pintu dan tidak memperbolehkan kakaknya untuk membuka karena jika minhee yang membuka ia bisa saja membunuhnya saat itu juga.
Dan saat eunwoo membuka pintu ia sedikit merasa aneh karena melihat seorang pemuda didepannya.
Pemuda itu langsung memeluk eunwoo yang dimana tingginya hanya sampai diperut eunwoo.
" siapa? ". Tanya eunwoo kepada para penjaga rumah yang baru sampai disana.
" dia orang yang mengaku - ngaku sebagai ibunda tuan yang padahal ibunda tuan sedang terbaring sakit ". Balas para penjaga sambil menarik tangan pemuda itu.
" hei aku ini ibu kalian! ". Ucap pemuda itu sambil terus memberontak.
" tunggu ". Ucap minhee yang baru keluar dari ruangan.
" bawa saja dia keruangan ". Ucap minhee sambil berjalan keruangan jaemin dirawat.
Dan saat minhee masuk kedalam ruangan jaemin dirawat, minhee dibuat terkejut saat melihat tubuh jaemin sudah dipenuhi bercak darah.
" buna!? ". Teriak minhee sambil berlari kearah tubuh jaemin.
" buna bangun! ". Ucap minhee sambil mengoyangkan tubuh jaemin yang sekarang sudah sangat dingin.
Tapi minhee sedikit terkejut saat melihat ada bekas tembakan pistol yang ada di dadah dan perut jaemin.
Eunwoo baru datang dengan berlari dan ia menemukan minhee sedang menangis sambil memeluk badan jaemin.
" cepat cari siapa yang melakukan
ini!? ". Ucap minhee menyuruh eunwoo untuk mencari siapa yang berani membunuh jaemin.Minhee pergi menemui pemuda yang mengaku jika dirinya adalah jaemin yang tadi ia suruh mengurungnya didalam ruangan.
" apa yang kau bilang tadi benar? ". Ucap minhee bertanya.
" kan sudah aku bilang dari tadi ". Ucap pemuda itu kesal.
" bagaimana cara kau membuatku percaya akan omonganmu? ". Tanya minhee.
" aku tahu seberapa besar milikmu itu". Ucap pemuda itu berbisik ditelinga minhee.
" berapa? ". Tanya minhee.
" 7,874 inci dan milik adikmu 7,48 inci". Ucap pemuda itu kembali berbisik ditelinga minhee.
Minhee sangat terkejut saat pemuda itu mengetahui hal seperti itu yang tidak mungkin orang lain mengetahuinya selain jaemin.
" lalu apa maumu? ". Ucap minhee bertanya.
" aku dibunuh oleh seseorang dan aku juga bingung bagaimana aku bisa berada di tubuh ini ". Ucap pemuda itu.
" siapa yang membunuhmu? ". Tanya minhee.
" sepertinya orang itu dari keluarga asassin musuh bebuyutan dari klan kakek ". Ucap pemuda itu.
" maksudmu? ". Ucap minhee tidak mengerti.
" kamu harus membawa anakku pergi dari sini ". Ucap pemuda itu.
" kau ikut aku ". Ucap minhee sambil berjalan keluar dari ruangan.
Minhee membawa pemuda itu kedalam ruangan miliknya dan ia tidak lupa menguncinya.
" aku masih belum percaya jika kamu benar - benar adalah ibunda ku ". Ucap minhee sambil mendudukan dirinya diatas kursi.
" aku juga tidak tahu bagaimana caranya aku berada disini, dan tadi aku terbangun dirumah sakit dengan infus yang menempel ditanganku ". Ucap pemuda itu.
" dan ada seorang wanita tua yang sepertinya ibu dari pemuda yang sedang aku gunakan ini tubuhnya dan katanya tadi pemuda ini berencana untuk bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya ". Lanjut pemuda itu.
Pemuda itu menunjukan bekas sayatan yang sampai sekarang masih ada perban disana.
" aku segera pergi dari rumah sakit karena aku takut anakku dibunuh semuanya ". Ucap pemuda itu.
" aku tidak tahu bisa bertahan berapa lama didalam tubuh pemuda ini dan aku hanya ingin kamu segera membawa semuanya pergi ". Ucap pemuda itu.
" dan apa kau akan ikut bersama
kami? ". Ucap minhee bertanya." aku tidak bisa ikut karena pemuda ini akan kebingungan jika ia tersadar ". Balas jaemin.
" aku akan tetap menyuruh beberapa orang untuk menjagamu untuk beberapa waktu ". Ucap minhee.
" yasudah dan aku harus pergi sekarang takut ibu dari pemuda ini mencariku dan melapor ke polisi yang ada menjadi masalah nanti ". Pamit jaemin.
Jaemin membawa raga pemuda itu mendekat kearah minhee dan mencium kecil bibirnya.
Dan juga jaemin memberikan kecupan kecil dibibir eunwoo yang baru masuk kesana.
" aku pergi dan selamat tinggal ". Ucap jaemin pamit pergi.
Minhee menyuruh beberapa orang untuk terus menjaga pemuda yang tadi mengaku sebagai jaemin dengan terus memantaunya dari jauh.
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈