Haechan dan renjun mulai tersadar dan mereka melihat sekeliling dan mereka mengenali kamar siapa itu jadi mereka hanya menghela nafas lega bahwa mereka sekarang sedang berada dirumah jaemin.
Jaemin keluar dari kamar mandi dan seperti biasa dia tidak memakai handuk dan ia tenlanjang didepan haechan dan renjun.
" badan kalian udah diobatin dokter tadi ". Ucap jaemin sambil memakai pakaian nya.
Haechan dan renjun baru sadar kalau tubuh mereka dipenuhi dengan perban dimana - mana.
" oh iya nana harus pergi dulu soalnya ada urusan ". Ucap jaemin sambil melihat pantulan kedua sahabatnya dari kaca.
" mau kemana? ". Tanya haechan sambil melihat kearah jaemin.
" nanti kalau echan udah sembuh nana ajak echan kesana ". Jawab jaemin sambil tersenyum kearah haechan.
" ouh iya kalau masalah susu nana bakal tunggu kalian sembuh dulu baru nana minta ". Ucap jaemin sambil membenarkan baju yang ia kenakan.
Haechan menghela nafas bingung kenapa jaemin membicarakan itu ketika ia dan renjun sedang sakit seperti ini.
" jadi kalian mau makan apa nanti nana buatin makanan yang enak ". Ucap jaemin sambil menghampiri kedua sahabatnya itu.
" echan mau pork belly atau samgyeopsal ". Ucap haechan semangat dan memang kalau tentang makanan haechan lah yang akan paling cepat.
" kalau renjun mau apa? ". Tanya jaemin sambil menatap kearah renjun.
Renjun menatap balik mata jaemin dan mata renjun mulai berair dan itu membuat jaemin bingung apa yang terjadi kepada renjun.
Jaemin mendekat kearah renjun dan mengelus kepala dan leher renjun karena kalau renjun sedang sedih jaemin akan melakukan itu.
" yaudah nana bikin makanan kesukaan renjun mau? ". Ucap jaemin tersenyum dan renjun mengangguk sebagai jawaban.
Dan jaemin segera keluar dari kamar dan mengarah kearah dapur untuk memasak dan aslinya jaemin dapat menyuruh maid namun ia ingin memasakan makanan untuk haechan dan renjun.
Sedangkan didalam kamar jaemin terlihat tangan haechan mengenggam tangan renjun untuk menyemangati renjun.
Dan renjun tersenyum kearah haechan dan mereka putuskan untuk kembali tidur disana sambil menunggu jaemin menyelesaikan masaknya.
Sekarang sudah pukul 07.15 malam dan akhirnya jaemin selesai memasak dan ia membawa masakan nya itu naik masuk kedalam kamarnya.
" echan injun makanan nya udah siap nih bangun dong ". Ucap jaemin sambil menaruh nampan yang berisi makanan diatas meja belajarnya.
Haechan yang pertama terbangun dan itu juga karena ia mencium aroma makanan bukan terbangun karena pangilan dari jaemin.
Renjun yang tak kunjung bangung segera dibangunkan oleh jaemin dengan mengoyangkan sedikit tubuhnya.
Dan akhirnya renjun terbangun dan langsung menatap jaemin yang tersenyum kepadanya dan itu membuat wajah nya panas.
Jaemin segera mengambil nampan yang berisik makanan keatas kasur dan dialasi meja makan kecil.
Haechan segera makan dengan lahap tapi berbeda dengan renjun ia hanya menatap makanan nya tanpa memakan apapun.
Renjun menatap kearah jaemin dengan mata yang berair dan jaemin hanya tersenyum lalu menghampiri renjun.
" injun mau makan sendiri apa mau nana bantuin? ". Tanya jaemin sambil mengelus leher renjun.
Renjun menatap jaemin dan jaemin mengerti dan langsung mengambil makanan dan langsung menyuapi renjun namun renjun engan untuk membuka mulutnya.